Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

9 Makanan yang Baik untuk Meningkatkan Fungsi Otak

Annisa Afani   |   HaiBunda

Selasa, 17 Sep 2024 14:24 WIB

White bowl filled with fresh mixed organic berries on blue garden table. Some berries are scattered outside the bowl. DSRL studio photo taken with Canon EOS 5D Mk II and Canon EF 100mm f/2.8L Macro IS USM
Ilustrasi Makanan yang Baik untuk Meningkatkan Fungsi Otak/Foto: Getty Images/iStockphoto/fcafotodigital
Jakarta -

Otak merupakan organ vital yang unik, Bunda. Organ ini berfungsi untuk mengendalikan seluruh tubuh, mulai dari pikiran emosi, motorik, ingatan, hingga rasa lapar.

Tak hanya itu, otak juga menjadi pusat pengendali dan sistem saraf. Oleh karena itu, kita perlu menjaga kesehatan hingga fungsinya agar dapat bekerja dengan baik.

Ada banyak upaya yang dapat dilakukan demi menjaga kesehatan otak. Di antaranya dengan mengonsumsi makanan yang baik untuk meningkatkan fungsi otak.

9 Makanan untuk meningkatkan fungsi otak

Terdapat beragam jenis makanan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan fungsi otak. Mengutip dari laman Medical News Today, simak rangkuman Bubun sebagai berikut, ya.

1. Minyak ikan

Minyak ikan mengandung banyak manfaat, di antaranya omega-3, Bunda. Ini merupakan lemak tak jenuh yang dapat ditemukan dari beberapa jenis ikan.

Omega-3 dapat membantu membangun membran di sekitar setiap sel di dalam tubuh, termasuk sel otak. Oleh karena itu, omega-3 dapat memperbaiki struktur sel otak yang disebut neuron.

Sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa seseorang dengan kadar omega-3 yang tinggi, akan mengalami peningkatan aliran darah di otak. Para peneliti juga mengidentifikasi hubungan antara tingkat omega-3 dan kognisi yang lebih baik, atau kemampuan berpikir.

Hasil ini menunjukkan bahwa mengonsumsi makanan yang kaya omega-3, seperti ikan berminyak, dapat meningkatkan fungsi otak. Beberapa jenis ikan ikan berminyak yang mengandung tingkat omega-3 tinggi di antaranya salmon, makarel, tuna, juga sarden.

2. Dark Chocolate

Dark Chocolate mengandung kakao, Bunda. Di dalamnya terdapat flavonoid, yakni sejenis antioksidan, yang sangat penting bagi kesehatan otak.

Perlu untuk diketahui, otak sangat rentan terhadap stres oksidatif. Ini dapat memengaruhi penurunan kognitif yang berkaitan dengan usia dan penyakit otak.

Menurut sebuah tinjauan tahun 2013, flavonoid dapat mendorong pertumbuhan neuron dan pembuluh darah di bagian otak yang terlibat dalam memori dan pembelajaran.

3. Buah berri

Buah berri juga mengandung antioksidan flavonoid. Penelitian menunjukkan bahwa hal ini membuat buah beri menjadi makanan yang baik untuk otak.

Antioksidan membantu mengurangi peradangan dan stres oksidatif. Antioksidan dalam buah beri termasuk antosianin, asam caffeic, katekin, dan quercetin.

Sebuah tinjauan pada tahun 2014 mencatat bahwa senyawa antioksidan dalam buah beri memiliki banyak efek positif pada otak, ini termasuk meningkatkan komunikasi antara sel-sel otak, mengurangi peradangan di seluruh tubuh meningkatkan plastisitas yang membantu sel-sel otak membentuk koneksi baru, meningkatkan pembelajaran dan daya ingat, serta mengurangi atau menunda penyakit neurodegeneratif yang berkaitan dengan usia dan penurunan kognitif.

4. Kopi

Kopi dapat membantu pengonsumsinya untuk tetap terjaga dan fokus. Ini karena kafein dalam kopi memblokir zat di otak bernama adenosin, yang membuat seseorang merasa mengantuk.

Selain meningkatkan kewaspadaan, sebuah penelitian pada tahun 2018 menunjukkan kafein juga dapat meningkatkan kapasitas otak untuk memproses informasi. Juga, para peneliti menemukan bahwa kafein menyebabkan peningkatan entropi otak, yang mengacu pada aktivitas otak yang kompleks dan bervariasi. Ketika entropi tinggi, otak dapat memproses lebih banyak informasi.

Kopi juga merupakan sumber antioksidan yang dapat mendukung kesehatan otak seiring bertambahnya usia, Bunda. Sebuah studi pun mengaitkan konsumsi kopi dengan penurunan risiko kognitif, stroke, parkinson, juga alzheimer.

5. Alpukat

Alpukat juga menjadi sumber lemak tak jenuh yang menyehatkan dan dapat mendukung fungsi otak. Mengonsumsi lemak tak jenuh tunggal dapat mengurangi tekanan darah rendah dan tekanan darah tinggi terkait dengan penurunan kognitif.

6. Telur

Telur menjadi menu andalan di rumah ya, Bunda. Bahan makanan yang terkenal kaya protein ini dapat menjadi makanan otak yang efektif.

Ya, telur merupakan sumber vitamin dan nutrisi yang baik. Di dalamnya juga terkandung vitamin B kompleks mulai dari vitamin B-6, vitamin B-12, juga asam folat. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa vitamin-vitamin tersebut dapat mencegah penyusutan otak dan menunda penurunan kognitif.

7. Brokoli

Selain menjadi sumber serat makanan yang rendah kalori, brokoli juga baik untuk otak, lho. Sayuran hijau ini kaya akan senyawa yang disebut glukosinolat.

Ketika tubuh memecahnya, senyawa ini menghasilkan isothiocyanates yang dapat mengurangi stres oksidatif dan menurunkan risiko penyakit neurodegeneratif.

Brokoli juga mengandung vitamin C dan flavonoid, dan antioksidan yang dapat meningkatkan kesehatan otak seseorang lebih jauh.Selain brokoli, sayuran silangan lainnya yang mengandung glukosinolat meliputi kubis, pok choy, kembang kol, lobak, juga kangkung.

8. Produk kedelai

Produk kedelai juga kaya akan kelompok antioksidan tertentu yang disebut polifenol. Penelitian telah mengaitkan polifenol dengan penurunan risiko demensia dan peningkatan kemampuan kognitif pada proses penuaan yang biasa terjadi.

Produk kedelai mengandung polifenol yang disebut isoflavon, Bunda. Ini termasuk daidzein dan genistein. Bahan kimia ini bertindak sebagai antioksidan, memberikan berbagai manfaat kesehatan di seluruh tubuh.

9. Kacang tanah

Kacang tanah merupakan jenis kacang-kacangan dengan profil nutrisi yang sangat baik. Kacang mengandung banyak lemak tak jenuh dan protein untuk menjaga tingkat energi seseorang sepanjang hari.

Kacang juga menyediakan vitamin dan mineral penting untuk menjaga otak tetap sehat, Bunda. Ini termasuk vitamin E dan resveratrol yang tinggi.

Resveratrol adalah antioksidan non-flavonoid alami yang ditemukan pada kacang tanah, mulberry, dan rhubarb. Bukti dari sebuah artikel ulasan menunjukkan bahwa resveratrol dapat memiliki efek melindungi untuk membantu mencegah kanker, peradangan, juga penyakit saraf seperti Alzheimer dan Parkinson.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis! 

(AFN/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda