Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

5 Kisah Keluarga Penggerak Ekonomi Korea Selatan

ANNISA ZAHRA AULIANY   |   HaiBunda

Sabtu, 29 Jun 2024 17:40 WIB

Ilustrasi keluarga kaya Korea Selatan/Chaebol
Ilustrasi Keluarga Kaya Korea/Foto: Getty Images/ Edwin Tan
Daftar Isi

Keluarga didefinisikan sebagai suatu kelompok yang terdiri dari kepala keluarga dan anggota lainnya, di mana mereka berkaitan dan bergantung satu sama lain, serta memiliki hubungan darah. Hal ini tidak berbeda dengan keluarga Korea super kaya yang terkenal memiliki pengaruh dalam lingkup besar.

Keluarga Korea paling kaya ini biasa disebut dengan istilah chaebol yakni konglomerat. Mereka memiliki dan menjalankan grup konglomerat raksasa yang terdiri dari berbagai anak perusahaan serta afiliasinya.

Kisah tentang keluarga chaebol Korea pasti sering Bunda temukan di beberapa drama Korea, seperti The Heirs, Reborn Rich, hingga Queen of Tears. Di dalam drama Korea, keluarga chaebol biasanya diceritakan saling berebut kekuasaan untuk menjadi presdir maupun ketua.

Kolesterol pada Wanita

Sering juga diceritakan keluarga chaebol Korea memiliki pengaruh dan kendali terhadap pejabat dan politikus negara. Walaupun terdengar agak dramatis, kisah keluarga chaebol Korea sebenarnya memang terjadi di dunia nyata, Bunda. Meskipun sering dicap mengerikan, beberapa grup konglomerat di Korea Selatan telah berkontribusi besar terhadap kemajuan ekonomi negara.

Bunda pasti penasaran dengan keluarga chaebol Korea sesungguhnya dan bagaimana peranan mereka dalam kemajuan Korea Selatan. Berikut sudah Bubun rangkum lima fakta mengenai keluarga Korea terkaya dengan status konglomerat.

Kontribusi besar keluarga chaebol bagi perekonomian Korea Selatan

Perekonomian Korea Selatan telah didominasi oleh segelintir konglomerat besar selama beberapa dekade. Konglomerat Korea hingga kini telah menjangkau berbagai bidang krusial seperti elektronik, manufaktur, otomotif, penerbangan, hospitality, hingga media. Mereka memiliki kekuatan dan kekayaan super besar untuk memengaruhi hampir segala aspek kehidupan negara.

Sistem chaebol sebenarnya sudah diperkenalkan di Korea Selatan pasca perang pada tahun 1953. Diktator militer kala itu menunjuk beberapa keluarga untuk mendapatkan bantuan dan dukungan khusus guna membangun kembali perekonomian negara.

Perusahaan yang awalnya hanya mencakup satu bidang mulai berkembang cepat dan memperluas ranah perindustriannya menjadi konglomerat yang besar. Hal ini membuat perekonomian Korea Selatan meningkat pesat, mengalahkan Korea Utara yang dulunya lebih maju.

Kemiskinan pasca perang pun kian pulih berkat kebangkitan sejumlah perusahaan konglomerat yang dikelola keluarga chaebol tersebut. Seperti yang Bunda ketahui, Korea Selatan kini merupakan salah satu negara paling maju di dunia. Di sini lah para konglomerat berperan besar sebagai penggerak kemajuan ekonomi negara.

5 Konglomerat terbesar di Korea, ada keluarga chaebol Samsung hingga Hyundai

Sebagian dari Bunda pasti ada yang menggunakan handphone merk Samsung, mobil merk Hyundai, atau kulkas merk LG. Merk-merk tersebut merupakan beberapa perusahaan konglomerat terbesar di Korea.

Grup konglomerat raksasa paling terkemuka di Korea Selatan ada lima, yakni Samsung, Hyundai, LG, SK, dan Lotte. Grup konglomerat tersebut dimiliki dan dikelola oleh keluarga chaebol Korea yang normalnya memiliki ikatan darah.

Pemilik Samsung Group adalah keluarga Lee, dengan Lee Jae Yong sebgai ketuanya. Samsung didirikan oleh kakek Lee Jae Yong yakni Lee Byung Chul pada 1 Maret 1938 sebagai sebuah perusahaan trading. Samsung kemudian terbagi menjadi beberapa bidang seperti pengolahan makanan, tekstil, insuransi, keamanan, dan retail.

Samsung memperluas cakupannya ke industri elektronik pada akhir 1960-an dan industri konstruksi dan pembuatan kapal di tahun 1970-an. Perusahaan afiliasi Samsung di antaranya ialah Samsung Electronics, Samsung Heavy Industries, Samsung Engineering, dan Samsung C&T Corporation.

Kemudian, ada keluarga chaebol Korea marga Chung yang memiliki Hyundai Group. Didirikan oleh Chung Ju Yung pada tahun 1947 sebagai perusahaan konstruksi, Hyundai hingga kini terdiri atas beberapa afiliasi di antaranya Hyundai Motor Group, Hyundai Heavy Industries Group, hingga Hyundai Department Store Group.

Kita beralih ke LG Corporation yang dipimpin oleh keluarga Koo. LG Group didirikan pada tahun 1947 oleh Koo In Hwoi sebagai perusahaan industri plastik pertama di Korea. Anak perusahaan LG Group di antaranya adalah LG Electronics, LG Innotek, LG Chem, hingga LG Household & Healthcare. Ketua LG Group yang terbaru adalah Koo Kwang Mo yang merupakan cicit pendiri Koo In Hwoi.

Berikutnya merupakan SK Group yang berkecimpung di bidang manufaktur. Konglomerat raksasa ini didirikan pada tahun 1953 oleh Chey Jong Gun dan ketuanya saat ini adalah Chey Tae Won. Anak perusahaan SK Group meliputi SK Inc., SK Innovation, SK Telecom, hingga SK Biopharmaceuticals.

Berlanjut ke Lotte Group, perusahaan konglomerat multinasional yang didirikan oleh Shin Kyuk Ho pada tahun 1967. Lotte Corporation mencakupi berbagai bidang bisnis seperti manufaktur, perhotelan, layanan finansial, dan retail. Anak perusahaanya adalah Lotte Capital, Lotte Chemical, Lotte Chilsung, hingga Lotte Shopping.

Standar keluarga chaebol, jabatan diwariskan kepada anak dan cucu

Kini Bunda sudah tahu perusahaan konglomerat apa saja yang tergolong chaebol di Korea. Namun, apa yang menentukan sebuah perusahaan chaebol atau bukan? Berikut akan Bubun jelaskan mengenai standar keluarga chaebol di Korea selatan.

Melansir dari BHSN legal, Komisi Perdagangan Korea menetapkan perusahaan sebagai konglomerat atau chaebol apabila memiliki total aset lebih dari 5 triliun won. Lebih lanjut, dijelaskan bahwa suatu perusahaan akan tergolong konglomerat apabila pimpinan berkuasa untuk mengendalikan perusahaan sepenuhnya.

Pimpinan dapat disebut mengendalikan perusahaan sepenuhnya apabila memegang lebih dari 30% saham. Hal ini berarti pimpinan memiliki pengaruh dominan dalam pengambilan keputusan perusahaan dan dapat menunjuk lebih dari separuh eksekutif perusahaan.

Sementara di Korea Selatan, Samsung Group merupakan konglomerat terbesar di mana perusahaan dipimpin secara legal oleh Lee Jae Yong. Total aset yang dimiliki Samsung Group adalah 424,9 triliun won.

Berlanjut ke standar keluarga chaebol Korea berdasarkan hubungan keluarga. Banyak yang mengira seseorang dengan jabatan eksekutif tertinggi sudah merupakan chaebol. Nyatanya belum tentu benar, Bunda.

Merangkum dari Namuwiki, seseorang baru bisa dibilang chaebol jika deretan eksekutif di perusahaan dipegang oleh keluarga. Seperti yang Bunda biasa tonton di beberapa drakor, keluarga chaebol Korea biasanya mengelola perusahaan yang dipimpin oleh sang kakek maupun ayah sebagai ketua grup.

Kemudian, anak-anaknya akan menempati posisi di bawahnya seperti wakil presiden dan direktur. Mereka juga biasanya akan memimpin sebagai CEO atau presiden direktur di anak perusahaannya. Kepemimpinan grup konglomerat tersebut akan bergilir diwariskan ke anak dan cucunya, umumnya si sulung.

Pergantian kepemimpinan inilah yang biasanya menimbulkan konflik di keluarga-keluarga chaebol Korea. Hal ini terjadi pada keluarga Chung pemilik Hyundai Group. Beberapa tahun lalu, Hyundai terpecah di antara enam putra pendirinya, di mana putra sulung menjadi pimpinan Hyundai Motor Group.

Hubungan erat keluarga chaebol dengan politikus Korea Selatan

Menjadi perusahaan konglomerat raksasa yang sukses tentu membutuhkan dukungan dari pihak lain yang memiliki kekuasaan. Perlindungan dari para pemimpin politik sangat penting bagi pertumbuhan perusahaan chaebol untuk mendominasi industri.

Pemerintah Korea Selatan telah mendukung perkembangan perusahaan chaebol sejak tahun 1960-an dengan membesarkan merk tertentu seperti Samsung dan Hyundai. Contohnya pada era rezim Park Chung Hee yang menguasai kepemimpinan Korea Selatan pada tahun 1962 hingga 1979. Park Chung Hee kala itu berambisi kuat untuk memperkaya dan melakukan industrialisasi di Korea Selatan.

Oleh karena itu, melalui pemerintahannya ia menyalurkan dana ke perusahaan-perusahaan dan menjauhkan mereka dari persaingan. Namun, belakangan dekade terakhir ini perusahaan chaebol banyak dikecam karena berbagai skandal korupsi yang melibatkan petinggi-petinggi negara.

Kontroversi keluarga chaebol terbesar di Korea, mantan presiden terlibat

Sama seperti di Indonesia, konglomerat di Korea juga sering tersandung kasus korupsi besar-besaran. Salah satu skandal politik terbesar di Korea dalam beberapa tahun terakhir ini melibatkan para pemimpin politik dengan chaebol.

Pada tahun 2017, Park Geun Hye digulingkan dari jabatannya sebagai presiden negara dan dijatuhi hukuman penjara. Ia dinyatakan bersalah atas tindakan penyuapan, penyalahgunaan kekuasaan, dan tuduhan kriminal lainnya.

Park Geun Hye bersama kaki tangannya diketahui telah menerima suap dari tiga perusahaan konglomerat terbesar yakni Samsung, SK, dan Lotte. Ia kemudian dibebaskan dari penjara pada tahun 2021 setelah hampir 5 tahun dipenjara.

Sementara Ketua Samsung Group Lee Jae Yong juga diputuskan bersalah dan menjalani hukuman dua setengah tahun di penjara. Pada tahun 2022, ia diampuni oleh Presiden Moon Jae In dan kembali memimpin Samsung Group.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(fia/fia)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda