Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Tanaman Kecubung Ramai-ramai Dimusnahkan, Apa Penyebabnya & Kata Dokter

Annisa A   |   HaiBunda

Minggu, 21 Jul 2024 17:45 WIB

Amethyst plants that have poison in every part, if you eat this the possibility can be crazy at least three days
Ilustrasi Tanaman Kecubung Banyak Dimusnahkan karena Bikin Mabuk, Dokter Soroti Hal Ini/Foto: Getty Images/Irvan Kurniawan
Jakarta -

Belakangan ini, muncul banyak kasus penyalahgunaan tanaman kecubung. Masyarakat kerap menggunakan tanaman ini untuk mabuk, Bunda.

Mengatasi hal tersebut, aparat gabungan Satpol PP, TNI, dan Polri sedang ramai memusnahkan tanaman kecubung di beberapa wilayah Indonesia.

Sementara itu, Ketua Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional Jamu Indonesia (PDPOTJI) dr Inggrid Tania menyoroti pentingnya edukasi masyarakat mengenai kecubung agar tidak disalahgunakan.

"Yang salah perilaku manusianya. Kecubung ini kan termasuk tanaman liar. Kecubung itu enggak berdosa banget, sehingga harus dimusnahkan," kata dr Inggrid dalam siniar daring Kemenkes, dikutip dari detikcom, Minggu (21/7/2024).

Bukan sekadar memusnahkan kecubung, dr Inggrid mengatakan bahwa pemerintah mungkin bisa memberikan imbauan soal pembatasan penanaman kecubung di tengah situasi 'panas' saat ini.

"Penanamannya untuk peruntukan yang jelas, misalnya untuk pabrik pestisida atau untuk kepentingan penelitian," ucap dr Inggris.

"Sementara bisa dilakukan edukasi ke masyarakat bahwa ada tanaman yang sebetulnya punya dualisme. Bisa jadi obat, juga tanaman beracun. Bukan berarti karena tanaman alami, jadi semua bisa dikonsumsi," imbuhnya.

Tanaman dengan nama lain Datura metel ini merupakan tanaman hias dengan bunga berbentuk seperti terompet besar dan buah berduri kecil.

Kerap disalahgunakan di Indonesia, tanaman kecubung justru masih dimanfaatkan untuk keperluan sebagai pestisida alami di luar negeri.

"Kalau di luar negeri, kecubung dimanfaatkan sebagai pestisida alami, dicampur dengan urine sapi. Sehingga, tanaman terhindar dari hama dan organik," ujar dr Inggrid.

"Jadi enggak kena pestisida kimia yang berbahaya, itu kan manfaat yang bagus kan," sambungnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(anm/fir)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda