Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

4 Cara Menurunkan BB 25 Kg dalam 4 Bulan Menurut Pakar

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Senin, 23 Jun 2025 00:00 WIB

Fitness dumbbells, bathroom scales, apple and tape measure in gym, diet concept
Ilustrasi diet/ Foto: Getty Images/BrianAJackson
Daftar Isi

Ingin turun berat badan sebanyak puluhan kilogram hanya dalam waktu empat bulan? Mungkin kisah diet turun berat badan 25 kg kali ini bisa menginspirasi Bunda.

Menurunkan berat badan sebanyak 25 kg dalam waktu 4 bulan terdengar seperti tantangan besar. Namun menurut pakar nutrisi bersertifikat, Amaka, hasil tersebut bukan mustahil selama dijalani dengan strategi yang tepat, disiplin, dan konsisten.

Amaka sendiri telah berhasil menurunkan berat badan sebanyak itu bahkan membantu puluhan ribu kliennya mendapatkan tubuh ideal. Menurut Amaka, tidak mustahil bagi Bunda untuk menurunkan berat badan dalam waktu singkat.

"Saya telah membantu lebih dari 40 ribu pria dan perempuan mencapai bentuk tubuh ideal mereka," kata Amaka, dilansir dari Times of India.

Tidak ada rahasia instan atau pil ajaib dalam proses ini. Amaka justru menghindari metode ekstrem seperti crash diet dan olahraga berlebihan.

Sang pakar nutrisi ini lebih mengandalkan pendekatan yang terukur dan bisa dipertahankan dalam jangka panjang. Pendekatan yang dimaksud dengan menggabungkan pola intermittent fasting, detoks ringan, strength training, dan konsumsi makanan tinggi protein.

Kombinasi keempat strategi tersebut terbukti ampuh dalam membakar lemak, membangun otot, dan menjaga energi tubuh secara optimal. 

Cara menurunkan BB 25 kg dalam 4 bulan

Berikut cara Amaka menurunkan berat badan 25 kg dalam 4 bulan.

1. Intermittent fasting

Pola makan intermittent fasting (IF) merupakan metode yang melibatkan waktu makan terbatas dalam sehari. Misalnya saja pola 16:8 (puasa 16 jam dan makan dalam 8 jam) dalam sehari.

Menurut Amaka, metode ini membantu tubuh beralih dari membakar gula menjadi membakar lemak sebagai sumber energi utama. IF juga membantu mengurangi kembung, mengendalikan nafsu makan, serta meningkatkan sensitivitas insulin yang berperan penting dalam mengatur kadar gula darah.

Banyak orang merasa lebih fokus dan tidak mudah lapar saat menerapkan IF karena tubuh terbiasa memanfaatkan cadangan energi dengan efisien. Namun penting untuk tetap mengonsumsi makanan bergizi dalam jendela makan yang ditentukan agar tubuh tetap mendapat nutrisi optimal.

2. Detoks ringan dan memiliki tantangan mingguan

Amaka menambahkan kebiasaan sederhana seperti detoks ringan dan tantangan mingguan untuk mempercepat proses pembakaran lemak. Tantangan tersebut bisa berupa berjalan kaki 10 ribu langkah per hari, berhenti konsumsi gula tambahan selama seminggu, atau meningkatkan asupan air putih harian.

Hal tersebut terlihat sepele tapi dampaknya besar ketika dilakukan secara konsisten. Selain itu, detoks ringan membantu tubuh membuang racun, memperlancar pencernaan, dan meningkatkan metabolisme.

Tidak perlu konsumsi suplemen detoks mahal, cukup dengan memperbanyak buah, sayur, dan air putih.

3. Strength training

Daripada mengandalkan latihan kardio berjam-jam, Amaka justru fokus pada strength training atau latihan kekuatan. Latihan ini mencakup angkat beban, push-up, squat, atau latihan dengan resistance band.

Menurutnya, otot adalah jaringan metabolik aktif. Jadi semakin banyak otot, semakin banyak kalori yang dibakar. Latihan kekuatan juga membentuk tubuh menjadi lebih kencang dan proporsional.

"Mengangkat beban bisa membentuk otot ramping dan lebih banyak otot berarti lebih banyak pembakaran lemak, bahkan saat istirahat!" ujar Amaka.

4. Konsumsi makanan tinggi protein

Nutrisi menjadi kunci dalam proses penurunan berat badan. Amaka menekankan pentingnya konsumsi makanan tinggi protein seperti telur, dada ayam, tahu, lentil, greek yoghurt, dan biji-bijian.

Protein membantu memperbaiki dan membangun jaringan otot, serta memberi rasa kenyang lebih lama sehingga mencegah makan camilan berlebihan. Makanan tinggi protein juga membantu meningkatkan metabolisme dan menjaga massa otot selama proses diet.

Tanpa asupan protein yang cukup, tubuh akan kehilangan otot saat menurunkan berat badan yang justru memperlambat pembakaran lemak. Oleh karena itu, menu harian harus seimbang, tinggi protein, dan rendah karbohidrat sederhana.

Dengan menggabungkan intermittent fasting, detoks ringan, strength training, dan pola makan tinggi protein, Amaka telah membuktikan bahwa penurunan berat badan sebesar 25 kg dalam 4 bulan bukan sekadar angan-angan.

Strategi ini bukan hanya membentuk tubuh secara fisik, melainkan juga meningkatkan kesehatan metabolik dan keseimbangan energi dalam tubuh. Metode ini bersifat berkelanjutan.

Kuncinya ada pada konsistensi, pola pikir sehat, dan kemauan untuk melakukan perubahan kecil secara bertahap. Meski demikian, tidak lupa untuk konsultasi ke pakar gizi sebelum mencoba metode diet apa pun ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!



(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda