Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Kisah Inspiratif Nendah, Perempuan Asal Cikampek Sukses Bisnis Hijab Sejak Usia 19 Tahun

Annisa Afani   |   HaiBunda

Rabu, 24 Apr 2024 20:00 WIB

Nendah Dewi Yuningsih pemilik usaha hijab asal Cikampek
Nendah/ Foto: Shopee
Jakarta -

Saat ini sudah semakin banyak perempuan yang menunjukkan kemampuan untuk memberdayakan diri, Bunda. Hal ini berlaku dalam berbagai aspek, salah satu yang menonjol yakni di sektor kewirausahaan.

Menurut informasi, partisipasi perempuan di sektor kewirausahaan terus mengalami peningkatan berkat kehadiran teknologi. Apalagi, era digital menghadirkan ruang bagi para perempuan untuk lebih berani berkarya dan berdaya.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah mencatat bahwa 64,5 persen dari total pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Tanah Air adalah perempuan. Dan kali ini, Bubun akan membagikan kisah yang dilalui oleh Nendah Dewi Yuningsih, pemilik usaha hijab asal Cikampek.

Bangun bisnis di usia 19 tahun

Nendah merupakan perempuan asal Cikampek yang membangun bisnis bernama Dhinda Hijab. Usaha ini ia bangun pasca kehilangan pekerjaan di tengah pandemi COVID-19 di tahun 2020.

Saat itu ia masih berusia 19 tahun dan hanya memiliki simpanan dana sebesar Rp2 juta untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dari sana, ia pun memutuskan untuk menggunakannya sebagai modal awal bisnis yang dibangun untuk dapat melanjutkan dan membiayai pendidikannya di perguruan tinggi.

Sebagaimana yang dialami oleh pebisnis pemula pada umumnya, Nendah juga menghadapi berbagai macam tantangan operasional. Hal tersebut termasuk kesulitan mempromosikan bisnis, penjualan sepi, hingga tantangan pribadi seperti minimnya dukungan dari orang tua, keluarga, dan teman-teman.

Akan tetapi, faktor tersebut tak menghalangi semangatnya. Ia tetap bertekad untuk meraih cita-cita dan harapan keluarga agar bisa menjadi anak pertama dalam keluarganya yang meraih gelar sarjana.

Sampai pada satu titik, Nendah melihat gencarnya penggunaan e-commerce sebagai media dagang. Ia lantas iseng mencoba untuk memanfaatkan salah satu yang paling sering dipakai oleh warga sekitar rumahnya.

"Awalnya aku jualan via media sosial, tapi hal tersebut nggak bertahan lama. Kemudian, aku coba berjualan di Shopee karena lihat kok kayaknya banyak orang di desa aku beli barang di Shopee."

"Aku juga berusaha mempelajari fitur-fitur dan program yang tersedia," ujar Nendah.

Untungnya, upaya tersebut membuahkkan hasil. Penjualan Nendah mengalami peningkatan dan cita-cita yang ingin diwujudkan semakin dekat.

Dari bisnis tersebut, Nendah berhasil mendapatkan omzet miliaran. Dana yang terkumpul pun tak serta merta ia gunakan untuk kebutuhan, melainkan kembali dipakai untuk terus membangun bisnis yang berjalan.

"Setelah bergabung, penjualanku meningkat secara signifikan dan omzet tahunan bisnisku bahkan bisa mencapai miliaran rupiah. Yang biasa aku pakai itu ada Iklan Shopee, program Gratis Ongkir, dan fitur interaktif seperti Shopee Live & Shopee Video yang sangat menarik buat pelanggan aku," paparnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI. 


Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(AFN/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda