
moms-life
12 Tanda Keluarga Sehat Menurut Kemenkes RI, Sudahkah Bunda Mewujudkannya?
HaiBunda
Selasa, 25 Jun 2024 17:55 WIB

Daftar Isi
-
12 Tanda keluarga sehat menurut Kemenkes Republik Indonesia
- 1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
- 2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
- 3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
- 4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
- 5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
- 6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
- 7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
- 8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
- 9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
- 10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
- 11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
- 12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
- Manfaat memiliki keluarga sehat
- 10 Kebiasaan sederhana untuk mewujudkan keluarga sehat dan bahagia
Bunda dan Ayah pasti sering mendengar yang namanya keluarga sehat. Definisi dari keluarga sehat adalah ketika suatu keluarga yang terdiri dari ayah, bunda, dan anak berada dalam kondisi yang sejahtera dari segi sosial, ekonomi, kesehatan, maupun jiwa.
Keluarga sehat sendiri merupakan bagian dari Program Indonesia Sehat oleh Kementerian Kesehatan RI yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia.
Berdasarkan Permenkes Nomor 39 Tahun 2016, sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang didukung oleh perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Keluarga sehat adalah salah satu wujud cita-cita untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang dilaksanakan melalui pendekatan keluarga. Langkah ini melibatkan Pusat Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas sebagai fasilitas yang memberikan layanan kesehatan kepada keluarga Bunda.
Lalu, apa saja yang menandakan keluarga Bunda sudah termasuk ke dalam kategori keluarga sehat atau belum? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
12 Tanda keluarga sehat menurut Kemenkes Republik Indonesia
Terdapat 12 tanda keluarga sehat yang meliputi kesehatan gizi ibu dan anak, pengendalian penyakit menular dan tidak menular, hingga kondisi rumah dan lingkungan yang sehat.
Hal ini tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga. Kalau begitu mari cek apakah Bunda telah mewujudkan 12 kriterianya berikut ini:
1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
Keluarga Berencana (KB) adalah program pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan kebutuhan dengan jumlah penduduk. Meskipun umumnya dimengerti sebagai program pembatasan jumlah anak, Keluarga Berencana juga merupakan suatu tindakan untuk menyejahterakan keluarga.
Seperti memastikan setiap anak menerima ASI yang memadai dan perawatan optimal sehingga mereka tumbuh menjadi anak-anak yang sehat dan cerdas.
2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
Keluarga sehat adalah semua anggota keluarganya berada dalam kondisi yang aman dan selamat. Termasuk ibu hamil yang akan segera melahirkan. Melakukan persalinan di fasilitas kesehatan akan meningkatkan keselamatan dan kesehatan ibu dan bayi.
Tenaga serta peralatan medis akan membantu proses persalinan hingga pasca persalinan berjalan lancar. Selain itu, fasilitas kesehatan juga dapat membantu meminimalkan risiko komplikasi kehamilan.
3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Imunisasi merupakan penyuntikan vaksin ke dalam tubuh bayi untuk membangun kekebalan tubuh yang mampu melawan suatu penyakit. Imunisasi penting dilakukan untuk mencegah anak tertular berbagai jenis penyakit seperti campak, polio, hepatitis B, rotavirus, hingga PCV.
4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
Melansir laman Kemenkes RI, pemberian ASI eksklusif sebaiknya dilakukan selama 6 bulan. ASI eksklusif sendiri diartikan sebagai pemberian ASI tanpa suplementasi makanan atau minuman lain kecuali obat.
Hingga kini, telah banyak bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa bayi yang diberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan kebutuhan nutrisinya akan lebih mencukupi dan membantu tumbuh kembang si bayi.
5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
Pemantauan pertumbuhan Si Kecil perlu Bunda lakukan secara rutin di posyandu, puskesmas, maupun klinik terdekat. Yang termasuk komponen pemantauan pertumbuhan balita adalah mengukur berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala.
Melakukan pemantauan secara rutin akan membantu mendeteksi jenis penyakit sejak dini sehingga pencegahan medis dapat segera terlaksana.
6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
Tuberkulosis atau TB adalah penyakit menular yang sering menyerang paru-paru, tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, dan jantung.
Beberapa gejala TB meliputi batuk terus menerus, demam meriang jangka panjang, sesak nafas dan nyeri dada, berat badan turun, hingga batuk dahak bercampur darah. Serangkaian pemeriksaan TB harus dilakukan sesegera mungkin di fasilitas pelayanan kesehatan.
7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
Walaupun sering terjadi pada orang dewasa hingga lanjut usia, hipertensi juga bisa terjadi pada orang muda bila gaya hidupnya tidak sehat. Oleh karena itu, anggota keluarga sehat yang menderita hipertensi harus kontrol ke dokter secara berkala untuk memantau tekanan darah dan penyakit yang mungkin muncul.
Selain itu, pengidap hipertensi juga harus memperbaiki pola hidup seperti mengurangi konsumsi garam, olahraga secara teratur, tidur yang cukup, dan berhenti merokok atau minum alkohol.
8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
Menurut WHO, gangguan jiwa terbagi menjadi 5 jenis yang meliputi depresi, bipolar, skizofrenia, demensia, dan gangguan tumbuh kembang. Anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa harus segera dirujuk ke ahli di bidangnya, tentunya dengan dampingan keluarga. Sangat diperlukan juga dukungan yang positif dari keluarga agar penyakit mental tak terjadi berkepanjangan.
9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
Merokok tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga orang di sekitarnya. Penyakit yang dapat menyerang perokok aktif maupun pasif adalah kanker paru-paru, stroke, serangan jantung, mata katarak, kanker rahim dan keguguran, hingga kerontokan rambut. Apabila ada anggota keluarga yang merokok, Bunda harus mengingatkannya untuk segera berhenti.
10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
Bunda dan Ayah harus memastikan telah menjadi anggota JKN yang merupakan program BPJS Kesehatan. JKN akan membantu keluarga sehat apabila sedang dirawat di rumah sakit agar tidak terbebani dengan masalah biaya maupun finansial.
11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
Belakangan ini, akses sarana air bersih telah menjadi hal yang mengkhawatirkan di Indonesia, Bunda. Seiring turunnya permukaan tanah, pemakaian air tanah sudah harus mulai dihentikan. Maka dari itu, pastikan air yang digunakan sehari-hari tidak tercemar kotoran maupun limbah berbahaya.
12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Jamban sehat adalah tempat buang air kecil dan besar yang bersih dan tidak bau. Masyarakat Indonesia harus berhenti buang air besar sembarangan untuk menghindari tercemarnya lingkungan dan sumber mata air bersih. Selain itu, menggunakan jamban sehat juga dapat mencegah penularan penyakit.
Dalam rangka menjalankan Program Indonesia Sehat, pemerintah meluncurkan aplikasi keluarga sehat yang terbagi menjadi web dan mobile. Aplikasi keluarga sehat digunakan untuk menjadi pusat data dan informasi setiap keluarga yang berintegrasi dengan puskesmas setempat. Aplikasi keluarga sehat juga menjadi sarana pendukung untuk memantau keluarga sehat secara digital tanpa harus datang ke rumah sakit.
Manfaat memiliki keluarga sehat
Sudah menjadi cita-cita semua orang untuk memiliki keluarga yang sehat dan bahagia. Hubungan antar anggota keluarga yang harmonis akan membantu meningkatkan kualitas hidup seseorang. Memiliki keluarga sehat juga dapat mencegah stres dan depresi.
Di luar rumah, orang-orang bisa saja mengalami interaksi sosial yang kurang sehat. Oleh karena itu, penting untuk mewujudkan keluarga sehat sebagai penyeimbang emosi seseorang.
Tak hanya itu, keluarga sehat juga dapat menjadi fondasi yang kokoh bagi seseorang. Bila seseorang menjalin hubungan yang kuat dengan anggota keluarga, ia akan terlatih untuk memiliki hubungan sosial yang kuat pula dengan orang lain.
Berikut beberapa manfaat yang didapatkan ketika seseorang memiliki keluarga sehat:
- Meningkatkan kepercayaan dan harga diri
- Membantu mengatasi stres
- Meningkatkan kesejahteraan hidup
- Mendorong munculnya kebiasaan dan perilaku yang sehat
- Keluarga menjadi pendukung sosial terbesar
- Memberikan kasih sayang dan perhatian
- Menciptakan landasan untuk berhubungan baik dengan orang lain
- Menanamkan nilai-nilai budi pekerti luhur
10 Kebiasaan sederhana untuk mewujudkan keluarga sehat dan bahagia
Tak perlu banyak uang dan usaha merepotkan untuk mewujudkan keluarga sehat dan bahagia. Ada banyak hal kecil dalam keseharian yang dapat dilakukan seseorang untuk menciptakan keluarga sehat dan sejahtera.
1. Tunjukkan kasih sayang dan kepedulian
Bila salah satu anggota keluarga sedang mengalami kesulitan, dukunglah ia dengan kasih sayang. Seperti menepuk bahunya, memeluknya, atau memberikan saran dan motivasi yang positif. Meskipun belum tentu berdampak besar, kepedulian yang ditunjukkan oleh keluarga dapat membantu seseorang mengatasi masalah dengan lebih termotivasi.
2. Berbagi cerita keseharian
Komunikasi yang lancar merupakan kunci utama dalam membangun keluarga sehat dan bahagia. Ada baiknya Bunda, Ayah, dan Si Kecil mengobrol ringan dan bercerita mengenai hal yang terjadi sehari-hari. Langkah ini juga membantu masing-masing anggota keluarga untuk lebih mengenal dan mengetahui satu sama lain.
3. Habiskan waktu bersama
Kurangnya waktu bersama akan membuat anggota keluarga menjadi jauh satu sama lain. Menghabiskan waktu bersama dapat dilakukan ketika sarapan di pagi hari, mengobrol sebelum tidur di malam hari, maupun berlibur di akhir pekan.
4. Saling memaafkan
Membangun keluarga sehat dan bahagia dapat dilakukan dengan saling memaafkan. Setiap orang pasti berbuat kesalahan, tak terkecuali keluarga kita sendiri. Memaafkan dengan tulus dan memberikan nasihat positif juga akan mengajarkan anggota keluarga untuk memiliki karakter sosial yang bermoral.
5. Terapkan kedisiplinan
Kedisiplinan merupakan aspek penting dalam membangun kepribadian yang baik. Di rumah, Bunda dan Ayah bisa menetapkan aturan kepada anak seperti membereskan tempat tidur, menaruh piring kotor di bak cuci, dan mengembalikan barang ke tempat semula.
6. Rutin mengecek kesehatan
Sama seperti yang telah Bubun bahas sebelumnya, keluarga sehat juga perlu memantau status kesehatan masing-masing. Bila Bunda atau Ayah mengidap penyakit tertentu, pastikan untuk membawanya ke dokter untuk perawatan. Pantau juga status perkembangan Si Kecil agar dapat tumbuh sehat dan cerdas.
7. Atur pola tidur yang sehat
Pola tidur juga berperan penting dalam pertumbuhan anak. Bunda dan Ayah harus memastikan Si Kecil agar memiliki waktu tidur yang cukup. Anak harus diberikan contoh yang baik agar terbiasa tidur dan bangun di waktu yang tepat.
8. Atur pola makan anak
Bunda pasti sering kewalahan ketika Si Kecil menolak makan buah dan sayur. Daripada memaksa anak, ada baiknya Bunda memberikan contoh mengenai pola makan yang sehat.
9. Jelajahi hal-hal baru
Pengalaman tak hanya didapatkan dari sekolah maupun kantor. Berbagai pengalaman baru juga bisa didapatkan dari keluarga. Misalnya, Ayah dapat mengajak keluarga untuk berlibur ke destinasi wisata baru yang belum pernah didatangi. Bunda juga dapat memasak hidangan yang sedang hits untuk Ayah dan Si Kecil cicipi di rumah.
10. Tunjukkan rasa syukur
Terakhir, pastikan untuk menunjukkan rasa syukur dan terima kasih kepada anggota keluarga. Ucapkan terima kasih ketika Bunda menyajikan sarapan, berterima kasih kepada Ayah karena telah mengganti lampu rumah, dan tunjukkan ekspresi bangga kepada Si Kecil ketika pulang sekolah. Tindakan kecil ini akan membuat seseorang sadar akan keberadaan dukungan keluarga.
Demikian informasi mengenai keluarga sehat yang telah Bubun rangkum. Semoga bermanfaat!
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(fia/fia)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Cara Cetak Kartu Keluarga 2024 Online Tanpa ke Disdukcapil, Mudah Bun!

Mom's Life
Arti Keluarga Cemara dan Cerita Asal Usulnya, Istilah yang Diadaptasi dari Sinetron Lawas

Mom's Life
10 Keluarga Terkaya di Dunia Tahun 2024, Ribuan Triliun Tak Habis Tujuh Turunan Bun!

Mom's Life
Bahaya Masak dengan Wajan Gosong, Awas Risiko Kanker Bun

Mom's Life
Resolusi Keluarga 2020: Bunda Sering Masak, 1 Rumah pun Sehat


5 Foto
Mom's Life
5 Artis Korea yang Aktif Mendukung Hak dan Pemberdayaan Perempuan, Ada Bae Suzy hingga Kim Yo Jung
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda