Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Alhamdulillah atau Alkhamdulillah, Ketahui Tulisan yang Benar dan Artinya

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Selasa, 30 Jul 2024 03:00 WIB

Ilustrasi Muslim
Alhamdulillah atau Alkhamdulillah, Ketahui Tulisan yang Benar dan Artinya/Foto: Getty Images/towfiqu ahamed
Daftar Isi
Jakarta -

Mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT atas segala rezeki yang telah diberikan menjadi kewajiban umat Muslim di seluruh dunia. Akan tetapi, bagaimana cara menuliskan ungkapan syukur yang benar, Alhamdulillah atau Alkhamdulillah?

Dikutip dari buku Bersyukur: Hidup Bahagia Penuh Makna karya Bangun Triharyanto, kata syukur dalam Islam berasal dari kata syakara yang berarti berterima kasih atau mengakui. Syukur dalam Islam adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat ditekankan.

Bahkan, Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an surat Ibrahim ayat 7, “Dan (Ingatlah juga), tatkala Tuhamu memaklumkan, ‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kami akan menambah (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Banner Kalimat Pantang Diucap

Akan tetapi, ternyata masih banyak umat Muslim yang belum tahu penulisan rasa syukur dalam Islam yang benar. Lantas, bagaimana penulisan yang tepat?

Alhamdulillah atau Alkhamdulillah, tulisan mana yang benar?

Melansir dari laman CNN Indonesia, Alhamdulillah adalah ungkapan syukur dari bahasa Arab, yaitu hamidtu hamdan lillahi yang artinya aku telah memuji dengan suatu pujian untuk Allah. Hanya saja, penulisannya disederhanakan hingga cukup menjadi Alhamdulillah.

Adapun beberapa versi penulisan Alhamdulillah yang benar, berikut di antaranya:

1. Penulisan versi pertama yang singkat

اَلْحَمْدُلِلَّهِ

Alhamdulillah

Artinya:

"Segala puji bagi Allah SWT."

2. Penulisan versi kedua yang lengkap

اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْ

Alhamdulillahi rabbil 'aalamiin

Artinya:

"Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."

3. Penulisan versi ketiga

الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَالشُّكْرُلِلّٰهِ

Alhamdulillah wa syukurillah

Artinya:

"Segala puji bagi Allah dan syukur kepada Allah."

4. Penulisan versi keempat

الْحَمْدُ لِلّهِ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ

Alhamdulillahi hamdan yuwafi ni'amahu wa yukafiu mazidah

Artinya:

"Segala puji bagi Allah dengan pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan mencakup tambahannya."

Arti Alhamdulillah

Meski Alhamdulillah adalah penulisan rasa syukur yang lebih singkat, ungkapan ini tetap memiliki makna yang sama, yakni segala puji bagi Allah.

Dalam Islam, Alhamdulillah adalah bacaan tahmid yang bertujuan untuk memuji Allah SWT. Bahkan, Rasulullah SAW juga menganjurkan seluruh umat Muslim untuk membaca tahmid sebanyak mungkin.

Waktu mengucapkan Alhamdulillah

Ungkapan Alhamdulillah bisa disampaikan kapan pun, terutama setelah melakukan hal-hal baik. Misalnya setelah menunaikan ibadah salat atau mengerjakan ibadah lainnya.

Bahkan, Muslim juga bisa mengucapkan rasa syukur tersebut sebanyak mungkin karena mengandung pujian kepada Allah sebagai Yang Maha Pencipta atas segala kenikmatan bagi umat-Nya, Bunda.

Hal ini termasuk setelah makan dan minum, mendapatkan rezeki yang berlimpah, mendapat perlindungan atau keselamatan, kesembuhan dari penyakit, kesuksesan, prestasi, hingga pencapaian.

Selain itu, Bunda juga bisa mengucapkan kalimat ini ketika mendapatkan pujian dari orang lai. Hal ini karena berbagai hal yang didapatkan Muslim tentunya tidak akan terjadi tanpa seizin Allah SWT.

Keutamaan lafaz Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin

Melansir dari laman detikcom, membaca lafaz Alhamdulillahi rabbil ‘alamin mengandung sejumlah keutamaan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini sebagaimana pernah disebutkan dalam hadis yang berbunyi sebagai berikut:

كُلُّ كَلَامِ. وَفِي بَعْضِ الرِّوَايَاتِ: كُلُّ أَمْرٍ لَا يُبْدَأُ فِيْهِ بِالْحَمْدِ لِلَّهِ فَهُوَ أَجْدَمُ. وَرُوِيَ : أَقْطَعُ

Artinya:

“Setiap perkataan menurut riwayat yang lain setiap perkara, yang tidak dimulai dengan bacaan hamdalah, maka hal itu sedikit berkahnya, menurut riwayat yang lain terputus dari keberkahannya.” (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah, dan Nasa’i)

Ada juga beberapa keutamaan untuk mengucapkan hamdalah atau tahmid setiap hari. Imam Syafi’I dalam Al Adzkar bahkan menganjurkan seseorang untuk membaca hamdalah, memuji Allah SWT, serta membaca selawat nabi sesaat sebelum berkhutbah dan melakukan suatu pekerjaan.

Bahkan, membaca tahmid seratus kali diriwayatkan oleh Nasa’i, yang dikutip dari Al-Ma’surat, membaca tahmid seratus kali pada waktu pagi dan sore sama seperti memberi nafkah seratus kuda di jalan Allah SWT atau seperti orang yang bertempur seratus kali.

Kapan ucap lafadz Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin?

Rasulullah SAW memberikan waktu kapan saja yang tepat untuk Muslim mengucapkan lafaz Alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Berikut beberapa di antaranya:

1. Setiap mulai bekerja dan perkara penting

Disunnah mengucapkan lafaz tersebut sebelum memulai suatu pekerjaan. Imam Syafi’i mengatakan ia menyukai orang yang membaca hamdalah dan selawat Rasulullah SAW sebelum khotbah serta sebelum melakukan suatu pekerjaa.

قال العلماء : فيستحب البداءة بالحمد لله لكل مصنف ، ودارس ، ومدرس ، وخطيب ، وخاطب ، وبين يدي سائر الأمور المهمة

Artinya:

"Disunnahkan memulai dengan 'alhamdulillah' untuk setiap muallif, orang yang belajar, orang yang mengajar, orang yang diceramahi dan orang yang berceramah, serta dalam perkara-perkara penting yang lain." (al-Adzkar an-Nawawi)

2. Mengawali khutbah Jumat dan lainnya

Alhamdulillahi rabbil 'alamin atau ungkapan hamdalah merupakan rukun dari khutbah Jumat dan khutbah lainnya. Jika dalam khutbah tidak menggunakan kalimat hamdalah, tidaklah sah hukumnya khutbah tersebut. Lafaz ini hendaknya diamalkan pada khutbah pertama dan kedua.

3. Setelah terhindar dari musibah atau bencana

Rasulullah SAW juga menganjurkan seluruh umat Muslim untuk selalu mengucapkan hamdalah setelah terhindar dari musibah atau bencana. Baik pada diri sendiri maupun orang lain.

4. Membuka dan menutup doa

Mengawali bacaan doa juga dianjurkan untuk mengucapkan Alhamdulillahi rabbil 'alamin. Begitu juga setelah mengakhiri sebuah doa. Allah SWT berfirman dalam surat Yunus ayat 10,

وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِينَ

Artinya:

"Dan penutup doa mereka ialah, 'segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam."

5. Hendak melamar

Ketika meminang seseorang juga dianjurkan untuk mengawalinya dengan bacaan hamdalah atas pemberian Allah SWT dan dilanjutkan dengan membaca selawat atas Rasulullah SAW dan keluarganya.

Jadi, penulisan ucapan syukur yang benar adalah Alhamdulillah dan bukan Alkhamdulillah, ya, Bunda. Semoga bermanfaat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda