MOM'S LIFE
Terungkap! Skincare Jerawat Ternama Mengandung Benzena, Bahan Kimia Pemicu Kanker
Tim HaiBunda | HaiBunda
Rabu, 13 Mar 2024 16:25 WIBLaboraturium independen, Valisure LCC, menemukan kadar karsinogen benzena yang sangat tinggi dalam berbagai produk jerawat. Pihaknya meminta U.S. Food and Drug Administration (FDA), untuk menarik sekelompok produk skincare yang mengandung bahan kimia tersebut.
Benzena dilaporkan terdeteksi pada sejumlah perawatan wajah untuk jerawat di Amerika Serikat (AS). Itu termasuk Estee Lauder’s Clinique, Target’s Up & Up, dan Clearasil milik Reckitt Benkiser.
Produk skincare yang dimaksud mengandung benzoil peroksida (BP0). Itu merupakan bahan yang umum digunakan untuk mengatasi jerawat yang bisa ditemukan dalam serum, krim, pembersih wajah, dan tubuh untuk mengatasi masalah seperti jerawat di dada serta punggung.
Melalui rilis yang dibagikan, Valisure juga menemukan benzena dalam 94 dari 99 produk yang mengandung benzoil peroksida. Mereka juga memasukkan beberapa produk ke dalam suhu inkubasi 50 derajat Celsius, dan mencatat peningkatan drastis kadar benzena yang hasilnya menganggap produk tersebut cukup tidak stabil.
Meskipun begitu, tidak semua produk benzoil peroksida tidak stabil. Akan tetapi, temuan ini menunjukkan bahwa beberapa produk mungkin tidak stabil saat terkena suhu yang sangat tinggi dan bisa terurai menjadi benzena.
Benzena menguap dengan mudah dan cepat ke udara. Artinya, bahan kimia ini dapat terhirup dan kemungkinan besar akan terhirup dalam kapasitas tertentu bila digunakan di lingkungan bersuhu tinggi. Ini yang membuat Valisure mendesak penarikan kembali beberapa produk tersebut.
Mengenal bahan kimia benzena
Benzena merupakan karsinogen golongan satu, mirip dengan asbes dan timbal. Artinya, terdapat cukup bukti untuk menyimpulkan bahan kimia tersebut dapat menyebabkan kanker.
Berdasarkan temuannya, Valisure mengajukan petisi yang meminta FDA menyelidiki produk tersebut lebih lanjut dan mempertimbangkan untuk menariknya dari pasar.
“Ada banyak produk jerawat yang tersedia selain benzoil peroksida. Jika pasien cukup khawatir, carilah alternatif lain,” ujar seorang profesor dermatologi, di Yale School of Medicine, Dr. Christopher G Bunick, dikutip dari laman detikcom, Rabu (13/3/2024).
TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa)