HaiBunda

MOM'S LIFE

Cerita Bidan Ita Muswita Jadi Relawan di Gaza, Sebut Kondisi Lebih Parah dari di Berita

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Senin, 23 Dec 2024 20:10 WIB
Ita Muswita/ Foto: YouTube TRANS7 OFFICIAL
Jakarta -

Ita Muswita memutuskan menjadi relawan di Gaza, Palestina, karena ingin melihat langsung kondisi di sana. Perempuan yang berprofesi sebagai bidan ini juga ingin menggunakan keahliannya untuk menolong orang-orang terdampak perang.

Ita memasuki wilayah Gaza pada 18 Maret 2024. Selama 72 hari, ia bertugas di rumah sakit dan klinik di sana, Bunda.

"Saya masuk Gaza 18 Maret, minggu kedua Ramadan. Keluar menjelang Idul Adha. Jadi saya Lebaran di Gaza," kata Ita dalam acara FYP, dikutip dari YouTube TRANS7 OFFICIAL.


Menurut Ita, situasi di Gaza lebih parah dari yang diberitakan di media selama ini. Suara bom dan senjata tak berhenti terdengar, begitupun korban yang berjatuhan.

"Jauh lebih buruk dari yang kita saksikan di televisi (TV). Kalau di TV kan korban sudah datang ke rumah sakit, yang aslinya itu kita dengar ledakan, suara bom, senjata, itu setiap saat, dan drone 24 jam sehari enggak ada berhentinya," ungkapnya.

Setiap hari menjadi momen yang mencekam bagi Ita dan orang-orang di Gaza. "Jadi kalau orang Gaza itu bilangnya hari ini mungkin kita bisa tertawa dan ini hari terakhir kita tertawa. Jadi mereka itu menganggap ini adalah hari terakhir kita," ujar Ita.

Kondisi bayi baru lahir di Gaza

Dalam kesempatan ini, Ita juga mengungkap kondisi bayi baru lahir di Gaza. Dalam salah satu foto yang ditunjukkan, Ita tampak menggendong bayi baru lahir.

Menurutnya, berat badan bayi lahir (BBLR) di Gaza menurun seiring terjadinya perang. Penyebabnya karena ibu hamil di sana kekurangan nutrisi, Bunda.

"(Foto itu) Dua minggu pertama saya berdinas di Rumah Sakit Emirat di kamar bedah. Itu bayi yang baru dilahirkan," katanya.

"Di sana itu ibu-ibu melahirkan anak (dengan berat) 3,5 sampai 4 kilogram (kg) itu normal karena memang besar posturnya. Ketika perang, penurunan berat badan bayi lahir itu terasa sekali, jadi rata-rata 2,3 sampai 2,7 itu sudah bagus, yang penting mereka bisa survive, bisa napas, paru-paru berfungsi itu sudah cukup. Kekurangan gizi ibu selama hamil salah satu faktornya (penyebab)," sambungnya.

Selama bertugas di Gaza, Ita setidaknya menangani 50 hingga 60 pasien persalinan. Padahal, ia hanya berdinas setengah hari, Bunda.

"Selama dinas pagi sampai dinas siang, kita menangani persalinan totalnya 50 sampai 60. Jadi yang untuk shift sore itu teman-teman lokal yang menangani," ungkap Ita.

Selain di rumah sakit, Ita juga membantu di klinik besar yang menangani pasien korban akibat perang. Di sana, ia bertemu dengan banyak anak-anak Gaza. Mereka terlihat begitu bahagia menyambut Ita dan para relawan lainnya.

(ank/ank)
Ita sudah siap menerima risiko apa pun selama di Gaza

Ita sudah siap menerima risiko apa pun selama di Gaza

Halaman Selanjutnya

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Pemain Timnas Rizky Ridho dan Istri Umrah setelah Nikah, Ini Potret Kebahagiaannya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Mom's Life Amira Salsabila

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Parenting Kinan

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Pemain Timnas Rizky Ridho dan Istri Umrah setelah Nikah, Ini Potret Kebahagiaannya

Mengenal Orang Tua Overprotektif: Ciri-ciri, Bahaya, dan Cara Mengatasinya

Ini 3 Dosa yang Menghapus Pahala sebesar Gunung

Istana Inggris Diduga Balas Konten Viral Dance Hamil Meghan Markle, Posting Unggahan Ini

Humaira Putri Zaskia Sungkar Ultah Pertama, Intip 5 Potret Keseruan Playdatenya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK