
moms-life
Indonesia Disebut Negara Paling Banyak Makan Plastik, Apa Bahayanya Bagi Kesehatan Tubuh?
HaiBunda
Senin, 08 Jul 2024 06:10 WIB

Belum lama ini negara Indonesia dinobatkan sebagai negara paling banyak makan plastik, Bunda. Hal ini dituliskan dalam sebuah studi yang dipublikasi oleh jurnal Environmental Science & Technology.
Studi tersebut mengungkap bahwa masyarakat Indonesia mengonsumsi sekitar 15 gram mikroplastik per bulan. Menyusul Indonesia, di posisi kedua dan ketiga adalah Malaysia dan Filipina.
Penelitian yang dilakukan oleh Cornell University ini memetakan serapan mikroplastik di 109 negara dan menemukan bahwa masyarakat di Asia Tenggara adalah konsumen yang paling besar di dunia.
Masyarakat Indonesia menduduki peringkat teratas karena mengonsumsi mikroplastik yang sebagian besar berasal dari ikan dan makanan laut. Dengan menggunakan model data yang ada, peneliti mengatakan konsumsi harian partikel plastik masyarakat Indonesia meningkat 59 kali lipat di tahun 1990 hingga 2018.
"Temuan terbaru ini menambah daftar panjang bahaya polusi plastik yang mengkhawatirkan di Indonesia. Keberadaan mikroplastik tidak dapat dipisahkan dari produksi plastik secara besar-besaran," kata Afifah Rahmi Andini, peneliti utama plastik di Greenpeace Indonesia, merangkum dari laman Arab News.
Apa yang dimaksud mikroplastik?
Mengutip dari laman Healthline, mikroplastik merupakan potongan kecil plastik yang ditemukan di lingkungan. Mikroplastik sendiri didefinisikan sebagai partikel plastik yang diameternya kurang dari 5 mm, Bunda.
Bahan ini diproduksi dalam bentuk plastik kecil seperti microbreads yang ditambahkan ke pasta gigi dan bahan pengelupas kulit. Tidak hanya itu, mikroplastik juga bisa dibuat ketika plastik yang lebih besar terurai di lingkungan.
Mikroplastik umumnya ditemukan di lautan, sungai, tanah, bahkan sering dikonsumsi oleh hewan. Sejumlah penelitian di tahun 1970-an mulai menyelidiki kadar mikroplastik di lautan dan menemukan kadar mikroplastik yang tinggi di Samudera Atlantik di lepas pantai AS.
Mikroplastik pada makanan
Mikroplastik semakin banyak ditemukan di berbagai lingkungan termasuk makanan, Bunda. Sebuah penelitian baru-baru ini meneliti 15 merek garam laut yang berbeda dan menemukan 273 partikel mikroplastik per pon atau sekitar 600 partikel per kilogram.
Penelitian lain menemukan hingga 300 serat mikroplastik per pon atau 660 serat per kilogram madu dan hingga sekitar 109 fragmen per liter bir. Meski begitu, sumber mikroplastik yang paling umum dalam makanan adalah makanan laut.
Karena mikroplastik umumnya terdapat di air laut, maka, mikroplastik umumnya dikonsumsi oleh ikan dan organisme laut lainnya.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa ikan tertentu salah mengira plastik sebagai makanan. Dengan begitu, dapat menyebabkan bahan kimia ini terakumulasi di dalam hati ikan.
Apakah mikroplastik dapat membahayakan kesehatan? Simak penjelasan lengkapnya pada laman berikutnya, ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
PENGARUH MIKROPLASTIK PADA KESEHATAN MANUSIA
Ilustrasi Mikroplastik/Foto: Getty Images/iStockphoto/Khanchit Khirisutchalual
Bahaya mikroplastik untuk kesehatan
Meskipun sejumlah penelitian menunjukkan adanya mikroplastik pada makanan, masih belum jelas apa dampaknya pada kesehatan, Bunda. Sejauh ini, sangat sedikit penelitian yang meneliti bagaimana mikroplastik memengaruhi kesehatan dan penyakit manusia.
Ftalat, suatu jenis bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik menjadi fleksibel, telah terbukti dapat meningkatkan pertumbuhan sel kanker payudara. Meski begitu, penelitian ini dilakukan di cawan petri sehingga hasilnya tidak bisa digeneralisasikan untuk manusia.
Sementara itu, sebuah penelitian baru-baru ini meneliti efek mikroplastik pada tikus laboratorium. Saat diumpankan ke tikus, mikroplastik terakumulasi di hati, ginjal, dan usus, serta meningkatkan kadar molekul stres oksidatif di hati. Ini juga meningkatkan kadar molekul yang mungkin beracun bagi otak.
Sebuah studi menemukan bahwa serat plastik terdapat di 87 persen paru-paru manusia yang diteliti. Para peneliti pun berpendapat bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh mikroplastik yang ada di udara.
Cara menghindari mikroplastik pada makanan
Mikroplastik ditemukan di banyak sumber makanan manusia yang berbeda. Meski begitu, masih belum jelas bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.
Konsentrasi mikroplastik tertinggi dalam rantai makanan tampaknya terdapat pada ikan, khususnya kerang. Karena sedikit yang diketahui tentang dampak mikroplastik terhadap kesehatan, maka Bunda tidak perlu menghindari kerang sama sekali. Meski begitu, pastikan Bunda mengonsumsi kerang yang berkualitas tinggi, ya.
Demikian informasi seputar mikroplastik, Bunda. Semoga dapat memberikan manfaat, ya.
Simak juga video tanaman herbal untuk redakan flu berikut ini:
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Mom's Life
Inspiratif! Wanita Lulusan S2 UGM Kerja di Pengolahan Limbah Tiap Hari Urus Sampah

Mom's Life
Mengejutkan! Cinta Laura ke Citayam Fashion Week, Bukan Lenggak-lenggok Tapi Mungut Sampah

Mom's Life
3 Tips Menerapkan Concious Living di Rumah, Mulai dengan Memisahkan Sampah

Mom's Life
Rekomendasi 5 Aplikasi Jual Sampah yang Menghasilkan Uang, Sudah Punya Belum Bun?

Mom's Life
Cerita Lulusan Hukum UGM Mirna Jadi Pemulung Sampah Organik, Inspiratif Bun


7 Foto
Mom's Life
7 Potret Nadine Chandrawinata & Dimas Anggara Wujudkan Impian Bangun Tempat Daur Ulang Sampah
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda