HaiBunda

MOM'S LIFE

8 Penyakit yang Penyembuhannya Bisa Dibantu Daun Kelor

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Senin, 16 Sep 2024 21:50 WIB
Ilustrasi daun kelor/ Foto: Getty Images/Jaka Suryanta

Punya anemia atau terkena infeksi virus? Mungkin Bunda bisa mencoba mengonsumsi daun kelor. Ini dia beberapa penyakit bisa disembuhkan dengan daun kelor.

Daun kelor atau Moringa oleifera telah lama dikenal dalam berbagai budaya sebagai tanaman ajaib dengan segudang manfaat kesehatan. Tanaman yang satu ini kaya akan nutrisi penting seperti vitamin, mineral, antioksidan, dan senyawa bioaktif lainnya.

Tak heran, daun kelor telah digunakan secara turun-temurun dalam pengobatan tradisional. Meskipun belum ada bukti ilmiah yang cukup kuat untuk mengklaim bahwa daun kelor dapat menyembuhkan berbagai penyakit secara spesifik, namun potensi manfaatnya untuk kesehatan tubuh sangatlah menjanjikan.


Mari kita bahas mengenai ragam penyakit yang bisa penyembuhannya bisa dibantu dengan mengonsumsi daun kelor.

Penyakit yang penyembuhannya bisa dibantu dengan daun kelor

Berikut sejumlah penyakit yang penyembuhannya bisa dibantu dengan daun kelor.

1. Memelihara diabetes

Mengutip Medical News Today, penelitian menunjukkan bahwa daun kelor dapat membantu menurunkan kadar gula darah sehingga cocok untuk penderita diabetes. Ekstrak daun kelor mengandung zat yang mampu meningkatkan sensitivitas insulin dan mengurangi penyerapan gula di usus.

Selain itu, serat dalam daun kelor membantu mengatur gula darah secara alami. Khasiatnya dapat membantu mencegah komplikasi dan memperlambat perkembangan penyakit ini.

2. Hipertensi

Tekanan darah tinggi atau hipertensi adalah salah satu faktor risiko utama penyakit jantung. Daun kelor kaya akan antioksidan, seperti quercetin, terbukti dapat menurunkan tekanan darah.

Senyawa isothiocyanates dalam daun kelor juga berperan sebagai anti-inflamasi sehingga membantu melonggarkan pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah secara efektif. Dalam sebuah penelitian, sekelompok peserta yang sehat mengonsumsi 120 gram daun kelor dimasak selama seminggu, sementara kelompok lain tidak.

Dua jam setelah makan, mereka yang mengonsumsi kelor memiliki tekanan darah lebih rendah daripada yang tidak.

3. Mencegah dan mengobati kanker

Daun kelor mengandung khasiat yang dapat membantu mencegah kanker, seperti niazimicin, senyawa yang menekan perkembangan sel kanker.

Menurut beberapa ilmuwan, ekstrak daun, kulit kayu, dan bagian lain tanaman moringa mungkin memiliki khasiat yang dapat membunuh sel kanker. Jika penelitian lebih lanjut mengonfirmasi hal ini, ekstrak tersebut dapat terbukti bermanfaat dalam mengobati kanker payudara, hati, kolorektal, dan kanker lainnya.

4. Radang sendi (Artritis)

Bagi mereka yang menderita radang sendi, daun kelor bisa menjadi solusi alami untuk mengurangi peradangan. Daun kelor mengandung senyawa anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat meredakan rasa nyeri dan bengkak pada sendi. 

Ekstrak kelor memiliki sifat antiperadangan yang dapat membantu mencegah artritis reumatoid, menurut penulis studi hewan pengerat. Efeknya mirip dengan obat anti-inflamasi nonsteroid (NSAID), namun menjadi lebih aman karena berasal dari bahan alami. 

5. Asma

Daun kelor memiliki sifat bronkodilator yang dapat membantu membuka saluran napas pada penderita asma. Kandungan vitamin C dan antioksidan dalam daun kelor juga membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh sehingga mengurangi frekuensi serangan asma.

Selain itu, daun kelor dapat membantu mengurangi peradangan pada paru-paru dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Satu penelitian menemukan bahwa fungsi paru-paru marmut membaik setelah peneliti memberi mereka ekstrak kelor.

6. Anemia

Masyarakat di beberapa belahan dunia secara tradisional telah menggunakan kelor untuk mengobati dan mencegah anemia. Hal ini dikarenakan sifat antioksidannya, aktivitas khelasinya yang berarti dapat membantu membuang kelebihan zat besi dan faktor pemicu anemia.

Kandungan zat besi dalam daun kelor menjadikannya pilihan alami untuk mengatasi anemia. Daun kelor dapat membantu meningkatkan produksi sel darah merah dalam tubuh sehingga mengatasi kekurangan hemoglobin.

Bagi mereka yang mengalami anemia akibat kekurangan nutrisi, mengonsumsi daun kelor secara teratur bisa menjadi solusi yang efektif. 

7. Sakit perut

Daun kelor kaya akan serat dan senyawa antibakteri yang baik untuk menjaga kesehatan sistem pencernaan. Daun ini mampu mengatasi masalah sakit perut, seperti sembelit, diare, dan perut kembung.

Selain itu, daun kelor membantu menyeimbangkan mikrobioma usus dan mengurangi peradangan di saluran pencernaan sehingga cocok untuk penderita sindrom iritasi usus (IBS) atau radang usus. 

Dalam satu penelitian, daun kelor mengurangi keasaman lambung sekitar 8 persen yang menunjukkan bahwa moringa dapat mencegah asam lambung. Khasiat antibiotik dan antibakteri daun ini juga dapat membantu mencegah pertumbuhan patogen yang dapat menyebabkan infeksi.

Daun kelor bisa membantu mencegah kolitis ulseratif karena efek antiperadangannya dapat melindungi sistem pencernaan dari kerusakan.

8. Penyakit kulit

Selain digunakan secara internal, daun kelor juga bisa diolah menjadi ramuan untuk perawatan kulit. Daun kelor memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang dapat mengatasi berbagai masalah kulit, seperti jerawat, eksim, dan infeksi kulit.

Kandungan vitamin A, C, dan E dalam daun kelor juga membantu mempercepat regenerasi sel kulit dan menjaga elastisitasnya. Penelitian yang melibatkan hewan menunjukkan bahwa minyak kelor dapat membantu menyembuhkan luka kulit lebih cepat.

Salah satu cara untuk melakukannya dengan mengurangi stres oksidatif. Menurut beberapa ahli, minyak biji kelor juga dapat bermanfaat bagi kesehatan rambut. Namun diperlukan lebih banyak penelitian, terutama yang melibatkan manusia.

Aturan minum rebusan daun kelor yang perlu diketahui

Daun kelor bisa dikonsumsi dalam berbagai bentuk, seperti teh, suplemen, atau dimasukkan ke dalam makanan. Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari daun kelor, disarankan untuk mengonsumsinya dalam bentuk segar, seperti smoothies atau sup.

Pahami pula aturan minum rebusan daun kelor.

1. Batasi konsumsi harian

Meskipun daun kelor kaya akan manfaat, penting untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Sebaiknya, minum rebusan daun kelor maksimal 1 sampai 2 gelas per hari.

Jumlah ini dianggap cukup untuk mendapatkan manfaat kesehatan tanpa menyebabkan efek samping. Dosis harian yang aman mengonsumsi daun kelor sekitar 70 gram.

2. Waktu mengonsumsi daun kelor

Waktu terbaik untuk minum rebusan daun kelor adalah pagi hari sebelum sarapan. Minum pada pagi hari membantu meningkatkan metabolisme dan menjaga kesehatan pencernaan. 

Mengutip BKPP Kabupaten Demak, ada anggapan bahwa daun kelor tak disarankan dikonsumsi dalam waktu lama setelah direbus. Bunda harus langsung mengonsumsinya setelah membuat rebusan daun kelor.

Tidak hanya itu, waktu mengonsumsi daun kelor juga sebaiknya sebelum pukul 15:00. Jika dikonsumsi terlalu malam maka dipercaya bisa mengakibatkan masalah kesehatan lainnya.

Untuk manfaat jangka panjang, disarankan mengonsumsi rebusan daun kelor selama 2 sampai 3 minggu berturut-turut. Kemudian beri jeda selama seminggu sebelum melanjutkan lagi. Ini membantu tubuh menyesuaikan diri dengan manfaat herbal tanpa menyebabkan ketergantungan.

3. Konsultasi ke dokter

Meskipun daun kelor memiliki banyak manfaat potensial, penting untuk diingat bahwa tidak semua orang cocok mengonsumsi daun kelor. Beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti gangguan pencernaan atau alergi.

Sebelum mengonsumsi daun kelor secara teratur, sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi terlebih dahulu, terutama jika Bunda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu atau memiliki kondisi kesehatan lainnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

 

(som/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

Setop Tidur dengan Rambut Basah, Ini Dampaknya untuk Kesehatan

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Nadia Saphira Pemain Series AADC yang Kini Pilih Jadi Pengacara

Mom's Life Amira Salsabila

Kapan Perut Buncit Kembali Normal Pasca Melahirkan?

Kehamilan Tim HaiBunda

285 Nama Rusia Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Cantik & Bernuansa Bangsawan

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

Seperti Apa Rasa dan Aroma ASI? Ini Penjelasannya, Bun!

Menyusui Ajeng Pratiwi & Sandra Odilifia

Bekal Sekolah Utuh Setiap Hari, Ternyata Anak Usia 7 Tahun Ini Sakit Leukemia

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Dhofin Putra Ibnu Jamil Lolos Akmil, Intip Potret Sang Aktor & Mantan Istri Kompak Beri Dukungan

285 Nama Rusia Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Cantik & Bernuansa Bangsawan

Kapan Perut Buncit Kembali Normal Pasca Melahirkan?

5 Potret Nadia Saphira Pemain Series AADC yang Kini Pilih Jadi Pengacara

Seperti Apa Rasa dan Aroma ASI? Ini Penjelasannya, Bun!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK