Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

7 Ciri Atasan Pilih Kasih dan Cara Mengatasinya

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Rabu, 05 Jun 2024 20:00 WIB

Ilustrasi pilih kasih
7 Ciri Atasan Pilih Kasih dan Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/KSChong
Daftar Isi
Jakarta -

Bunda pernah merasa rekan kerja mendapatkan keuntungan yang tidak pernah Bunda dapatkan? Hal itu mungkin disebabkan oleh sikap atasan yang pilih kasih di tempat kerja. Untuk mengatasi hal ini, Bunda perlu mengidentifikasi ciri-cirinya terlebih dahulu.

Pilih kasih di tempat kerja terjadi ketika anggota tim atau manajer memberikan perlakuan istimewa yang tidak adil kepada orang lain. Perilaku ini terjadi ketika seorang pekerja menerima sesuatu seperti kenaikan gaji atau promosi ang tidak berhubungan dengan masa kerja atau kinerjanya.

Jika seorang karyawan berkinerja lebih baik atau memiliki rekam jejak yang lebih baik dari karyawan lain dan mendapatkan kenaikan gaji atau tunjangan, hal ini tidak dianggap pilih kasih. Akan tetapi, jika seseorang belum mengungguli rekan kerjanya dan menerima bonus, promosi, atau fasilitas lainnya, kemungkinan atasan sedang pilih kasih.

Banner Tinggi Ideal Anak 6 - 12 Tahun

7 Ciri-ciri atasan yang pilih kasih

Pilih kasih di kantor dapat menciptakan lingkungan kerja toxic yang dapat menimbulkan perasaan sakit hati, kebencian, dan ketidakpercayaan di antara karyawan.

Ketika seseorang bekerja keras dan unggul, tetapi tidak melihat manfaatnya sementara orang lain menerima tunjangan dan perlakuan menguntungkan tanpa bekerja pada tingkat yang sama, hal ini dapat menimbulkan dampak negatif pada bisnis.

Berikut adalah ciri-ciri atasan pilih kasih yang bisa Bunda identifikasi:

1. Pembagian tugas tidak adil

Melansir dari laman better up, setiap orang memiliki kesempatan untuk mengerjakan proyek yang menarik dan mendapatkan tanggung jawab yang lebih besar. Akan tetapi, ketika atasan pilih kasih, karyawan yang sama mungkin selalu mengakses peluang ini secara tidak adil.

Mereka mungkin juga mengerjakan tugas-tugas yang lebih menarik atau lebih mudah, sementara rekan kerja mereka harus menyelesaikan tugas-tugas yang kurang menarik.

2. Pengakuan yang tidak seimbang

Ketika atasan mengucapkan terima kasih dan menunjukkan apresiasi kepada karyawannya, hal itu membangun kepercayaan diri dan memotivasi keterlibatan dan produktivitas. Akan tetapi, atasan mungkin hanya mengakui pekerjaan karyawan favoritnya dan jarang mengakui pencapaian orang lain.

3. Selalu memihak

Ketika atasan terus-menerus memihak karyawan favoritnya, hal itu menghambat peluang pertumbuhan organisasi dan individu. Sebaliknya, hal ini memberikan penghargaan terhadap perilaku yang berpotensi buruk dan dapat membuat karyawan lain berpikir dua kali untuk mencoba memecahkan masalah.

4. Teguran yang tidak adil

Pilih kasih dapat menciptakan bias kognitif. Atasan atau rekan kerja menganggap karyawan yang diunggulkan tidak dapat berbuat salah dan sulit mengakui kesalahan mereka. Karyawan favorit mungkin akan bebas dari kesalahan atau keraguannya, sementara karyawan yang tidak populer akan ditegur jika kesalahan atau keraguannya sama.

5. Kenaikan gaji dan tunjangan tidak merata

Kurangnya transparansi gaji dapat mendukung keputusan yang tidak merata dan tidak adil dari para atasan yang ingin memberikan penghargaan kepada karyawan kesayangannya. Atasan mungkin juga secara tidak adil memprioritaskan waktu libur libur seseorang dibandingkan karyawan lainnya.

6. Selektif dalam memberikan umpan balik dan saran

Atasan harus memainkan peran aktif dalam mengembangkan gaya komunikasi yang bervariasi untuk mendorong pemikiran yang beragam. Dengan akses ke berbagai perspektif, tim lebih mungkin untuk berkolaborasi, memecahkan masalah, dan menjadi kreatif.

Jika para atasan memfavoritkan karyawan yang paling mudah bergaul atau lebih bersahabat, mereka mungkin secara tidak langsung membuat karyawan yang lebih pemalu atau pendiam enggan mengutarakan pendapatnya.

7. Tidak mendapatkan fasilitas yang adil

Ketika menyangkut nepotisme atau pilih kasih, beberapa orang mungkin memiliki akses yang lebih baik terhadap program bimbingan dan pertumbuhan karier dibandingkan yang lain, meskipun mereka sama-sama berhak.

Demikian pula, rekan kerja mungkin memberikan bimbingan ekstra kepada teman dan menolak orang lain, sehingga membahayakan kinerja seluruh tim.

Cara mengatasi atasan yang pilih kasih

Jika menyadari atasan pilih kasih pada rekan kerja, berikut adalah beberapa cara yang bisa Bunda lakukan untuk mengatasi hal tersebut:

1. Hindari langsung mengambil kesimpulan

Untuk memperjelas pemikiran awal, lakukan riset terhadap situasi tersebut untuk memastikan rekan kerja diuntungkan secara tidak adil. Mungkin mereka melakukan pekerjaan ekstra atau berkinerja sangat baik dan hal itu tidak terlihat.

2. Mulai percakapan dengan atasan

Bunda bisa memulai percakapan dengan atasan untuk mendiskusikan pekerjaan dan dengan sopan tanyakan alasan di balik diabaikannya kesempatan baru-baru ini.

3. Bicara dengan HR

Jika telah melakukan beberapa percakapan dengan atasan dan tidak ada yang berubah, Bunda boleh berbicara dengan department SDM untuk dukungan lebih lanjut. HR dapat membantu mendorong perlakuan adil dari atasan atau menempatkan Bunda di tim yang berbeda.

Nah, itulah beberapa ciri-ciri atasan pilih kasih dan cara mengatasinya yang bisa Bunda lakukan. Semoga bermanfaat, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda