HaiBunda

MOM'S LIFE

Sungai Citarum Tercemar Bahan Aktif Paracetamol & Amoxicillin, Dampaknya Cukup Berbahaya Bun

Annisa A   |   HaiBunda

Selasa, 09 Jul 2024 14:10 WIB
Sungai Citarum Tercemar Bahan Aktif Paracetamol & Amoxicillin, Begini Dampaknya / Foto: iStock
Jakarta -

Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum Hulu, Jawa Barat terkontaminasi bahan aktif obat atau APIs. Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendeteksi adanya zat paracetamol dan amoxicillin.

Temuan itu terungkap setelah dilakukannya penelitian dengan penghitungan banyak aspek, Bunda. Aspek tersebut antara lain bahan aktif obat yang diminum, frekuensi obat, jumlah obat yang dikonsumsi, dan berapa lama masa sakit responden dalam setahun.

"Hasilnya untuk bahan kimia aktif dapat dilihat bahwa ternyata paracetamol dan amoxicillin menjadi APIs dengan penggunaan paling besar di DAS Citarum Hulu," beber Peneliti Kelompok Riset Ekotoksikologi Perairan Darat, Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air BRIN Rosetyati Retno Utami, dikutip dari detikcom, Selasa (9/7/2024).


Lantas, apakah bahan aktif obat berbahaya jika mencemari sungai? Risiko dari kontaminasi bahan aktif obat seperti paracetamol dan amoxicillin mungkin saja ada, Bunda.

Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada Prof Zullies Ikawati mengatakan bahwa dampak yang muncul dipengaruhi oleh konsentrasi cemaran yang ditemukan di perairan sungai.

"Untuk parasetamol, jika sangat kecil mungkin belum akan memberikan efek signifikan terhadap lingkungan biota perairan, maupun orang yang mengkonsumsi air sungai tersebut (bila ada)," ungkapnya.

"Tetapi untuk antibiotik, perlu perhatian lebih, karena antibiotik ini dapat membunuh mikroorganisme yang ada di perairan tersebut, tetapi tergantung dari dosisnya," imbuhnya. 

Prof Zullies memaparkan, paparan antibiotik dapat menyebabkan musnahnya berbagai bakteri baik yang mungkin dibutuhkan oleh lingkungan. Salah satu fungsi bakteri baik adalah membantu proses pembusukan.

Selain itu, paparan antibiotik dapat memicu terjadinya mutasi bakteri. Dampak buruknya adalah membuat bakteri resisten terhadap obat antibiotik.

"Hal ini cukup berbahaya jika bakteri patogen tersebut menginfeksi manusia, dan kebetulan adalah bakteri yang resisten terhadap antibiotik. Maka, penyakit infeksi menjadi lebih sulit disembuhkan dan memerlukan antibiotik yang lebih kuat dan kadang lebih mahal," bebernya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(anm/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Amoxicillin untuk Ibu Menyusui, Apakah Aman dan Bagaimana Efek Sampingnya?

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Kenali Ciri-ciri Payudara Sehat Selain dari Warna Areola

Menyusui Dwi Indah Nurcahyani

Pebulu Tangkis Ribka Sugiarto & Rian Ardianto Rayakan Ultah Pernikahan Pertama, Ini Potretnya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Berapa Lama Efek Keracunan Makanan Berlangsung pada Anak?

Parenting Azhar Hanifah

Ketahui Ketentuan dan Syarat Ibu Hamil Naik Kereta Api 2025

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Buah Potong atau Jus Buah, Mana Lebih Bagus untuk Diet Turunkan BB?

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Pebulu Tangkis Ribka Sugiarto & Rian Ardianto Rayakan Ultah Pernikahan Pertama, Ini Potretnya

Berapa Lama Efek Keracunan Makanan Berlangsung pada Anak?

Kenali Ciri-ciri Payudara Sehat Selain dari Warna Areola

Ketahui Ketentuan dan Syarat Ibu Hamil Naik Kereta Api 2025

Deretan Kebersamaan Ayah Artis dengan Anak Perempuan yang Telah Remaja

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK