Merayakan Tahun Baru Islam 1446 Hijriah bukan dengan kembang api, melainkan ada banyak amalan yang bisa Bunda lakukan sebagai umat Muslim untuk menabung pahala sepanjang bulan Muharram.

Tahun Baru Islam merupakan momentum besar bagi umat Muslim di seluruh dunia. Ini adalah perayaan yang menjadi pertanda dimulainya tahun baru dalam kalender Islam, serta menjadi awal perjalanan yang baru.

Berdasarkan kalender Hijriah yang telah ditetapkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), 1 Muharram 1446 Hijriah bertepatan dengan Minggu (7/7/2024).

Amalan Tahun Baru Islam 1446 H

Melansir dari laman detikcom, sebagai momentum besar yang hadir selama setahun sekali, terdapat sejumlah amalan yang bisa Bunda lakukan dalam rangka memaknai kedatangan Tahun Baru Islam di tahun ini.

Salah satunya adalah dengan menunaikan amalan baik yang disunnahkan untuk dikerjakan sepanjang bulan Muharram. Berikut beberapa di antaranya:

1. Perbanyak berzikir kepada Allah SWT
2. Melakukan salat sunnah
3. Mengamalkan puasa sunnah
4. Banyak membaca Al-Qur’an
5. Mengerjakan berbagai amalan baik

Sementara itu, perlu diketahui juga bahwa mengerjakan puasa sunnah di bulan Muharram sangat dianjurkan bagi umat Muslim. Hal ini karena puasa sunnah di bulan Muharram disebut menjadi puasa terbaik setelah puasa Ramadhan.

Ini juga disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah R.A, sebagaimana Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut:

أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ شَهْرِ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ

Artinya:

"Sebaik-baiknya puasa setelah bulan Ramadhan adalah pada bulan Allah, yaitu Muharram" (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

Selain itu, puasa Asyura dapat dikerjakan pada 10 Muharram saja. Hal ini seperti yang dikisahkan oleh Aisyah R.A, bahwa:

كَانَ يَوْمُ عَاشُوْرَاءَ تَصُوْمُهُ قُرَيْشٍ فِي الجَاهِلِيَّةِ وَكَانَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلعم يَصُوْمُهُ فَلَمَّا قَدِمَ المَدِينَةَ صَامَهُ وَأَمَرَ بِصِيَامِهِ فَلَمَّا فُرِضَ رَمَضَانُ تَرَكَ يَوْمَ عَاشُوْرَاءَ فَمَنْ شَاءَ صَامَهُ وَمَنْ شَاءَ تَرَكَهُ

Artinya:

"Hari Asyura adalah waktunya puasa orang-orang Quraisy pada zaman jahiliyah. Dan Rasulullah pun melaksanakannya. Tatkala Nabi tiba di Madinah, beliau tetap melakukan puasa Asyura' dan memerintahkan sahabat untuk melakukan puasa itu juga. Ketika diwajibkan puasa Ramadhan, beliau meninggalkan puasa Asyura', dan beliau bersabda, 'Barangsiapa yang hendak berpuasa, maka puasalah, dan barangsiapa yang hendak berbuka, maka berbukalah'." (HR. Bukhari)

Keutamaan Tahun Baru Islam

Bunda juga perlu tahu keutamaan Tahun Baru Islam. Salah satu keutamaan Tahun Baru Islam yang hadir di bulan Muharrap seperti yang disampaikan oleh Allah SWT melalui firman-Nya dalam surat At-Taubah ayat 36, Allah SWT berfirman:

اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌۗ ذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِيْنَ كَاۤفَّةً كَمَا يُقَاتِلُوْنَكُمْ كَاۤفَّةًۗ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَعَ الْمُتَّقِيْنَ ۝٣٦

Inna 'iddatasy-syuhûri 'indallâhitsnâ 'asyara syahran fî kitâbillâhi yauma khalaqas-samâwâti wal-ardla min-hâ arba'atun ḫurum, dzâlikad-dînul-qayyimu fa lâ tadhlimû fîhinna anfusakum wa qâtilul-musyrikîna kâffatang kamâ yuqâtilûnakum kâffah, wa'lamû annallâha ma'al-muttaqîn

Artinya:

"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) ketetapan Allah (di Lauh Mahfuz) pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu padanya (empat bulan itu), dan perangilah orang-orang musyrik semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang bertakwa."

Keutamaan bulan Muharram yang lainnya juga berasal dari salah satu hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya, zaman berputar sebagaimana ketika Allah menciptakan langit dan Bumi. Satu tahun ada dua belas bulan. Di antaranya ada empat bulan haram (suci), tiga bulan berurutan, yakni Dzulqa’adah, Dzulhijjah, dan Muharram, kemudian bulan Rajab suku Mudhar, antara Jumadil Tsani (Jumadil Akhir) dan Syaban.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Nah, itulah beberapa amalan Tahun Baru Islam 1446 H yang bisa Bunda kerjakan sepanjang bulan Muharram hingga mengenal keutamaannya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!