Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Putus Asa Cari Kerja, Tagar 'Desperate' Jadi Tren di LinkedIn Gen Z

Pritadanes   |   HaiBunda

Minggu, 06 Oct 2024 11:05 WIB

Ilustrasi wanita bekerja dengan laptop
Putus Asa Cari Kerja, Tagar 'Desperate' Jadi Tren di LinkedIn Gen Z /Foto: Getty Images/iStockphoto/Yido Kum
Jakarta -

Kesulitan mencari pekerjaan sepertinya tengah dirasakan oleh para Gen Z nih Bunda. Hingga akhirnya pada platform LinkedIn, Gen Z yang sedang beramai-ramai mencari kerja ramai menggunakan banner atau tagar #Desperate agar dilirik pemberi kerja.

LinkedIn selama ini dikenal sebagai platform untuk berjejaring secara profesional. Anda juga dapat menawarkan kemampuan dan pengalaman sehingga bisa 'terjaring' pemberi kerja.

Umumnya, orang menggunakan banner #OpentoWork atau terbuka untuk bekerja. Namun, tren yang beredar di kalangan Gen Z, mereka menggunakan banner #Desperate alias putus asa.

"LinkedIn adalah platform yang dibuat untuk berjejaring dan terhubung dengan orang lain, dan kami melakukannya karena itu akan membantu kami dalam beberapa hal," ujar Courtney Summer Myers, desainer spanduk, dalam wawancara dengan Fortune, seperti dikutip dari NY Post.



Banner dengan mudah terlihat di foto profil pemilik akun LinkedIn disertai latar berwarna pink cerah. Hanna McFadyn (22), ilustrator dan desainer, memutuskan memakai banner itu pada foto profil akunnya. McFadyn bercerita, dirinya memasukkan lamaran ke 20 lowongan per hari.

Para pemberi kerja sering tidak menanggapi lamarannya. Kemudian, saat ada yang menanggapi, ia hanya dipuji tanpa ditawari posisi.

Meski memakai logo #Desperate untuk mendapatkan simpati dari pemberi kerja, ia tidak lantas menerima tawaran apa pun yang diberikan perusahaan.

"Kami masih cukup percaya diri untuk memberi tahu perekrut: 'Dengar, kami tahu kami putus asa, tetapi kami tidak akan dipermainkan karena label itu'," tambahnya.

Banyak Gen Z yang merasa senasib dengan McFadyn. Terbukti, banner yang dibuat Myers menuai lebih dari 400 ribu reaksi dan komentar soal nasib mereka.

Elena Carballo yang belum lama ini kehilangan pekerjaan mengungkap tidak masuk akal saat pemberi kerja tidak mencoba berkomunikasi dengan calon pekerja yang pasang banner #OpentoWork.

"Ini paradoks," kata Carballo.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda