Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cara Diet yang Disebut Lebih Ampuh Rampingkan Tubuh Dibanding Intermittent Fasting

Annisa A   |   HaiBunda

Rabu, 01 Mar 2023 16:38 WIB

Ilustrasi diet atau sarapan dengan roti gandum
Bukan Intermittent Fasting, Tapi Diet Inilah yang Bakal Sukses Turunkan Berat Bunda / Foto: Getty Images/ Edwin Tan
Jakarta -

Puasa seringkali dilakukan sebagai metode menurunkan berat badan. Intermittent fasting telah menjadi salah satu yang digandrungi banyak orang belakangan ini.

Melansir dari Healthline, intermittent fasting pada dasarnya merupakan pola makan di mana seseorang membatasi konsumsi makanan pada jam-jam tertentu dalam sehari.

Diet puasa dianggap mampu menurunkan berat badan secara efektif. Akan tetapi, baru-baru ini muncul metode diet yang diklaim lebih efektif dibandingkan intermittent fasting, Bunda.

Hal itu diungkapkan dalam sebuah penelitian terbaru yang diterbitkan dalam Journal of American Heart Association, sebuah jurnal peer-review American Heart Association.

Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa mengonsumsi sedikit makanan lebih baik untuk menurunkan berat badan daripada melakukan diet intermittent fasting, Bunda.

Studi tersebut melihat hubungan antara perubahan berat badan dan jangka waktu dari makanan pertama seseorang hingga yang terakhir. Penelitian ini melibatkan hampir 550 orang dewasa berusia 18 tahun ke atas.

Sebelum periode pendaftaran penelitian, setiap orang diharuskan memiliki minimal satu pengukuran tinggi dan berat badan yang dicatat dalam dua tahun terakhir. Indeks massa tubuh rata-rata (BMI) peserta adalah 30,8 yang dikategorikan sebagai obesitas, menurut Science Daily.

Para peserta juga diminta untuk melacak waktu makan, tidur, dan bangun setiap 24 jam dengan menggunakan aplikasi bernama Daily24. Dalam memakai aplikasi tersebut, para peserta menerima email, teks, dan pemberitahuan agar mereka lebih berhati-hati.

Dengan pengaturan pola tidur dan makan peserta, para peneliti dapat mengukur jangka waktu dari makan pertama setiap hari hingga terakhir, jangka waktu dari bangun hingga makan pertama hari itu, serta rentang waktu dari makan terakhir menuju waktu tidur.

Lantas, bagaimana penelitian menunjukkan hasil bahwa makan lebih sedikit efektif menurunkan berat badan?

Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu makan tidak terkait dengan perubahan berat badan selama masa tindak lanjut yang berlangsung dalam enam tahun, Bunda.

Kerangka waktu dari makan pertama sampai makan terakhir hari itu, dari bangun tidur sampai makan pertama, dari makan terakhir sampai tidur, dan total waktu tidur semua termasuk di bawah kategori ini.

Namun di sisi lain, jumlah makanan harian yang lebih besar dengan jumlah kalori di atas 1000 dan makanan sedang antara 500-1000 kalori dikaitkan dengan penambahan berat badan selama periode tindak lanjut enam tahun.

Sementara itu, mengonsumsi lebih sedikit makanan berukuran kecil yang mengandug kurang dari 500 kalori dikaitkan dengan penurunan berat badan.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Saksikan juga video tentang rahasia tubuh ideal artis Dua Lipa:

(anm/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda