MOM'S LIFE
Dukan Diet, Cara Cepat Turunkan BB Tanda Rasa Lapar & Tersiksa
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Minggu, 20 Jul 2025 23:30 WIBBunda pernah mendengar dukan diet? Salah satu metode diet ini pernah populer karena diklaim bisa membantu menurunkan berat badan pada pasien obesitas.
Sama seperti diet lainnya, diet dukan juga berfokus pada pengelolaan pola makan. Mereka yang menjalani diet ini disarankan untuk membatasi konsumsi makanan tertentu yang dianggap bisa berkontribusi terhadap kenaikan berat badan.
Apa itu dukan diet?
Diet dukan adalah diet penurunan berat badan tinggi protein dan rendah karbohidrat yang terbagi menjadi empat fase. Diet ini pertama kali diciptakan oleh dokter umum Prancis yang berspesialisasi dalam manajemen berat badan, Dr. Pierre Dukan.
"Dukan menciptakan diet ini pada tahun 1970-an, terinspirasi oleh seorang pasien obesitas yang mengatakan bahwa ia dapat berhenti mengonsumsi makanan apa pun untuk menurunkan berat badan, kecuali daging," kata ahli diet klinis Katherine Marengo LDN, R.D., dikutip dari Healthline.
Setelah melihat banyak pasien berhasil menurunkan berat badan dengan dietnya, Dukan menerbitkan The Dukan Diet pada tahun 2000. Buku ini dilaporkan membantu banyak orang mencapai penurunan berat badan yang cepat dan mudah tanpa rasa lapar.
Fase dalam diet dukan
Mengutip beberapa sumber, berikut 4 fase dalam diet dukan:
Fase 1: Fase attack
Fase attack bertujuan untuk mempercepat penurunan berat badan. Fase ini umumnya berlangsung 3-7 hari, tergantung seberapa banyak berat badan yang ingin diturunkan.
Selama fase pertama, Bunda memulai diet dengan mengonsumsi protein rendah lemak, ditambah 1,5 sendok makan dedak gandum (oat bran) dan minimal 6 gelas air per hari.
"Serupa dengan program diet rendah karbohidrat lainnya, pada fase ini tubuh memasuki fase ketosis, dengan tujuan menggunakan simpanan lemak sebagai bahan bakar. Di fase ini, disarankan juga untuk melakukan olahraga ringan setiap hari," ujar ahli diet Lauren Manaker M.S., RDN, LD, CLEC,, melansir dari Eating Well.
Jenis makanan mengandung protein yang diperbolehkan dalam fase ini meliputi daging tanpa lemak, ikan, telur, dan produk susu tanpa lemak. Konsumsi minyak, jus lemon, dan acar dalam jumlah kecil diperbolehkan. Sementara itu, pemanis buatan, gelatin diet, dan mi shirataki yang terbuat dari glukomanan, dapat dikonsumsi dalam jumlah tak terbatas.
Fase 2: Fase cruise
Sebagian besar penurunan berat badan terjadi selama fase kedua ini, Bunda. Fase cruise berfokus pada menambahkan sayuran non-tepung ke pola makan dalam jumlah tak terbatas setiap dua hari sekali. Contoh sayuran non-tepung antara lain zukini, buncis, terong, bawang bombai, jamur, selada, seledri, dan mentimun.
Selain itu, program di fase ini merekomendasikan peningkatan jumlah oat bran menjadi 2 sendok makan per hari. Penambahan satu sendok teh minyak zaitun untuk memasak sayuran juga diperbolehkan.
"Rata-rata lama fase ini didasarkan pada jadwal tiga hari untuk setiap berat badan yang ingin diturunkan dan dapat berlangsung selama beberapa bulan, tergantung pada tujuan. Jumlah penurunan berat badan harus sesuai dengan berat badan sebenarnya yang ditentukan di awal diet," ujar Manaker.
Fase 3: Konsolidasi
Fase ini dianggap sebagai fase pemeliharaan untuk mencegah kembalinya berat badan yang hilang dan memperkuat kebiasaan makan dan olahraga dalam diet. Di fase ini, Bunda dapat mulai menambahkan kembali makanan yang sebelumnya dibatasi dan dianjurkan untuk berolahraga (berjalan cepat selama 25 menit setiap hari).
Fase ini juga mengharuskan Bunda menjadikan satu hari dalam seminggu sebagai 'hari protein murni'. Misalnya, setiap hari Kamis, Bunda hanya mengonsumsi protein hewani.
Selama fase ini, Bunda dianjurkan untuk padu padan konsumsi makanan apa pun dari fase attack dan cruise. Berikut pilihan makanannya:
- Buah: 1 porsi buah per hari, misalnya 1 cangkir (100 gram) buah beri, apel, jeruk, pir, persik, atau dua kiwi, plum, dan aprikot.
- Roti: dua potong roti gandum utuh per hari, dengan sedikit olesan mentega rendah lemak.
- Keju: 1 porsi keju (40 gram atau 1,5 ons) per hari
- Pati: 1-2 porsi pati per minggu, misalnya 225 gram pasta dan biji-bijian lainnya, jagung, kacang-kacangan, polong-polongan, nasi, atau kentang
- Daging: Bunda bisa mengonsumsi daging domba panggang atau ham 1-2 kali per minggu.
Fase 4: Stabilisasi
Selama fase terakhir ini, Bunda akan mengikuti tiga aturan, yakni menyisihkan satu hari dalam seminggu untuk mengonsumsi protein murni dan mengikuti panduan 'fase attack', makan 3 sendok oat bran per hari, dan berjalan kaki 20 menit setiap hari.
Fase stabilisasi dirancang untuk mempertahankan penurunan berat badan dalam jangka panjang. Pada dasarnya, fase stabillisasi ini tidak melarang Bunda makan, tetapi disarankan untuk mengendalikan pola makan agar berat badan tidak naik kembali.
Apakah diet dukan efektif menurunkan berat badan?
Berat badan dapat turun bila Bunda melakukan diet dukan dengan mengubah pola makan. Tapi meski diet ini bisa menurunkan berat badan dalam jangka pendek, penurunan berat yang berkelanjutan mungkin tidak akan terlihat.
Sebuah studi pernah mengevaluasi efektivitas diet dukan dibandingkan dengan diet rendah kalori. Hasilnya menunjukkan bahwa individu yang menjalani diet dukan akan kehilangan lebih banyak berat badan dan lingkar pinggang dibandingkan mereka yang mengikuti diet rendah kalori. Para peserta yang menjalani diet dukan juga mengalami perbaikan kadar trigliserida dan resistensi insulin.
Namun perlu dicatat, jika Bunda memilih untuk mengikuti diet dukan, maka sebaiknya melakukannya dengan pendampingan ahli gizi. Hal tersebut menjadi penting karena selama dua fase pertama diet, seseorang dapat mengalami sembelit dan kelelahan karena kekurangan serat dan karbohidrat.
Demikian penjelasan terkait diet dukan untuk menurunkan berat badan. Semoga informasi ini bermanfaat ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
Turunkan BB dengan Jalan Kaki, ini Jarak Ideal per Harinya Bun!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Ingin Turunkan Berat Badan? Coba 12 Cara Diet Alami Ini, Bun
Tips Diet Ala Instruktur Pound Fit, Bisa Susut Hingga 24 Kg
Tips Sehat Menurunkan Berat Badan Tanpa Konsumsi Pelangsing
7 Langkah Turunkan Berat Badan 10 Kg dalam 2 Bulan, Pakai Aturan 80-20
TERPOPULER
Oki Setiana Dewi Akui Berat Kuliah di Mesir sambil Urus 3 Anak, Paksa Belajar hingga Masuk RS
4 Penyebab Hamil Lagi saat Bunda Pakai KB IUD
Atisha Anak Dewi Lestari Sudah Gadis dan Tinggi Melebihi Ibunda, Intip Potretnya
Bunda Perlu Tahu! Ini Kebutuhan Kalori Harian Anak dan Cara Menghitungnya
Arti Nama dari 5 Pemeran Sinetron Asmara Gen Z, Fattah Syach Menjadi Favorit
REKOMENDASI PRODUK
10 Lotion Bayi & Anak untuk Merawat Kulit Kering dan Sensitif, Pilih yang Terbaik
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
Botol Susu: Tips Memilih, Cara Sterilisasi untuk Jaga Kesehatan Bayi & Rekomendasinya
Azhar HanifahREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Highlighter yang Bikin Makeup Lebih Stand Out
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Sunscreen untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Bagus
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Calming Cream untuk Bantu Redakan Kembung hingga Kolik Anak
Nadhifa FitrinaTERBARU DARI HAIBUNDA
Ayah Sarwendah Meninggal Dunia, Ruben Onsu Datang Sampaikan Rasa Duka
4 Penyebab Hamil Lagi saat Bunda Pakai KB IUD
Pangeran Arab Saudi "Sleeping Prince" Meninggal Usai Koma 20 Tahun, Begini Kisahnya...
Arti Nama dari 5 Pemeran Sinetron Asmara Gen Z, Fattah Syach Menjadi Favorit
Bunda Perlu Tahu! Ini Kebutuhan Kalori Harian Anak dan Cara Menghitungnya
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Etta Ng Anak Jackie Chan Jadi Gelandangan di Kanada, Begini Respons Sang Ibu
-
Beautynesia
Mengungkap Kepribadian Seseorang Dilihat dari 5 Cara Duduknya, Kamu Tipe Mana?
-
Female Daily
Blackmores Luncurkan Ultimate Vibrant Skin untuk Bantu Raih Kulit Sehat dan Cerah dari Dalam!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Lindsay Lohan Unggah Foto Langka Anaknya Saat Pesta Ultah yang Ke-2
-
Mommies Daily
Beasiswa Garuda Pengganti BIM. Siapa yang Bisa Daftar?