Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

7 Kebiasaan Picu Kanker Nasofaring seperti Dialami Aktor Kim Woo Bin

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Senin, 30 Sep 2024 21:50 WIB

Kim Woo Bin
Kim Woo Bin/ Foto: Instagram @____kimwoobin

Mari Bunda memahami kanker nasofaring agar tidak terlambat menjalani pengobatan. Kanker ini juga pernah dialami oleh aktor tampan Korea Kim Woo Bin lho.

Kanker nasofaring adalah jenis kanker yang berkembang di bagian atas tenggorokan, tepatnya di belakang hidung dan di atas langit-langit mulut. Kanker ini sering kali tidak menunjukkan gejala awal yang jelas, sehingga sering terlambat didiagnosis.

Mengutip dari situs American Cancer Society (ACS), kanker nasofaring termasuk jenis kanker kepala dan leher. Kanker kepala dan leher dapat memiliki banyak nama berbeda tergantung di mana kanker itu bermula.

Kanker bermula ketika sel-sel dalam tubuh mulai tumbuh tak terkendali. Kanker nasofaring bermula di nasofaring, bagian atas tenggorokan di belakang hidung dan dekat pangkal tengkorak.

Karena area kepala dan leher memiliki begitu banyak organ di tempat yang kecil, mengetahui jenis kanker yang Bunda derita bisa membingungkan. Salah satu faktor penting dalam pencegahan kanker ini adalah memahami kebiasaan yang dapat meningkatkan risikonya.

Yuk kita bahas lebih dalam mengenai kanker nasofaring yang pernah dialami oleh aktor tampan Korea Kim Woo Bin.

Mengenal kanker nasofaring

Dilansir dari Mayo Clinic, kanker nasofaring merupakan jenis kanker yang terjadi di nasofaring, terletak di belakang hidung dan di atas bagian belakang tenggorokan.

Kanker nasofaring jarang terjadi di Amerika Serikat. Kondisi ini jauh lebih sering terjadi di benua lain, terutama Asia Tenggara.

Kanker ini sulit dideteksi sejak dini. Hal tersebut mungkin karena nasofaring tidak mudah diperiksa dan gejalanya mirip dengan kondisi lain yang lebih umum.

Pengobatan untuk kanker nasofaring biasanya melibatkan terapi radiasi, kemoterapi, atau kombinasi keduanya. Bunda dapat berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan pendekatan yang tepat tergantung pada kondisi.

Kim Woo Bin pernah didiagnosis kanker nasofaring

Kasus kanker nasofaring juga dialami oleh bintang Korea Selatan, Kim Woo Bin. Aktor populer ini didiagnosis menderita kanker nasofaring pada 2017, sebuah penyakit langka dan mengejutkan banyak penggemarnya.

Kim Woo Bin mengungkapkan pengalaman pribadinya terkait diagnosis tersebut di acara reality show, Zzanbro Shin Dong Yup. Dia mengaku bahwa saat pertama kali mendengar diagnosis itu, rasanya seperti adegan dari drama Korea, Uncontrollably Fond.

Ironisnya, karakter yang ia perankan dalam drama populer tersebut juga mengalami penyakit kanker. Kim Woo Bin berbagi bahwa dirinya adalah orang yang selalu berpikir positif dan berusaha menemukan sisi baik dalam setiap situasi.

Namun saat dokter mengatakan, 'Kalau singkat, Anda hanya punya waktu enam bulan untuk hidup,' Kim Woo Bin merasa sangat terkejut dan takut. Ia berharap semua itu hanyalah mimpi. Meski begitu, semangatnya untuk sembuh tak pernah padam.

“Saya tidak pernah berpikir bahwa saya tidak bisa mengatasi ini,” ujar Kim Woo Bin.

Berkat semangat positifnya dan perawatan medis yang tepat, ia berhasil pulih sepenuhnya dari penyakit itu. Setelah sembuh, Kim Woo Bin kembali berkarier di dunia hiburan dan terakhir kali tampil dalam film Officer Black Belt di Netflix.

Selain itu, ia juga tengah mempersiapkan proyek terbarunya, All The Love You Wish For, yang akan mempertemukannya kembali dengan Bae Suzy, lawan mainnya di Uncontrollably Fond.

Kebiasaan yang bisa picu kanker nasofaring

Berikut kebiasaan yang bisa memicu kanker nasofaring.

1. Sering mengonsumsi makanan yang diawetkan dan diasap

Kebiasaan mengonsumsi makanan yang diasap, diawetkan dengan garam, atau mengandung nitrat dalam jangka panjang telah dikaitkan dengan risiko kanker nasofaring. Makanan seperti ikan asin, daging olahan, dan sayuran yang difermentasi sering kali mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat memicu pertumbuhan sel kanker di nasofaring.

Nitrosamin, senyawa kimia yang terbentuk selama pengolahan makanan tersebut memiliki sifat karsinogenik yang berpotensi merusak DNA dalam sel.

2. Paparan asap rokok

Merokok atau terpapar asap rokok secara pasif merupakan salah satu faktor risiko utama untuk berbagai jenis kanker, termasuk kanker nasofaring. Bahan kimia berbahaya dalam asap rokok, seperti tar, nikotin, dan formaldehida, dapat merusak sel-sel di tenggorokan dan nasofaring, memicu pertumbuhan sel kanker.

Paparan jangka panjang terhadap asap rokok, baik sebagai perokok aktif maupun pasif, meningkatkan kemungkinan berkembangnya kanker nasofaring.

3. Kurangnya konsumsi buah dan sayuran

Diet yang rendah konsumsi buah dan sayuran segar bisa menjadi faktor risiko kanker nasofaring. Buah dan sayuran mengandung antioksidan, vitamin, dan mineral yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.

Kebiasaan makan yang tidak seimbang, terutama kurangnya asupan makanan sehat seperti sayuran hijau dan buah-buahan, dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh serta meningkatkan kerentanan terhadap penyakit kanker, termasuk di area nasofaring.

4. Paparan virus Epstein-Barr (EBV)

Virus Epstein-Barr (EBV) adalah salah satu penyebab umum infeksi yang berhubungan dengan kanker nasofaring. Meskipun banyak orang yang terinfeksi EBV tidak menunjukkan gejala parah, namun pada sebagian kasus, virus ini dapat menyebabkan perubahan seluler yang meningkatkan risiko kanker nasofaring

Kebiasaan yang menyebabkan kontak langsung dengan penderita infeksi EBV, seperti berbagi peralatan makan atau minum dapat memperbesar kemungkinan terinfeksi virus ini.

5. Hidup di lingkungan dengan polusi udara yang tinggi

Polusi udara, terutama di daerah perkotaan padat, merupakan salah satu pemicu berbagai masalah kesehatan, termasuk kanker nasofaring. Paparan jangka panjang terhadap zat berbahaya yang terdapat di udara, seperti partikel debu, asap kendaraan, dan bahan kimia industri, dapat merusak lapisan nasofaring.

Zat-zat tersebut jika dihirup terus-menerus mampu memicu perubahan sel di nasofaring yang kemudian dapat berkembang menjadi kanker.

6. Infeksi Human papillomavirus (HPV)

Human papillomavirus (HPV) adalah kelompok yang terdiri dari lebih dari 150 jenis virus. Infeksi dengan jenis HPV tertentu dapat menyebabkan beberapa bentuk kanker, termasuk kanker mulut dan tenggorokan.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa jenis HPV berisiko tinggi tertentu dapat dikaitkan dengan sekelompok kecil kasus kanker nasofaring, terutama pada orang yang lebih muda dan tidak merokok.

7. Riwayat keluarga dengan kanker nasofaring

Faktor genetik atau riwayat keluarga juga dapat memainkan peran dalam risiko terkena kanker nasofaring. Kebiasaan tertentu dalam gaya hidup keluarga, seperti pola makan, paparan terhadap zat berbahaya, atau infeksi virus, bisa menjadi pemicu kanker nasofaring.

Mereka yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat kanker nasofaring perlu lebih waspada dan melakukan pemeriksaan medis rutin untuk mendeteksi dini risiko ini.

Pencegahan dan deteksi dini

Untuk mengurangi risiko terkena kanker nasofaring, penting untuk mengubah kebiasaan yang berpotensi membahayakan kesehatan. Mulailah mengadopsi pola makan sehat yang kaya akan buah-buahan dan sayuran, hindari paparan asap rokok, serta batasi konsumsi alkohol.

Selain itu, selalu gunakan masker saat berada di lingkungan dengan polusi udara tinggi dan hindari paparan terhadap bahan kimia berbahaya. Deteksi dini adalah kunci untuk meningkatkan peluang kesembuhan kanker nasofaring.

Pemeriksaan rutin, terutama jika memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga atau sering terpapar polusi, sangat disarankan. Dengan memahami kebiasaan yang dapat memicu kanker nasofaring dan berkomitmen untuk menghindarinya, Bunda dapat mengurangi risiko sekaligus menjaga kesehatan jangka panjang.

Kanker nasofaring memang tidak bisa sepenuhnya dicegah, namun dengan memperhatikan kebiasaan sehari-hari dan mengambil langkah-langkah pencegahan sehingga risiko terkena kanker ini bisa diminimalkan.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda