Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Waspada 18 Gejala Awal Stroke pada Wanita, Bagaimana Pertolongan Pertamanya?

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Sabtu, 18 May 2024 21:50 WIB

Ilustrasi stroke
Gejala stroke pada wanita/Foto: Getty Images/iStockphoto/designer491
Daftar Isi

Memahami gejala awal stroke pada wanita dan bagaimana penanganannya akan sangat membantu untuk meminimalisir efek yang ditimbulkan.

Stroke merupakan kondisi darurat medis yang terjadi ketika aliran darah ke otak terputus atau berkurang drastis. Ini dapat menyebabkan kerusakan jaringan otak dan menimbulkan gejala jangka panjang bahkan kematian. 

Mengutip dari Healthline, sekitar 140 ribu orang meninggal akibat komplikasi terkait stroke setiap tahun. Ini termasuk terjadinya pembekuan darah atau terkena pneumonia. Meskipun laki-laki lebih mungkin terkena stroke, perempuan mempunyai risiko seumur hidup yang lebih tinggi.

Banner Tanaman Herbal untuk Nyeri Otot

Wanita juga lebih mungkin meninggal akibat stroke. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) memperkirakan 1 dari 5 wanita Amerika akan terkena stroke. Hampir 60% akan meninggal akibat serangan tersebut. 

Stroke adalah penyebab kematian nomor tiga bagi wanita Amerika. Ada banyak alasan mengapa wanita lebih mungkin terkena stroke.  Wanita lebih mungkin menderita tekanan darah tinggi. Kehamilan dan pengendalian kelahiran juga meningkatkan risiko stroke pada wanita.

Dan tahukah Bunda, gejala stroke pada wanita bisa berbeda dengan pria? Semakin banyak Bunda mengetahui tentang gejala stroke pada wanita, semakin baik bisa mendapatkan pertolongan. Perawatan yang cepat dapat menjadi pembeda antara kecacatan dan pemulihan.

Berikut gejala awal stroke yang perlu diwaspadai pada wanita, serta langkah pertolongan pertama yang harus dilakukan.

Gejala Stroke pada Wanita

Gejala awal stroke yang unik pada wanita

Wanita mungkin melaporkan gejala yang tidak sering dikaitkan dengan stroke pada pria. Ini dapat mencakup:

  • Mual atau muntah
  • Kejang
  • Cegukan
  • Kesulitan bernapas
  • Nyeri
  • Pingsan atau kehilangan kesadaran
  • Kelemahan umum

Karena gejala-gejala ini hanya terjadi pada wanita, mungkin sulit untuk menghubungkannya dengan stroke. Hal ini dapat menunda pengobatan sehingga menghambat pemulihan.

Gejala perubahan status mental

Perilaku aneh, seperti mengantuk tiba-tiba, juga bisa mengindikasikan stroke. Dokter menyebut gejala ini sebagai 'perubahan status mental'. Gejala tersebut, meliputi:

  • Tidak responsif
  • Disorientasi
  • Kebingungan
  • Perubahan perilaku yang tiba-tiba
  • Agitasi
  • Halusinasi

Para peneliti dalam studi tahun 2009 menemukan bahwa perubahan status mental merupakan gejala nontradisional yang paling umum. Sekitar 23% wanita dan 15% pria melaporkan perubahan status mental terkait stroke. 

Meskipun laki-laki dan perempuan dapat terkena dampaknya, perempuan mempunyai kemungkinan 1,5 kali lebih besar untuk melaporkan setidaknya satu gejala stroke nontradisional tersebut.

Gejala stroke yang umum

Gejala stroke banyak dialami baik oleh pria maupun wanita. Stroke sering kali ditandai dengan ketidakmampuan berbicara atau memahami pembicaraan, ekspresi tegang, dan kebingungan. Gejala stroke yang paling umum:

  • Kesulitan melihat secara tiba-tiba pada salah satu atau kedua mata.
  • Mati rasa atau kelemahan mendadak pada wajah dan anggota tubuh, kemungkinan besar pada satu sisi tubuh Bunda.
  • Kesulitan berbicara atau memahami secara tiba-tiba yang berhubungan dengan kebingungan.
  • Sakit kepala yang tiba-tiba dan parah tanpa diketahui penyebabnya.
  • Pusing mendadak, kesulitan berjalan, atau kehilangan keseimbangan atau koordinasi.

Penelitian menunjukkan bahwa perempuan seringkali lebih baik dalam mengidentifikasi gejala stroke dengan benar. Sebuah studi tahun 2003 menemukan bahwa 90% wanita, dibandingkan dengan 85% pria, mengetahui bahwa kesulitan berbicara atau kebingungan yang tiba-tiba adalah tanda-tanda stroke.

Studi ini juga mengungkapkan bahwa mayoritas perempuan dan laki-laki gagal menyebutkan semua gejala dengan benar dan mengidentifikasi kapan harus menghubungi layanan darurat. Hanya 17% dari seluruh peserta yang mendapat nilai bagus dalam survei ini.

Pertolongan Pertama pada Stroke

Stroke merupakan kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan secepat mungkin. National Stroke Association merekomendasikan strategi mudah untuk mengidentifikasi gejala stroke. Jika merasa Bunda atau seseorang di sekitar mungkin terkena stroke maka harus bertindak FAST.

F: FACE. Minta orang tersebut untuk tersenyum. Apakah satu sisi wajahnya terkulai?
A: ARMS. Minta orang tersebut untuk mengangkat kedua tangannya. Apakah salah satu lengannya melayang ke bawah?
S: SPEECH. Mintalah orang tersebut mengulangi sebuah kalimat sederhana. Apakah ucapan mereka tidak jelas atau aneh?
T: TiME. Jika Bunda melihat salah satu gejala stroke, inilah saatnya segera menghubungi layanan darurat setempat.

Usahakan juga untuk memperhatikan waktu kemunculan gejala ya, Bunda. Informasi ini penting untuk dokter dalam menentukan penanganan terbaik.

Kemudian baringkan penderita dalam posisi nyaman, longgarkan pakaian yang ketat, dan jangan memberikan apa pun melalui mulut, termasuk obat-obatan.

Tenangkan penderita dan tunggu bantuan medis. Jika menyangkut stroke, setiap menit sangat berarti. Semakin lama Bunda menunggu untuk menghubungi layanan darurat setempat, semakin besar kemungkinan stroke menyebabkan kerusakan otak atau kecacatan.

Perawatan Stroke untuk Wanita vs Pria

Penelitian menunjukkan bahwa perempuan menerima perawatan darurat yang lebih buruk dibandingkan laki-laki. Para peneliti dalam studi 2010 menemukan bahwa wanita biasanya menunggu lebih lama setelah tiba di UGD.

Setelah dirawat, wanita mungkin menerima perawatan yang kurang intensif dan pemeriksaan terapeutik. Ada teori yang mengatakan bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh gejala nontradisional yang dialami beberapa wanita sehingga dapat menunda diagnosis stroke.

Pemulihan stroke dimulai di rumah sakit. Setelah kondisi Bunda membaik maka akan dipindahkan ke lokasi lain, seperti fasilitas perawatan terampil (SNF) atau fasilitas rehabilitasi stroke. 

Beberapa orang juga melanjutkan perawatannya di rumah. Perawatan di rumah dapat dilengkapi dengan terapi rawat jalan atau perawatan hospice.

Pemulihan mungkin mencakup kombinasi terapi fisik, terapi wicara, dan terapi okupasi untuk membantu Bunda mendapatkan kembali keterampilan kognitif. Tim perawatan mungkin mengajari Anda cara menyikat gigi, mandi, berjalan, atau melakukan aktivitas fisik lainnya.

Penelitian menunjukkan bahwa wanita yang selamat dari stroke biasanya pulih lebih lambat dibandingkan pria. Wanita juga lebih mungkin mengalami kecacatan terkait stroke, gangguan aktivitas hidup sehari-hari, depresi, kelelahan, gangguan mental, dan berkurangnya kualitas hidup. Hal ini mungkin disebabkan oleh rendahnya aktivitas fisik sebelum stroke atau gejala depresi.

Untuk itu, pahami gejala awal stroke pada wanita agar tidak terlambat. Dengan mengenali gejala awal stroke pada wanita dan melakukan pertolongan pertama dengan tepat, Bunda dapat meningkatkan kesempatan untuk menyelamatkan nyawa sekaligus meminimalkan kecacatan akibat stroke.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda