HaiBunda

MOM'S LIFE

Mengenal Intuitive Eating, Cara Efektif Turunkan Berat Badan Tanpa Diet Ketat

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Kamis, 22 Aug 2024 07:30 WIB
Diet intuitive eating/ Foto: Getty Images/Nuttawan Jayawan

Bosan dengan diet yo-yo yang tak kunjung berhasil? Coba mengenal intuitive eating yang membantu menurunkan berat badan lebih efektif tanpa harus diet ketat.

Mungkin sudah saatnya Bunda mencoba pendekatan yang berbeda. Intuitive eating adalah sebuah metode yang mengajak kita untuk kembali mendengarkan sinyal tubuh dan menikmati makanan tanpa rasa bersalah.

Dalam dunia yang dipenuhi dengan berbagai macam metode diet secara cepat, konsep 'intuitive eating' atau makan secara intuitif muncul sebagai alternatif yang lebih sehat dan seimbang. Berbeda dengan diet ketat yang sering kali membatasi jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi.


Intuitive eating menekankan pada hubungan yang lebih harmonis antara tubuh dan makanan. Ini bukan sekadar pendekatan untuk menurunkan berat badan tapi juga sebuah gaya hidup yang mendorong kesejahteraan holistik.

Mengutip dari Healthline dan Eat This, mari memahami apa itu intuitive eating serta bagaimana cara menerapkannya.

Apa itu intuitive eating?

Intuitive eating adalah sebuah konsep yang diperkenalkan oleh dua ahli gizi, Evelyn Tribole dan Elyse Resch, pada 1995. Intuitive eating berfokus pada mendengarkan isyarat alami tubuh Bunda, baik rasa lapar maupun kenyang, serta makan sesuai dengan kebutuhan tersebut.

Dengan kata lain, Bunda belajar untuk makan ketika lapar dan berhenti saat kenyang tanpa dipengaruhi oleh aturan atau larangan diet tertentu. Metode ini bertentangan dengan pendekatan diet tradisional yang sering kali mengharuskan seseorang untuk mengikuti aturan ketat tentang apa yang dianjurkan dan tidak boleh dimakan.

Intuitive eating justru membebaskan Bunda dari tekanan tersebut. Ini membantu Bunda menemukan kembali kenikmatan dalam makan tanpa perasaan bersalah.

Untuk makan secara intuitif, Bunda mungkin perlu mempelajari kembali cara memercayai tubuh. Untuk melakukannya, Bunda perlu membedakan antara rasa lapar fisik dan emosional, seperti:

1. Rasa lapar fisik

Dorongan biologis ini memberi tahu Bunda untuk mengisi kembali nutrisi. Rasa lapar terbentuk secara bertahap dan memiliki sinyal yang berbeda, seperti perut yang keroncongan, kelelahan, atau mudah tersinggung. Rasa lapar ini akan terpuaskan saat Bunda mengonsumsi makanan apa pun.

2. Rasa lapar emosional

Rasa lapar ini didorong oleh kebutuhan emosional. Kesedihan, kesepian, dan kebosanan adalah beberapa perasaan yang dapat menciptakan keinginan untuk makan, seringkali berupa makanan yang menenangkan. Makan kemudian menyebabkan rasa bersalah dan membenci diri sendiri.

Cara kerja intuitive eating

Cara kerja intuitive eating meliputi 10 prinsip dasar yang bertujuan untuk membimbing Bunda menuju hubungan yang lebih sehat dengan makanan dan diri sendiri. Berikut prinsip-prinsip yang dimaksud.

1. Menolak mentalitas diet

Prinsip pertama adalah melepaskan diri dari gagasan bahwa diet adalah solusi untuk menurunkan berat badan. Ini berarti mengabaikan informasi yang berfokus pada diet ketat dan pola makan yang membatasi.

2. Menghormati rasa lapar

Tubuh Bunda memiliki cara alami untuk memberi tahu kapan Bunda perlu makan. Menghormati rasa lapar berarti makan saat tubuh membutuhkan energi dan tidak menundanya.

3. Berdamai dengan makanan

Jangan mengkategorikan makanan sebagai baik atau buruk. Semua makanan memiliki tempat dalam diet seimbang, dan Bunda berhak menikmati makanan favorit tanpa rasa bersalah.

4. Menghargai kepuasan makan

Makan bukan hanya untuk mengisi perut melainkan untuk mendapatkan kepuasan. Carilah kenikmatan dalam rasa, tekstur, dan pengalaman makan secara keseluruhan.

5. Menghormati perasaan kenyang

Sama pentingnya dengan mendengarkan rasa lapar, Bunda juga harus belajar mengenali kapan kenyang dan berhenti makan.

6. Temukan faktor kepuasan

Jadikan pengalaman makan Bunda menyenangkan. Nikmati makanan yang rasanya enak bagi Bunda. Duduklah untuk menyantapnya.

Saat Bunda menjadikan makan sebagai pengalaman yang menyenangkan maka mungkin merasa butuh lebih sedikit makanan untuk memuaskan perut sendiri.

7. Mengelola emosi tanpa makanan

Banyak orang makan karena stres, cemas, atau bosan. Makan karena emosi adalah strategi untuk mengatasi perasaan. Coba ubah mulai sekarang.

Temukan cara yang tidak berhubungan dengan makanan untuk mengatasi perasaan Bunda, seperti berjalan-jalan, meditasi, menulis jurnal, atau menelepon teman.

8. Hargai tubuh Bunda

Daripada mengkritik tubuh Bunda karena penampilannya dan apa yang dianggap salah dengannya, akui tubuh Bunda mampu dan cantik apa adanya.

Terimalah bentuk tubuh Bunda apa adanya. Setiap orang berbeda dan tidak semua orang memiliki tubuh sesuai dengan standar kecantikan yang sempit.

9. Pilih aktivitas fisik yang menyenangkan

Olahraga tidak harus menjadi hukuman untuk membakar kalori. Temukan aktivitas fisik yang dapat Bunda nikmati dan lakukan secara rutin. Alihkan fokus dari penurunan berat badan ke perasaan berenergi, kuat, dan bersemangat.

10. Menghormati kesehatan Bunda

Pilih makanan yang menyehatkan dan membuat tubuh Bunda merasa baik tanpa harus mengikuti aturan ketat. Makanan yang Bunda konsumsi harus terasa enak dan membuat diri sendiri merasa senang.

Ingatlah bahwa pola makan Bunda secara keseluruhan yang membentuk kesehatan. Satu kali makan atau camilan tidak akan membuat atau menghancurkan kesehatan Bunda.

Kenapa intuitive eating bisa menurunkan berat badan?

Intuitive eating bisa membantu menurunkan berat badan dengan menumbuhkan hubungan yang lebih sehat secara menyeluruh dengan makanan dan tubuh Bunda. Dibandingkan mengikuti diet ketat yang sering menyebabkan makan berlebihan atau diet yo-yo, intuitive eating mendorong Bunda untuk mendengarkan isyarat lapar dan kenyang.

Ini berarti makan saat Bunda benar-benar lapar dan berhenti saat merasa cukup kenyang. Hal tersebut dapat membantu mencegah makan berlebihan dan meningkatkan asupan makanan yang lebih seimbang dari waktu ke waktu.

Dengan membiarkan diri sendiri menikmati semua jenis makanan tanpa rasa bersalah atau aturan yang ketat, intuitive eating mengurangi stres dan makan emosional yang sering menyertai diet ketat.

Ketika Bunda berhenti memberi label makanan sebagai baik atau buruk maka mungkin menemukan bahwa keinginan makan berkurang. Bunda bisa membuat pilihan yang lebih sadar dalam memenuhi kebutuhan nutrisi dan preferensi selera masing-masing.

Pendekatan yang seimbang dapat mengarah pada cara makan lebih berkelanjutan yang mendukung manajemen berat badan secara alami.

Penelitian di balik metode makan ini mendukung efektivitasnya dalam meningkatkan kesehatan fisik dan mental. Studi menunjukkan bahwa orang yang mempraktikkan pola intuitive eating cenderung memiliki berat badan yang lebih sehat, kesehatan psikologis lebih baik, dan hubungan yang positif dengan makanan.

Salah satu temuan utamanya adalah pola intuitive eating dikaitkan dengan indeks massa tubuh (IMT) dan risiko gangguan makan yang lebih rendah. Tidak seperti diet ketat yang dapat menyebabkan siklus berat badan serta pola makan tidak teratur, pola intuitive eating mendorong pendekatan yang berkelanjutan terhadap makanan dan berat badan.

Penelitian juga menyoroti manfaat pola intuitive eating bagi kesehatan mental. Orang yang mengikuti pendekatan ini sering melaporkan tingkat stres, kecemasan, dan depresi lebih rendah terkait dengan makanan dan citra tubuh.

Dengan menolak pola pikir diet dan berfokus pada isyarat lapar serta kenyang secara internal, orang yang memiliki intuitive eating mengalami lebih sedikit rasa bersalah dan malu saat makan. Hubungan positif dengan makanan ini berkontribusi pada kesejahteraan mental secara keseluruhan dan citra diri yang lebih sehat.

Kelebihan dan kekurangan intuitive eating

Simak ulasan selengkapnya di sini:

Kelebihan atau manfaat intuitive eating

Berikut manfaat yang bisa bunda dapatkan

1. Kesehatan mental yang lebih baik

Dengan tidak lagi terobsesi pada angka timbangan dan makanan yang "dilarang", Bunda dapat mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan mental.

2. Keseimbangan gizi

Dengan mengizinkan diri Bunda untuk makan berbagai jenis makanan tanpa rasa bersalah, Bunda lebih mungkin mendapatkan keseimbangan gizi yang lebih baik.

3. Penurunan berat badan berkelanjutan

Meski bukan tujuan utama, banyak orang yang menerapkan intuitive eating menemukan bahwa mereka dapat menurunkan berat badan secara alami dan berkelanjutan, karena mereka tidak lagi terlibat dalam siklus diet yo-yo.

4. Hubungan yang lebih baik dengan makanan

Intuitive eating membantu Bunda menikmati makanan tanpa rasa bersalah, yang pada akhirnya memperbaiki hubungan Bunda dengan makanan.

Kekurangan intuitive eating

Meski konsep ini terdengar sederhana, menerapkannya bisa menjadi tantangan, terutama bagi mereka yang telah terbiasa dengan pola diet ketat. Perlu waktu dan kesabaran untuk benar-benar memahami isyarat tubuh dan melepaskan diri dari mentalitas diet yang telah tertanam lama.

1. Sulit mengatasi rasa bersalah

Bagi banyak orang, mengonsumsi makanan yang sebelumnya dianggap terlarang bisa memunculkan rasa bersalah. Butuh waktu untuk mengubah pola pikir ini.

2. Kurang mengenali isyarat tubuh

Jika Bunda telah terbiasa mengikuti aturan diet, mungkin sulit untuk mengenali kapan Bunda benar-benar lapar atau kenyang.

3. Perlu menghadapi tantangan sosial

Hidup di masyarakat yang sangat terobsesi dengan diet dan penampilan fisik bisa membuat perjalanan intuitive eating menjadi lebih sulit.

Intuitive eating menawarkan pendekatan yang berbeda dalam menurunkan berat badan dan menjaga kesehatan. Ini adalah cara untuk mengembalikan keseimbangan dan kebahagiaan dalam makan, tanpa tekanan, atau larangan yang memberatkan.

Dengan mendengarkan tubuh dan menghormati isyaratnya, Bunda tidak hanya dapat mencapai berat badan yang sehat tapi juga membangun hubungan yang lebih baik dengan makanan dan diri sendiri.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Tips Diet ala Orang Jepang, Badan Auto Langsing Bun!

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Pemain Timnas Rizky Ridho dan Istri Umrah setelah Nikah, Ini Potret Kebahagiaannya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Mom's Life Amira Salsabila

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Parenting Kinan

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Pemain Timnas Rizky Ridho dan Istri Umrah setelah Nikah, Ini Potret Kebahagiaannya

Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK