MOM'S LIFE
10 Obat-obatan yang Bisa Merusak Ginjal, Waspadai Penggunaannya
Amira Salsabila | HaiBunda
Selasa, 13 Aug 2024 15:10 WIBObat-obatan sehari-hari yang disimpan di lemari dapat membahayakan ginjal jika diminum terlalu sering atau dalam dosis tinggi. Ini termasuk obat-obatan umum seperti antibiotik, obat tekanan darah, dan bahkan beberapa suplemen.
Ginjal merupakan bagian dari sistem penyaringan yang dirancang dengan baik dalam tubuh. Organ yang satu ini bekerja untuk membuang racun, limbah, dan cairan ekstra dari darah melalui urine. Jika ginjal rusak, itu tidak dapat menyaring limbah sebagaimana mestinya.
Melansir dari laman healthline, obat-obatan yang kerap ditemukan dalam rumah tangga bisa menjadi pemicu kerusakannya. Oleh karena itu, Bunda disarankan untuk selalu memperhatikan penggunaannya.
10 Obat-obatan yang bisa merusak ginjal
Ginjal juga mengeluarkan hormon yang menjaga tekanan darah tetap stabil, dan berperan dalam pembuatan sel darah merah. Bahkan, ini menghasilkan vitamin D yang baik untuk tulang. Beberapa obat dapat mempersulit ginjal untuk melakukan hal-hal tersebut dan mencegahnya bekerja sebagaimana mestinya.
Berikut adalah kumpulan obat-obatan yang perlu Bunda waspadai karena disebutkan bisa merusak ginjal:
1. Antibiotik
Melansir dari laman WebMD, obat-obatan ini memengaruhi ginjal dengan cara yang berbeda. Misalnya, beberapa dapat membentuk kristal yang tidak hancur dan dapat menghalangi aliran urine.
Obat-obatan lainnya memiliki zat yang dapat merusak sel-sel ginjal tertentu saat mencoba menyaringnya. Beberapa orang juga memiliki reaksi alergi terhadap antibiotik yang dapat memengaruhi ginjal mereka.
Semua hal ini kemungkinan bisa terjadi jika mengonsumsi antibiotik dalam jangka waktu lama atau dosisnya sangat tinggi.
2. Diuretik
Dokter menggunakan obat-obatan ini untuk mengobati tekanan darah tinggi dan beberapa jenis pembengkakan. Obat-obatan ini membantu tubuh membuang kelebihan cairan. Namun, obat diuretik terkadang dapat membuat seseorang dehidrasi dan berdampak buruk pada ginjal, Bunda.
3. Konsumsi vitamin berlebihan
Melansir dari laman CNN Indonesia, saat pandemi Covid-19 banyak orang berbondong-bondong menjaga imunitas tubuh dengan rutin mengonsumsi suplemen. Kebanyakan vitamin yang dikonsumsi adalah vitamin C dan D.
Memang tidak salah, hanya saja Bunda disarankan untuk tidak mengonsumsi suplemen tersebut secara berlebihan. Hal ini karena dapat berdampak buruk pada ginjal.
4. Non-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAIDs)
Obat-obatan NSAIDs seperti aspirin, ibuprofen (Advil, Motrin, Nuprin), atau naproxen (Aleve, Anaprox, Naprosyn) atau yang diresepkan oleh dokter, Bunda disarankan untuk tidak menggunakannya secara teratur dalam jangka panjang atau dosis tinggi.
Penyalahgunaan obat pereda nyeri secara berlebhan dapat menyebabkan hingga lima persen kasus ginjal kronis setiap tahunnya.
5. Proton Pump Inhibitors (PPI)
Obat-obatan ini (Aciphex, Nexium, Prilosec, Prevacid) digunakan untuk mengobati nyeri ulu hati, tukak lambung, dan refluks asam lambung. Obat-obatan ini menurunkan kadar asam dalam lambung, tetapi penelitian telah menunjukkan bahwa obat-obatan ini dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko masalah ginjal serius dan menyebabkan gagal ginjal.
6. Obat tekanan darah
Angiotensin-converting enzyme inhibitors (ACEIs) dan Angiotensin Receptoc Blockers (ARBs) efektif dalam mengendalikan tekanan darah dan mengurangi risiko stroke dan penyakit kardiovaskular lainnya.
Namun, selama mengonsumsi obat-obatan ini, Bunda disarankan untuk waspada terhadap obat-obatan lain yang dapat membahayakan ginjal untuk mencegah peningkatan risiko ginjal rusak.
7. Obat-obatan psikiatris
Obat resep yang digunakan untuk mengobati kondisi kesehatan mental juga dapat menyebabkan masalah ginjal, seperti Prozac (fluoxetine), yang merupakan antidepresan yang umum diresepkan.
Obat ini dapat menyebabkan kerusakan otot, yang menyebabkan pelepasan mioglobin ke dalam aliran darah. Hal ini karena ginjal bekerja untuk menyaring mioglobin, kerusakan ginjal pun terjadi sebagai akibatnya.
8. Obat lambung
Beberapa obat asam lambung juga berdampak pada kesehatan ginjal jika dikonsumsi berlebihan. Salah satu contoh obat yang merusak ginjal adalah cimetidine, yang bekerja untuk menurunkan produksi asam lambung.
9. Obat-obatan ilegal
Obat-obatan ilegal seperti heroin dan metamfetamin juga perlu Bunda waspadai. Hal ini karena obat-obatan tersebut juga bisa menurunkan fungsi ginjal.
10. Obat pencahar
Obat yang dijual bebas atau yang diresepkan dokter dapat meninggalkan kristal di ginjal yang dapat merusaknya atau menyebabkan gagal ginjal. Hal ini terutama berlaku untuk obat yang mengandung natrium fosfat oral.
Nah, itulah kumpulan obat-obatan yang dapat merusak ginjal dan perlu Bunda waspadai penggunaannya. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)