Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Hati-hati Bun! Ternyata Ini Kebiasaan Sepele yang Bikin Orang Cepat Pikun

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Rabu, 25 Dec 2024 17:00 WIB

Portrait of puzzled woman wear stylish t-shirt hold laptop finger scratching head look empty space isolated on gray color background.
Ilustrasi pikun/ Foto: Getty Images/Deagreez
Jakarta -

Tahukah Bunda? Perubahan kecil dari waktu ke waktu memberikan manfaat besar bagi otak seiring bertambahnya usia. Bahkan, orang yang mengalami perubahan kognitif ringan atau demensia dapat memperoleh manfaat dari kebiasaan yang menyehatkan otak.

Namun, ternyata seorang ilmuwan menemukan beberapa faktor risiko gaya hidup atau kebiasaan sepele yang dapat memengaruhi kinerja otak manusia dan membuatnya mudah pikun.

Demensia merupakan gangguan fungsi otak yang dapat menurunkan ingatan atau pikun, kemampuan kognitif, bahasa, hingga kemampuan menyelesaikan masalah sehari-hari.

Hal ini diungkap oleh peneliti di Amerika Serikat yang menganalisis lebih dari 20 ribu orang dewasa berusia di atas 50 tahun untuk memperkirakan kemungkinan penyebab mereka terkena kondisi tersebut.

Dari penelitian tersebut, ahli menemukan ada 12 variabel utama yang dapat memengaruhi risiko demensia. Mengidap stroke, kesehatan fisik buruk, hingga diabetes dan bodyy mass index (BMI) lebih dari 35 menjadi beberapa tanda-tandanya.

Selain itu, terdapat juga tiga faktor demensia yang berkaitan dengan kepribadian seseorang, misalnya kebanyakan nganggur atau tidak kerja selama beberapa tahun, kurang teliti, dan tidak memiliki hobi.

Risiko lain yang berkaitan dengan kondisi ini adalah terlalu sering mengonsumsi alkohol, tidak pernah berolahraga, nilai rendah pada tes fisik, dan kemampuan kognitif yang rendah.

Peneliti mengingatkan bahwa temuan ini hanya untuk menunjukkan hubungan antara faktor-faktor tersebut dan demensia. Beberapa faktor itu bukan penyebab secara langsung kondisi tersebut.

“Orang lanjut usia yang berusaha mempertahankan fungsi kognitif yang tinggi untuk waktu yang lebih lama mungkin mendapat manfaat dari perubahan gaya hidup dini, seperti melakukan latihan fisik, bekerja lebih lama, menekuni hobi, dan aktivitas informasi baru setelah pensiun, dan menjaga kesehatan fisik yang baik,” tulis laporannya, dikutip dari laman detikcom, Rabu (25/12/2024)

Peneliti berharap, temuan ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terkait faktor risiko demensia. Masyarakat juga dapat mengambil beberapa langkah untuk mengurangi kemungkinan terkena kondisi tersebut.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda