Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Toilet Umum Jorok di Rest Area saat Mudik, Ini Tips Buang Air Kecil untuk Perempuan

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Selasa, 25 Mar 2025 14:37 WIB

In an public building are womans toilets whit black doors
Ilustrasi Cara Jaga Kebersihan saat Buang Air Kecil di Toilet Umum Rest Area/Foto: Getty Images/iStockphoto/DenBoma
Jakarta -

Perjalanan mudik yang panjang disertai dengan macet mungkin membuat sebagian orang harus menahan buang air. Namun, ketika sampai di toilet rest area, beberapa orang mungkin memilih untuk menahan pipis karena toilet yang kotor.

Rest area selama musim mudik Lebaran sering kali dipadati pemudik yang sedang beristirahat. Ini membuat kebersihan dalam toilet juga tidak terjaga dengan baik.

Hal ini tentu penting diperhatikan agar kesehatan organ intim tidak terganggu selama perjalanan. Berkaitan dengan hal tersebut, dr. Hilman Hadiansyah, SpU menjelaskan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki anatomi yang berbeda.

Dilansir dari laman detikcom, laki-laki memiliki saluran uretra atau saluran urine yang jauh lebih panjang dibandingkan perempuan.

Uretra laki-laki biasanya sepanjang 15-25 sentimeter, sedangkan perempuan hanya 2-3 sentimeter. Ini membuat perempuan jauh lebih rentan terhadap masalah infeksi saluran kemih dibandingkan laki-laki, sehingga pola kebersihan yang diterapkan juga berbeda.

“Kalau laki-laki sih bisa buang air kecilnya di mana saja ya. Tapi yang penting setelah buang air kecil ya dibersihkan sebaiknya dengan air mengalir,” ujar Hilman.

Cara menjaga kebersihan saat buang air di toilet umum

Pola kebersihan pada perempuan sedikit lebih kompleks. Sebab, perempuan tidak bisa buang air kecil berdiri seperti pria, kebersihan toilet juga harus sangat diperhatikan. Misalnya, yang tersedia hanya toilet duduk, maka tempat duduk toilet harus dibersihkan dan dikeringkan terlebih dahulu.

Setelah buang air kecil, bersihkan area intim menggunakan air mengalir yang tersedia. Penggunaan air mengalir lebih diutamakan karena air yang tergenang d ember atau bak lebih rentan terhadap kuman.

“Setelah itu dibersihkan atau di-douche-nya dengan air mengalir. Kemudian, saat membasuhnya, misalnya dilap itu dari depan ke belakang, untuk mencegah transmisi kuman dari anus ke lubang kencing. Jadi, bukan dari belakang ke depan,” ujarnya.

TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda