HaiBunda

MOM'S LIFE

Pembalut Dicuci vs Langsung Dibuang, Mana yang Lebih Baik dari Segi Kesehatan?

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Sabtu, 08 Jun 2024 21:50 WIB
Ilustrasi pembalut/Foto: iStock

Baru-baru ini, media sosial diramaikan dengan perdebatan tentang kebiasaan mencuci pembalut bekas sebelum dibuang. Ada kepercayaan masyarakat Indonesia di mana kalau Bunda tidak mencuci pembalut sebelum dibuang maka akan mengalami hal mistis. Tapi bagaimana dari segi kesehatan?

Beberapa percaya kalau mencuci pembalut hukumnya wajib agar darah haid yang kotor tidak berceceran. Oleh sebab itu, muncul pertanyaan, mana yang lebih sehat; mencuci atau langsung membuang pembalut bekas pakai?

Menurut dokter, tidak ada jawaban pasti untuk pertanyaan ini. Baik mencuci maupun langsung membuang pembalut bekas memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.


Pembalut dicuci atau langsung dibuang, mana yang lebih sehat?

"Kalau dari sisi medis, terutama dalam kesehatan genitalia perempuan, sebenarnya nggak ada hubungannya antara harus dicuci dahulu atau boleh langsung dibuang," papar dr Dinda Derdameisya, SpOG, dilansir dari detikHealth.

Jadi, mencuci maupun langsung membuang pembalut tidak ada hubungannya dengan kesehatan genital Bunda. Namun berbeda ketika Bunda memikirkan hal lain, seperti pencemaran lingkungan.

"Tapi kalau misalnya kita memikirkan masalah limbah, memikirkan masalah pencemaran dari darah, itu yang memang lebih baik habis dari pembalutnya dibungkus langsung dan dibuang," tambahnya.

Meski demikian, ada beberapa imbauan bahwa mencuci pembalut juga bisa berdampak pada kesehatan. Beberapa ahli menyarankan untuk langsung membuang pembalut agar meminimalkan risiko infeksi yang terjadi ketika bakteri dalam darah kotor dicuci dengan air sehingga bisa menyebarkan penyakit.

Ini karena di dalam pembalut sekali pakai terdapat gel yang bisa menahan bakteri dari darah kotor menginfeksi Bunda. Berbeda ketika dicuci maka bisa berisiko terinfeksi bakteri yang larut dengan air. 

Sementara itu, saat Bunda tidak mencucinya dan langsung membuang pembalut sekali pakai maka juga berisiko menyebarkan penyakit ke orang lain, terutama jika sampah diambil petugas pemulung. Ketika mereka memisahkan sampah daur ulang dan terdapat pembalut kotor maka darah haid bisa berisiko menginfeksinya.

“Pemungut sampah memisahkan pembalut kotor dari barang daur ulang dengan tangan sehingga membuat mereka bisa terpapar mikroorganisme, seperti E.Coli, salmonella, staphylococcus, HIV dan patogen penyebab hepatitis dan tetanus,” jelas Swati Singh Sambyal, Senior Research Associate at Centre for Science and Environment, dilansir dari Hindustan Times

Untuk meminimalkan risiko infeksi, Bunda dianjurkan membuang pembalut bekas pakai, baik dicuci atau tidak, dengan benar. Bunda perlu memisahkan sampah pembalut sendiri agar tidak mencemari lingkungan serta membahayakan orang lain. 

Bagaimana dengan hal mistis yang bisa terjadi jika pembalut langsung dibuang?

Itu hanya mitos, Bunda. Hal ini bahkan ditegaskan oleh dr Ni Komang Yeni Dhana Sari, SpOG, dokter kandungan di RS Pondok Indah.

"Itu sih mitos ya, kalau pembalut memang biasanya dibuang begitu saja setelah dibungkus, tidak ada masalah menurut saya, itu hanya kebiasaan saja. Toh nanti semua sampah akan dibakar," jelas Yeni.

Mengutip Islamqa, dari segi pandangan Islam juga tak menganjurkan wanita untuk mencuci pembalut bekas haid. Tidak ada satu pun ulama terpercaya yang menyatakan bahwa seorang wanita wajib mencuci kain atau pembalut kewanitaannya yang terdapat bekas darah haid.

Para Sahabat Nabi juga tidak mencuci pembalut tersebut. Nabi mengetahui hal itu dan tidak diriwayatkan bahwa beliau melarang mereka untuk hal itu.

Terkisah dalam sebuah hadist,  “Ya Rasulullah, sebaiknya aku berwudhu dari sumur Buda`ah?” Itu adalah umur yang ke dalamnya dibuang kain haid, daging anjing dan benda-benda busuk lainnya. Rasulullah SAW mengatakan: 'Air itu suci dan tidak ada yang menajiskannya'.” (HR. At-Tirmidzi (61))

Yang dimaksud dengan kain haid di sini adalah kain yang digunakan untuk darah haid. Ketika zaman itu, para wanita membuangnya ketika sudah terkontaminasi darah, jika tidak, para sahabat tak akan mempersoalkan apakah air yang digunakan untuk membuang kain tersebut suci atau tidak.

Tips

  • Jika Bunda memilih untuk mencuci pembalut bekas, pastikan untuk mencucinya dengan sabun dan air setelah digunakan. Bilas hingga bersih dan keringkan dengan benar.
  • Jika Bunda memilih untuk langsung membuang pembalut bekas, bungkus pembalut dengan rapat dan buang ke tempat sampah. Jangan menyiramnya ke toilet karena dapat menyumbat saluran air.
  • Gunakan produk kewanitaan yang aman dan nyaman. Pilihlah pembalut, baik kain maupun sekali pakai, yang terbuat dari bahan yang lembut dan tidak menyebabkan iritasi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Buah yang Perlu Dihindari Penderita Asam Urat, Salah Satunya Apel

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Mom's Life Annisa Karnesyia

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

Deretan Kebiasaan Kecil yang Bikin Berat Badan Turun 90 Kg

Mom's Life Amira Salsabila

Gangguan Otot Dasar Panggul Sering Terjadi Usai Melahirkan, Simak Cara Mencegahnya

Kehamilan Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syaputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Deretan Kebiasaan Kecil yang Bikin Berat Badan Turun 90 Kg

Momen Dominique Sanda Dampingi Sang Putra Dilantik Jadi Dokter, Intip 5 Potretnya

Gangguan Otot Dasar Panggul Sering Terjadi Usai Melahirkan, Simak Cara Mencegahnya

7 Tempat Wisata Beri Promo Seru HUT ke-80 RI, ada Dufan hingga TMII!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK