Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Cegah Kanker Serviks, POGI Rekomendasikan Vaksinasi HPV bagi Perempuan Pra-nikah & Pascapersalinan

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Kamis, 26 Jun 2025 16:32 WIB

Ilustrasi vaksin HPV
lustrasi vaksin HPV/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Manjurul
Daftar Isi
Jakarta -

Tahukah Bunda? Kanker serviks adalah kanker kedua yang paling umum dialami oleh perempuan di Indonesia. Lebih dari 95 persen kasus ini disebabkan oleh infeksi Human Papillomavirus (HPV) risiko tinggi.

Meski upaya pencegahan terus berjalan, masih banyak perempuan dewasa yang belum pernah mendapatkan vaksinasi HPV.

Oleh karena itu, Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) mengeluarkan rekomendasi klinis untuk vaksinasi HPV yang menargetkan dua kelompok, yakni perempuan pra-nikah dan pascapersalinan.

Vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks

Rekomendasi ini bertujuan untuk memperkuat pencegahan primer kanker serviks, sebagai jenis kanker dengan kasus terbanyak ketiga di Indonesia.

“Untuk wanita, termasuk pranikah, kami merekomendasikan untuk mendapatkan vaksin HPV,” ujar Ketua Kelompok Kerja Eliminasi Kanker Serviks POGI, Dr. dr. Fitriyadi Kusuma, Sp.OG(K), dalam acara Rekomendasi POGI untuk Vaksin HPV Bagi Perempuan Pranikah dan Pascamelahirkan, Selasa (24/6/2025).

“Vaksinasi sebelum aktivitas seksual dapat mencegah hingga 90 persen kanker terkait HPV, sementara pada wanita yang sudah aktif secara seksual, vaksin tetap dapat membantu dalam mengurangi risiko dan memberikan perlindungan dari kanker serviks,” sambungnya.

Ketua Umum POGI, Prof. Dr. dr. Yudi Mulyana Hidayat, Sp.OG (K), menjelaskan bahwa kanker serviks tidak terjadi secara tiba-tiba.

“Biasanya diperlukan waktu bertahun-tahun, walaupun terkadang dapat terjadi dalam waktu yang lebih singkat,” jelas Yudi.

“Ketika seorang perempuan terinfeksi HPV tipe tertentu dan sistem imun sedang tidak stabil, maka HPV dapat mengakibatkan sel di daerah serviks menjadi abnormal. Jika tidak terdeteksi secara dini, sel-sel akan berkembang menjadi prokanker, dan secara bertahap jadi kanker,” sambungnya.

Tips gaya hidup sehat untuk mengurangi risiko kanker serviks

Ada banyak pencegahan yang dapat Bunda lakukan untuk mengurangi risiko kanker serviks. Berikut beberapa di antaranya:

1. Tidak berganti-ganti pasangan

Langkah pertama yang dapat dilakukan Bunda adalah tidak berganti-ganti pasangan. Yudi menjelaskan meskipun hal ini tidak dapat menutup kemungkinan muncul infeksi HPV, setidaknya mengurangi faktor risiko.

“Satu yang perlu dilakukan untuk mencegahnya adalah tidak berganti-ganti pasangan,” ujar Yudi.

“Walaupun pasangan setia, risiko HPV masuk ke tubuh kita masih teta sama,” sambungnya.

2. Tidak melakukan hubungan seksual pada usia dini

Melakukan hubungan seksual dini tentunya sangat tidak dianjurkan, terutama di bawah usia 20 tahun. Sebab, hal ini dapat mempercepat virus masuk ke dalam sel tubuh yang akhirnya memicu kanker serviks dan komplikasi lainnya.

“Tidak melakukan hubungan seksual pada usia dini. Jadi, saya katakan, makin dini hubungan seksual, makin cepat virus masuk ke dalam sel. Lama-lama dia akan berubah menjadi kanker,” tuturnya.

3. Hindari terpapar asap rokok

Menghindari paparan asap rokok, baik perokok aktif maupun pasif, juga sangat dianjurkan. Hal ini karena kebiasaan merokok dapat melemahkan sistem imun seseorang yang pada akhirnya tidak bisa mengusir virus masuk ke dalam tubuh.

4. Menindaklanjuti hasil pemeriksaan IVA atau pap semar yang hasilnya positif

IVA (Inspeksi Visual Asam Asetat) dan pap smear adalah pemeriksaan yang dilakukan untuk mendeteksi kanker serviks.

“Dan tentunya hasil pemeriksaan segera ditindaklanjuti. Kebanyakan wanita Indonesia takut diperiksa karena takut ketahuan penyakitnya. Itu yang salah. Justru semakin dini ketahuan penyakitnya, makin mudah kita mengobati,” ujar Yudi.

5. Lakukan vaksinasi HPV

Fitriyadi mengatakan proteksi terhadap HPV paling efektif jika diberikan pada yang belum pernah terpapar HPV. Selain itu, dua kelompok yang sangat dianjurkan untuk melakukan vaksinasi HPV adalah perempuan pra-nikah dan pasca persalinan.

“Wanita pranikah merupakan kelompok kunci untuk pencegahan primer karena paparan HPV sering terjadi saat debut seksual. Sementara masa pascapersalinan adalah waktu yang strategis untuk vaksinasi, dengan tingkat penyelesaian vaksin yang tinggi ketika diberikan selama kunjungan pascapersalinan,” jelasnya.

Nah, itulah pentingnya vaksinasi HPV dan beberapa pencegahan yang dapat dilakukan Bunda untuk mengurangi risiko kanker serviks. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda