MOM'S LIFE
23 Gejala Stres Kerja dari Segi Fisik, Perilaku hingga Psikologis
Amira Salsabila | HaiBunda
Senin, 12 Aug 2024 19:11 WIBStres yang berhubungan dengan pekerjaan merupakan masalah yang terus berkembang di seluruh dunia. Ini tidak hanya memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan pekerja, tetapi juga produktivitas organisasi.
Stres kerja muncul ketika tuntutan pekerjaan dari berbagai jenis dan kombinasi melebihi kapasitas dan kemampuan seseorang untuk mengatasinya.
Mengenali gejala dan mempelajari cara mengelola stres akibat pekerjaan sangatlah membantu. Jika sering mengalami stres, Bunda mungkin berisiko mengalami masalah kesehatan mental seperti depresi atau kecemasan.
Apa itu stres kerja?
Stres kerja dapat disebabkan oleh berbagai peristiwa. Misalnya, seseorang mungkin merasa tertekan jika tuntutan pekerjaan mereka (seperti jam kerja atau tanggung jawab) lebih besar daripada yang dapat mereka tangani dengan nyaman.
Melansir dari laman Better Health, sumber stres kerja lainnya termasuk konflik dengan rekan kerja atau atasan, perubahan yang konstan, dan ancaman terhadap keamanan kerja, seperti potensi pemutusan hubungan kerja (PHK).
Menurut National Health and Safety Commission, stres kerja merupakan penyebab pekerja tidak masuk kantor dalam waktu yang cukup lama.
Gejala stres kerja
Tanda atau gejala stres akibat pekerjaan dapat memengaruhi kesehatan secara fisik, psikologis, dan perilaku. Berikut beberapa di antaranya:
Dari segi fisik
- Kelelahan
- Ketegangan otot
- Sakit kepala
- Palpitasi jantung
- Sulit tidur, seperti insomnia
- Gangguan gastrointestinal, seperti diare atau sembelit
- Gangguan dermatologis
Dari segi psikologis
- Depresi
- Kecemasan
- Putus asa
- Mudah marah
- Pesimis
- Perasaan lelah dan tidak mampu mengatasinya
- Sulit secara kognitif, seperti berkurangnya kemampuan untuk konsentrasi atau membuat keputusan
Dari segi perilaku
- Peningkatan jumlah hari sakit atau absen tidak hadir
- Agresi
- Kurang kreatif dan inisiatif
- Kinerja kerja menurun
- Masalah hubungan interpersonal
- Perubahan suasana hati dan mudah tersinggung
- Toleransi yang lebih rendah terhadap frustrasi dan tidak sabar
- Tidak peduli
- Mengisolasi diri
Pemicu stres di lingkungan kerja
Semua masalah berikut telah diidentifikasi sebagai pemicu stres potensial di tempat kerja. Pendekatan manajemen risiko akan mengidentifikasi masalah mana yang ada di tempat kerja Bunda dan apa penyebabnya. Pemicu stres dapat meliputi:
- Budaya organisasi
- Praktik manajemen yang buruk
- Isi dan tuntutan pekerjaan
- Lingkungan kerja fisik
- Hubungan di tempat kerja
- Manajemen perubahan
- Kurang dukungan
- Konflik peran
- Trauma
Penyebab stres kerja
Beberapa faktor yang umumnya menyebabkan stres kerja meliputi:
- Kerja selama berjam-jam
- Beban kerja berat
- Perubahan dalam organisasi
- Batas waktu yang ketat
- Perubahan tugas
- Pekerjaan tidak aman
- Kurangnya otonomi
- Pekerjaan yang membosankan
- Keterampilan yang tidak memadai untuk pekerjaan tersebut
- Pengawasan berlebihan
- Lingkungan kerja yang tidak memadai
- Kurangnya sumber daya yang memadai
- Kekurangan peralatan
- Sedikit peluang promosi
- Gangguan
- Diskriminasi
- Hubungan yang buruk dengan rekan kerja atau atasan
- Insiden krisis, seperti perampokan bersenjata atau kematian di tempat kerja
Cara mencegah stres kerja
Mengalami tekanan pekerjaan tidak dapat dihindari, tetapi Bunda dapat mengambil beberapa langkah berikut ini untuk menjaga stres pada tingkat yang dapat dikendalikan dengan baik:
1. Mengambil waktu untuk mengisi ulang tenaga
Melansir dari laman healthline, meluangkan waktu untuk diri sendiri, bahkan beberapa menit saja di tengah hari yang sibuk, dapat membantu Bunda mencegah kelelahan yang disebabkan oleh stres kerja kronis.
Mendengarkan podcast menarik di sela-sela meeting atau menonton video lucu dapat memberi Bunda waktu istirahat yang menenangkan sepanjang hari. Semakin rileks, semakin produktif Bunda nantinya.
2. Mengasah keterampilan manajemen waktu
Cobalah untuk membuat daftar prioritas di awal minggu kerja dengan mempersiapkan tugas dan mengurutkannya menurut tingkat kepentingan.
Bunda juga dapat mengatasi kebiasaan menunda-nunda dengan menyisihkan waktu khusus untuk pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi. Coba untuk mengerjakan tugas yang lebih sulit atau kurang menarik lebih awal, yang dapat membuat hari-hari berikutnya tidak terlalu menegangkan.
3. Menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan pribadi
Selalu siap sedia sepanjang waktu akan membuat cepat lelah. Menetapkan batasan yang jelas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi sangat penting untuk membantu Bunda menghindari stres kerja.
4. Mengevaluasi kembali pikiran negatif
Jika mengalami kekhawatiran dan stres kronis dalam jangka waktu lama, pikiran Bunda cenderung mengambil kesimpulan terburu-buru dan menilai setiap situasi dari sudut pandang negatif. Daripada membuat penilaian tersebut, coba menjauhkan diri dari pikiran negatif dan melakukan pengamatan sebelum mengambil keputusan.
5. Mempelajari teknik relaksasi
Memperlambat dan menyadari keadaan sekitar dapat membuat Bunda tetap rileks sepanjang minggu. Meditasi, latihan pernapasan dalam, dan mindfulness dapat meredakan stres dan kecemasan.
Nah, itulah beberapa gejala stres kerja yang bisa Bunda kenali hingga cara mencegahnya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)Simak video di bawah ini, Bun:
5 Tips agar Bunda Menjadi Wanita Karier yang Sukses & Mandiri
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
5 Tips Agar Tak Didiskriminasi saat Jadi Perempuan Satu-satunya di Tempat Kerja
3 Ciri Bunda Alami Burnout dalam Pekerjaan dan Solusinya Selain Resign
Prediksi Zodiak Hari Ini, Wah Ada Tawaran Proyek Menarik Nih Buat Aries
Catat Bun, Ini 5 Pertanyaan yang Bisa Diajukan ke HRD saat Wawancara Kerja
TERPOPULER
Pemain Timnas Rizky Ridho dan Istri Umrah setelah Nikah, Ini Potret Kebahagiaannya
Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung
Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini
Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya
Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Face Mist Terbaik untuk Lembapkan Kulit Wajah
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
5 Pilihan Tas Sekolah Anak TK-SD yang Bagus hingga Awet, Bisa Buat Perempuan & Laki-laki
Firli NabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Cleansing Oil untuk Semua Jenis Kulit dari Berminyak dan Berjerawat
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Slow Cooker Terbaik, Solusi Masak MPASI untuk Bayi
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
Review Main Virtual Sport di VS Thrillix AEON Mall Tanjung Barat, Lengkap dengan Harga Tiket
Firli NabilaTERBARU DARI HAIBUNDA
Pemain Timnas Rizky Ridho dan Istri Umrah setelah Nikah, Ini Potret Kebahagiaannya
Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya
Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung
Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini
Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Hamdan ATT Meninggal Dunia, Hetty Soendjaya Ungkap Firasat Tak Enak
-
Beautynesia
Menurut Terapis, Ini 5 Gaya Parenting yang Membuat Anak Bahagia
-
Female Daily
Jourdy Pranata, Nurra Datau, dan Maizura Main Tebak Harga. Siapa yang Paling Jago?
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Gaya Putri Kako dari Jepang Saat Kunjungan ke Brazil, Viral Saat Naik Pesawat
-
Mommies Daily
10 Tayangan Terbaru Juli 2025: Dari Film Bioskop hingga Drama Korea