MOM'S LIFE
Waspada Penyakit Gangguan Saraf dengan Cek Kesehatan Rutin
Annisa Afani | HaiBunda
Jumat, 04 Oct 2024 14:52 WIBMasalah kesehatan terkait sistem saraf merupakan hal yang penting untuk diperhatikan, Bunda. Terlambat dalam penanganan, kondisi ini bisa berdampak ke masalah serius.
Saat ini, penyakit menyangkut sistem saraf atau neurologis semakin menjadi perhatian global. Apalagi, kini jumlah penderitanya semakin tinggi.
Menurut catatan, saat ini lebih dari sepertiga populasi dunia atau sekitar 3,4 miliar orang, terdampak oleh masalah tersebut. Dari masalah ini, muncul kondisi kesehatan seperti stroke, migrain, Alzheimer, demensia, epilepsi, dan gangguan neurologis lainnya.
"Stroke menjadi penyakit mematikan di Indonesia," tutur dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K) dalam konferensi pers International Congress of Clinical Neurophysiology (ICCN) 2024 di Jakarta Convention Centre, Kamis (12/9/2024).
Berdasarkan data WHO, gangguan neurologis juga telah menjadi penyebab utama penyakit dan kecacatan global, Bunda. Apalagi, penyakit ini terus mengalami peningkatan hingga 18 persen sejak 1990.
Disebut kecacatan, ini karena gangguan neurologis bisa merenggut kualitas hidup seseorang. Oleh karena itu, Manfaluthy Hakim mengajak masyarakat untuk lebih aware terhadap kesehatan agar terhindari dari penyakit-penyakit bawaannya.
"Penyakit neurologi itu madesu, jadi jangan sampai jatuh sakit," ujar Ketua Persdosni Indonesia Dr. dr Dodik Tugasworo P, Sp.S(K) MH, yang juga turut hadir di acara tersebut.
"Perlu tindakan preventif, dimulai dari cek gula darah, asam urat, kolesterol," sambungnya.
Gejala stroke
Stroke biasanya lebih sering terjadi pada laki-laki. Akan tetapi, para peneliti menemukan bahwa di antara orang-orang muda berusia 25 hingga 44 tahun, perempuan lebih mungkin terkena stroke dibandingkan laki-laki. Data menunjukkan bahwa perempuan terkena stroke pada usia lebih muda dan memiliki sedikit faktor risiko kardiovaskular.
Menurut Mary O'Neal, MD, direktur program neurologi wanita di Brigham and Women's Hospital, Boston, faktor risiko stroke tradisional masih memainkan peran penting pada pasien yang lebih muda. NamunĀ perempuan muda menghadapi risiko tambahan.
"Jika melihat stroke pada usia muda, penyebabnya biasanya berkaitan dengan faktor kardiovaskular. Namun kondisi autoimun tertentu, seperti lupus dan migrain serta kehamilan dapat meningkatkan risiko stroke bagi wanita. Begitu juga dengan terapi hormonal dan kontrasepsi," kata Dr. O'Neal, dilansir dari Everyday Health.
Adapun gejalanya, yakni:
1. Sakit kepala
"Hal-hal yang perlu diwaspadai oleh wanita adalah sakit kepala baru dan masalah neurologis baru," kata O'Neal.
Jika Bunda mengalami sakit kepala tidak biasa yang sering terjadi belakangan ini segera periksakan ke dokter. Sakit kepala yang parah dan tiba-tiba bisa menjadi tanda stroke hemoragik, yaitu stroke yang disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak.
2. Tekanan darah tinggi
Tekanan darah tinggi terutama saat hamil bisa menjadi gejala awal stroke ringan yang jarang disadari wanita. Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama stroke yang berhubungan dengan kehamilan.
"Mereka perlu mewaspadai tekanan darah, terutama jika ini adalah kehamilan pertama atau pernah menderita preeklampsia sebelumnya," saran O'Neal.
3. Kelemahan yang tiba-tiba saat hamil
Meskipun jarang, kehamilan juga dapat memicu reversible cerebral vasoconstriction syndrome (RCVS), yaitu pembuluh darah di otak tiba-tiba menyempit. Tanda khas RCVS adalah sakit kepala yang tiba-tiba dan kelemahan.
Kondisi ini paling umum terjadi pada wanita berusia 20 hingga 50 tahun. Menurut O'Neal, risiko tertinggi terkena stroke terkait kehamilan terjadi pada trimester ketiga dan risiko tersebut berlangsung hingga sekitar 6 minggu setelah melahirkan.
Teruskan membaca di halaman berikut ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

GEJALA STROKE
Halaman Selanjutnya
Simak video di bawah ini, Bun:
7 Langkah Pencegahan Stroke di Usia Muda
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Golongan Darah Ini Paling Rentan Kena Stroke di Usia Muda, Bunda Perlu Tahu
Viral Wanita Muda Stroke Sampai Koma karena Bergadang, Ini Penjelasan Dokter Bun
Catat Bun! Ini Waktu Terbaik bagi Otak untuk Belajar dan Beristirahat
Kisah Leony Berusaha Selamatkan Sang Ayah, Keliling 4 RS karena IGD Penuh
TERPOPULER
Asty Ananta Kini Sibuk Berbisnis Tomat Korea, Intip 5 Potret Terbarunya
Biar Si Kecil Cepat Duduk & Merangkak, Coba 7 Cara Stimulasi ini, Bun!
Deretan Bunda Artis Happy Nikmati Sushi setelah Melahirkan, Acha Sinaga hingga Siti Badriah
Sampai Usia Berapa Otak Anak Dapat Berkembang?
Deretan Nama Anak Artis Stand Up Comedy Indonesia yang Bagus dan Artinya, Ada Favorit Bunda?
REKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sabun Bayi Cair yang Bagus dan Aman, Pilihan Terbaik untuk Si Kecil
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sepatu Sekolah Terbaik yang Bagus dan Awet
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Susu untuk Kecerdasan Otak Anak Usia 12 Tahun
ZAHARA ARRAHMAREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Body Serum Terbaik untuk Sehatkan dan Merawat Kulit
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Sikat Gigi Anak yang Aman dan Lembut
ZAHARA ARRAHMATERBARU DARI HAIBUNDA
Deretan Bunda Artis Happy Nikmati Sushi setelah Melahirkan, Acha Sinaga hingga Siti Badriah
Biar Si Kecil Cepat Duduk & Merangkak, Coba 7 Cara Stimulasi ini, Bun!
Asty Ananta Kini Sibuk Berbisnis Tomat Korea, Intip 5 Potret Terbarunya
Sampai Usia Berapa Otak Anak Dapat Berkembang?
Deretan Nama Anak Artis Stand Up Comedy Indonesia yang Bagus dan Artinya, Ada Favorit Bunda?
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Resep Pecak Ikan Nila Khas Betawi, Pedas dan Segar Cocok untuk Makan Siang
-
Beautynesia
3 Cara Detoks Notifikasi Ponsel Tanpa Harus Hapus Aplikasi Favorit
-
Female Daily
Jadi Wangi Favorit Perempuan Asia, Ini Perbedaan Tuberose dan Jasmine!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ramalan Zodiak 13 Juli: Cancer Tunjukkan Kualitas, Taurus Tetap Tenang
-
Mommies Daily
8 Produk Eco-Friendly untuk Gen Beta: Langkah Kecil, Dampak Besar