
moms-life
Orang Indonesia Banyak Makan Plastik, Waspada Buah dan Sayur Ini Rentan Terkontaminasi
HaiBunda
Minggu, 07 Jul 2024 11:20 WIB

Mikroplastik adalah zat yang dapat membahayakan kesehatan tubuh. Ironisnya, racun tersebut justru ditemukan di berbagai makanan termasuk buah dan sayur.
Menurut Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, mikroplastik adalah potongan plastik yang sangat kecil dan dapat mencemari lingkungan. Biasanya, partikel mikroplastik berukuran kurang dari lima milimeter.
Melansir News Cornell, negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Filipina menduduki peringkat teratas dalam daftar konsumsi mikroplastik per kapita global.
Sementara itu, peringkat teratas negara yang terpapar mikroplastik terbanyak adalah Tiongkok, Mongolia, dan Inggris, menurut studi terbaru Cornell University yang diuji ke 109 negara.
Orang Indonesia banyak mengonsumsi mikroplastik
Penelitian yang diterbitkan di jurnal Environmental Science & Technology pada 24 April 2024 menyebutkan bahwa manusia secara tanpa disadari telah mengonsumsi banyak mikroplastik yang tersebar di lingkungan.
Studi menemukan bahwa masyarakat Indonesia mengonsumsi sekitar 15 gram mikroplastik per bulan. Sebagian besar partikel ini berasal dari sumber air, Bunda.
Mikroplastik bisa ditemukan di berbagai kemasan makanan dan minuman yang dijual di pasaran. Namun, partikel plastik ini bisa masuk ke dalam organisme makhluk hidup seperti hewan yang hidup di perairan.
Mikroplastik juga dapat terkandung di dalam buah dan sayur. Itu artinya, mikroplastik juga bisa masuk ke dalam tubuh manusia apabila kita mengonsumsi bahan pangan yang terpapar zat tersebut.
Jenis sayur yang banyak terpapar mikroplastik
Studi yang dipublikasikan Environmental Research pada 2020 menemukan bahwa buah dan sayuran yang dijual oleh pedagang lokal di kawasan Catania, Sisilia, Italia terpapar oleh mikroplastik dan nanoplastik.
Dalam laporan itu, disebutkan bahwa sayuran akar seperti wortel, lobak, hingga umbi-umbian memiliki kadar cemaran mikroplastik yang lebih tinggi dibandingkan sayuran berdaun seperti kol dan selada.
Menurut Clinical & Scientific Lead AsaRen, Dr. Meryl "Mimi" Kallman, MD, sayuran akar memang berpotensi mengandung kadar mikroplastik lebih tinggi dibandingkan sayuran hijau. Paparan mikroplastik akan menjadi semakin tinggi jika sayuran ditanam di dalam tanah yang kemungkinan memiliki konsentrasi mikroplastik tinggi.
Menurutnya, salah satu penyebab tingginya kandungan mikroplastik di sayuran akar adalah kebiasaan membuang sampah sembarangan dan membakar sampah di permukaan tanah.
"Plastik cenderung mengumpul di akar tanaman. Maka dari itu, sebaiknya cari makanan berupa daun-daunan karena memiliki konsentrasi mikroplastik yang lebih rendah dibanding akar atau batang," papar Dr. Mimi, dikutip dari CNBC Indonesia, Sabtu (6/7/2024).
"Jadi, sebaiknya cari makanan yang daun-daunan dan memiliki konsentrasi mikroplastik yang lebih rendah dibandingkan sayuran akar atau batang," sambungnya.
Lantas, apa dampak dari mengonsumsi makanan yang tercemar mikroplastik? Baca di halaman setelah ini.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
BAHAYA MIKROPLASTIK
Ilustrasi/Foto: Getty Images/oatawa
Bahaya mengonsumsi mikroplastik
Dr. Mimi mengungkapkan terdapat risiko kesehatan serius akibat mengonsumsi bahan pangan yang terpapar mikroplastik.
Paparan mikroplastik sangat berbahaya apabila masuk ke dalam tubuh karena bisa memicu berbagai jenis penyakit serius.
"Konsumsi mikroplastik dari makanan memang membawa potensi risiko kesehatan. Beberapa penelitian itu menunjukkan hubungan (mikroplastik) dengan inflamasi atau peradangan dan potensi toksisitas," ungkap Dr. Mimi.
Dr. Mimi kemudian memaparkan hasil dari sejumlah penelitian. Ia mengatakan ada kasus di mana mikroplastik muncul dalam darah manusia. Hal ini bisa memicu terjadinya inflamasi, Bunda.
"Mikroplastik bisa ditemukan di dalam darah dan menyebabkan inflamasi," ucapnya.
Kendati demikian, masih diperlukan studi lebih lanjut untuk meneliti efek jangka panjang dari mikroplastik terhadap kesehatan manusia. Pasalnya, fenomena mikroplastik yang terdapat di dalam makanan adalah hal baru yang masih terus diteliti, Bunda.
Oleh karena itu, Dr. Mimi berpesan untuk meminimalisir potensi mengonsumsi mikroplastik dengan sejumlah cara. Salah satu yang bisa Bunda lakukan adalah membatasi konsumsi makanan yang dikemas dalam plastik sekali pakai.
Lebih bagus mengonsumsi makanan segar yang tidak dibungkus dalam kemasan plastik, Bunda. Selain itu, hindari membuang sampah sembarangan dan membakar sampah di permukaan tanah.
Simak juga video tanaman hias yang disebut bantu jaga kesehatan mental:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Orang Indonesia Banyak Makan Plastik, Terbanyak dari 10 Sumber Makanan Ini

Mom's Life
Sungai Citarum Tercemar Bahan Aktif Paracetamol & Amoxicillin, Dampaknya Cukup Berbahaya Bun

Mom's Life
Indonesia Jadi Negara Paling Banyak Konsumsi Mikroplastik di Dunia, Ini Faktanya

Mom's Life
Hampir 90% Bahan Makanan Terkontaminasi Mikropastik, Tahu Ayam hingga Daging Sapi

Mom's Life
Polusi Udara Jakarta-Tangsel Meningkat, Begini Kata Dokter Paru

Mom's Life
Bahan Mikroplastik pada Masker Bisa Rusak Paru-paru? Ini Kata Ahli
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda