HaiBunda

MOM'S LIFE

Diet Intermittent Fasting Picu Perdebatan, Disebut Tak Pengaruhi Penurunan Berat Badan

Tim HaiBunda   |   HaiBunda

Senin, 25 Mar 2024 16:50 WIB
Ilustrasi diet intermittent fasting yang menerapkan jendela makan/ Foto: Getty Images/iStockphoto/clubfoto
Jakarta -

Banyak orang berhasil menurunkan berat badan dengan menjalankan diet intermittent fasting. Metode diet ini dilakukan dengan mengatur jam makan, seperti orang puasa atau dikenal dengan istilah jendela makan.

Jendela makannya sendiri bervariasi, bisa diatur sesuai kemampuan masing-masing orang. Bagi pemula puasa intermiten bisa dilakukan dengan pola 16 jam puasa dan 8 jam jendela makan. Waktunya bisa ditingkatkan bahkan dengan menambah jam puasa hingga 21 jam dan hanya 3 jam waktu makan dalam sehari.

Awal-awal penelitian yang dilakukan di tahun 2019 menunjukkan bahwa pemberlakuan jendela makan ini memberi keuntungan bagi kesehatan. Dalam penelitian yang dilakukan pada hewan dan manusia, membatasi asupan kalori per hari bisa berdampak pada umur panjang, penurunan tekanan darah, hingga penurunan berat badan.


Namun, hasil penelitian diragukan karena durasi penelitian hanya dilakukan selama dua bulan, Bunda. Sampai akhirnya, ada penelitian lain yang di-publish pada April 2022.

Berdasarkan pengamatan pada 139 orang dewasa di China yang melakukan intermittent fasting selama setahun, hasilnya tidak ditemukan manfaat pembatasan kalori pada penurunan berat badan atau kesehatan jantung.

Hasil penelitian terbaru picu perdebatan

Perdebatan mengenai manfaat intermittent fasting terus berlanjut. Hal itu semakin memanas setelah penelitain terbaru dipublikasi baru-baru ini.

Hasil penelitian tersebut mengklaim bahwa makan dalam jangka waktu 8 jam atau kurang, kurang signifikan dikaitkan dengan 91 persen peningkatan risiko kematian akibat penyakit kardiovaskular, jika dibandingkan dengan orang-orang yang makan 12-16 jam sehari.

Studi terbaru juga menganalisa data dari 20 ribu orang yang memiliki kebiasaan makan 24 jam dam dua haru, selama tahun pertama. Penelitian kemudian melihat kembali catatan kematian-kematian pada tahun berikutnya.

Dari situ ditemukan adanya hubungan antara jendela 8 jam dan kematian akibat penyakit kardiovaskular. Namun, Penulis juga tidak bisa menyimpulkan apakah pola makan ini menyebabkan kematian.

Apakah puasa intermiten bagus untuk penurunan berat badan?

Menjawab pertanyaan apakah diet intermittent fasting bagus atau tidak, para pakar mengatakan bahwa dari banyak penelitian yang dilakukan hasilnya tidak terlalu meyakinkan. Peneliti nutrisi, Christopher Gardener mengatakan bahwa penerapan jendela makan malah bisa menyebabkan kerugian jika tidak dilakukan dengan hati-hati.

LANJUTKAN MEMBACA KLIK DI SINI!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

Mengenal Diet 90-30-50 Beserta Manfaatnya, Bisa Turunkan Berat Badan hingga 6,8 kg Bun!

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kompak! Ini 5 Momen Dewi Lestari & Mantan Suami Marcell Siahaan Rayakan Ultah Sang Putra

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Ingin Dapat Cuan dari Rumah, Bunda Bisa Belajar Investasi di Sini Langsung dari Pakar

Mom's Life Tim HaiBunda

5 Tanaman Hias yang Jadi Tren dan Favorit di 2025 Menurut Pakar

Mom's Life Arina Yulistara

Masih Mahal, Harga Beras Tembus Rp54.000 per Kg di Wilayah Ini

Mom's Life Annisa Karnesyia

Sel Imun di Usus Bunda Ternyata Berpindah ke Payudara saat Hamil dan Menyusui

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Kompak! Ini 5 Momen Dewi Lestari & Mantan Suami Marcell Siahaan Rayakan Ultah Sang Putra

Sel Imun di Usus Bunda Ternyata Berpindah ke Payudara saat Hamil dan Menyusui

Ingin Dapat Cuan dari Rumah, Bunda Bisa Belajar Investasi di Sini Langsung dari Pakar

5 Tanaman Hias yang Jadi Tren dan Favorit di 2025 Menurut Pakar

Masih Mahal, Harga Beras Tembus Rp54.000 per Kg di Wilayah Ini

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK