Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Tips Atur Keuangan untuk Biaya Sekolah Anak Menurut Pakar

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Selasa, 21 May 2024 12:20 WIB

Ilustrasi keuangan
5 Tips Atur Keuangan untuk Biaya Sekolah Anak/Foto: Getty Images/iStockphoto/William_Potter
Daftar Isi
Jakarta -

Salah satu tujuan penting dalam kehidupan setiap orang tua adalah menjamin masa depan yang cerah bagi anak-anak mereka. Jalan menuju masa depan yang menjanjikan penuh dengan rintangan, hal ini membutuhkan perencanaan dan penelitian yang cermat.

Termasuk juga soal menyiapkan dana pendidikan untuk anak dengan biaya sekolah yang selalu meroket setiap tahunnya. Akan tetapi, Bunda tidak perlu khawatir karena pakar keuangan membagikan sejumlah tips yang bisa Bunda ikuti.

Dengan mulai menabung sejak dini memberikan Bunda langkah awal dalam merencanakan pendidikan tinggi untuk anak. Lantas, bagaimana tips atur keuangan menurut pakarnya?

Banner 5 Kesalahan Pola Asuh

5 Tips mengatur keuangan untuk biaya sekolah anak

Biaya sekolah terus meningkat setiap tahun, jadi sebaiknya Bunda dan Ayah perlu mulai merencanakan tabungan sedini mungkin. Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dipertimbangkan:

1. Rencanakan menabung sedini mungkin

Tahukah Bunda? Orang tua dianjurkan untuk mulai perencanaan menabung biaya sekolah sejak Si Kecil masih berada di dalam kandungan. Pasalnya, setiap tahun biaya sekolah selalu naik setiap tahun.

“Jadi, memang biaya pendidikan di Indonesia sendiri punya inflasi tersendiri beda dengan inflasi umumnya. Kalo inflasi umumnya tuh kisaran 3 sampai 5 persen. Nah, pendidikan itu bisa lebih tinggi bisa 4 sampai 20 persen,” ujar Financial Planner Erlina Juwita, CFP, kepada HaiBunda, Jumat (17/5/2024).

“Jadi, penting buat orang tua menyiapkan dana pendidikan, bahkan sejak anaknya masih di dalam kandungan gitu,” sambungnya.

2. Pertimbangkan jarak menabung dengan tingkat sekolah

Mempertimbangkan jarak menabung dengan tingkat sekolah yang ingin anak jalani juga perlu Bunda perhatikan. Misalnya saja, jarak anak masuk TK ke SD memiliki jangka waktu yang dekat. Inilah yang menjadi alasan Bunda perlu merencanakan keuangan lebih awal.

“Misalnya dia mau TK dulu, TK itu kan usia 5 tahun ya. Berarti 5 tahun kemudian (dari kandungan) dia harus menyiapkan biaya TK. Dari TK ke SD jaraknya pendek, nah itu juga butuh persiapan dana pendidikannya. Bahkan, misalnya SD negeri pun butuh biaya juga kan? Untuk seragam, alat tulis, transportasi, jajan, dan lain sebagainya,” ujar Erlina.

3. Pilih jenis tabungan sesuai dengan kebutuhan

Memilih jenis tabungan untuk dana pendidikan anak mungkin juga membuat sebagian Bunda bingung mana yang lebih baik. Dalam hal ini, Erlina menyarankan Bunda untuk memilih yang sesuai dengan kebutuhan.

“Kalau untuk persiapan TK, itu berarti kan jangka pendek. Sebaiknya, memang di tabungan (biasa) karena kan memang dia bisa dicairkan kapanpun kita mau,” ungkap Erlina.

“Beda dengan investasi, misalnya kita menyiapkan pendidikan anak untuk kuliah. Berarti jaraknya bisa 10 tahun ke depan. Kalau kita hanya simpan di tabungan, itu inflasinya enggak ngejar. Kita gunakan investasi untuk jangka panjang, misalnya saham, reksadana saham, emas, obligasi, dan sebagainya,” tambahnya.

4. Perhatikan jarak kebutuhan dan sesuaikan waktu pencairan

Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan orang tua adalah tidak mempertimbangkan jarak kebutuhan untuk mencairkan dana pendidikan.

“Misalnya, dia butuh biaya untuk anak kuliah, tetapi pada saat itu dia simpan di saham. Sebaiknya, sebelum anak kuliah, itu sudah disiapkan dulu nih cash-nya dikeluarkan dulu. Sehingga tidak ada risiko ada naik turun,” ujar Erlina.

Erlina mengatakan orang tua perlu memperhatikan kapan bisa mencairkan uang tersebut. Ia pun menyarankan Bunda dan Ayah untuk mencairkan uang setidaknya satu tahun sebelum anak masuk sekolah tersebut.

5. Alokasikan dana dari pengeluaran rutin untuk SPP

Seperti yang diketahui, tentunya orang tua tetap perlu menyisihkan uang bulanan untuk kebutuhan sekolah anak. Dalam hal ini, Erlina menyarankan Bunda untuk mengalokasikan dana dari pengeluaran rutin setiap bulan.

“Kalo untuk kebutuhan rutin itu misalnya bisa dari pengeluaran rutin bulanan. Jadi, dari penghasilan (bulanan) ada jatah unuk pengeluaran rutin misalnya 10 atau 5 persen bisa disisihkan untuk kebutuhan tersebut (sekolah),” ungkapnya.

Nah, itulah beberapa tips mengatur keuangan biaya sekolah anak yang mungkin bisa Bunda ikuti. Semoga bermanfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda