MOM'S LIFE
Tips Diet untuk Penderita Asam Lambung, Jadwal hingga Makanan yang Dihindari
Arina Yulistara | HaiBunda
Selasa, 05 Aug 2025 06:00 WIBBunda penderita asam lambung? Perhatikan tips diet untuk penderita asam lambung agar sesuai jadwal makan hingga asupan yang perlu dihindari.
Bagi penderita asam lambung atau GERD (Gastroesophageal Reflux Disease), menjaga pola makan bukan sekadar rutinitas, melainkan langkah penting untuk mencegah rasa perih, mual, hingga sensasi terbakar di dada yang sering muncul setelah makan. Diet khusus untuk penderita asam lambung tidak berarti menyiksa diri, tapi menyesuaikan jenis makanan, porsi, dan waktu makan agar sistem pencernaan tidak bekerja terlalu berat.
Faktor utama yang menyebabkan asam lambung naik adalah melemahnya otot sfingter esofagus bagian bawah. Otot tersebut seharusnya berfungsi menjaga agar isi lambung tidak naik ke kerongkongan.
Ketika otot ini tidak berfungsi maksimal, makanan dan asam lambung bisa kembali naik sehingga menyebabkan iritasi. Di sinilah pentingnya pemilihan makanan yang tepat dan menghindari pemicu utama agar gejalanya bisa ditekan.
Untuk menjalani diet yang ramah lambung, Bunda perlu memerhatikan tiga hal utama, yakni jenis makanan, waktu makan, dan cara konsumsi.
Makanan yang lembut, rendah asam, dan tidak berlemak tinggi menjadi kunci utama. Selain itu, makan dengan porsi kecil namun sering lebih dianjurkan dibanding makan besar sekaligus.
Mengutip Verywell Health, Harvard, dan berbagai sumber, berikut tips diet untuk penderita asam lambung.
Makanan yang dianjurkan untuk penderita asam lambung
Dalam pola makan untuk penderita GERD, pilihlah makanan yang rendah lemak, rendah asam, dan tinggi serat. Makanan ini tidak hanya lebih mudah dicerna, tapi juga membantu menetralkan asam lambung serta mempercepat proses pengosongan lambung.
Berikut deretan makanan yang dianjurkan untuk penderita asam lambung.
1. Buah rendah asam
Buah seperti pisang, melon, pepaya, pir matang, dan ceri merupakan pilihan yang aman. Selain kaya vitamin, buah-buahan ini tidak terlalu asam dan cenderung membantu menetralisir pH di lambung. Hindari buah citrus, seperti jeruk atau lemon yang justru bisa memperparah gejala.
2. Sayuran yang dimasak
Sayuran seperti wortel, brokoli, kembang kol, buncis, dan kentang panggang merupakan opsi yang baik. Selain seratnya tinggi, proses pemasakan membuat teksturnya lebih lunak dan mudah dicerna. Hindari konsumsi sayuran mentah yang keras seperti bawang dan tomat mentah.
3. Karbohidrat kompleks dan biji-bijian utuh
Pilih oatmeal, nasi merah, quinoa, atau roti gandum utuh yang tidak hanya memberi rasa kenyang lebih lama, tapi juga membantu memperlancar pencernaan. Karbohidrat kompleks ini juga tidak memicu produksi asam lambung berlebih.
4. Protein rendah lemak
Ayam tanpa kulit, ikan kukus, tahu, dan kacang-kacangan, seperti lentil atau kacang merah merupakan sumber protein sehat. Proses pengolahannya pun sebaiknya tanpa digoreng, bisa dikukus atau dipanggang.
5. Lemak sehat
Minyak zaitun, alpukat, dan kacang-kacangan seperti kenari atau biji bunga matahari boleh dikonsumsi dalam jumlah terbatas. Lemak sehat ini tidak menyebabkan lambung lambat mencerna seperti lemak jenuh.
6. Minuman penenang pencernaan
Teh herbal tanpa kafein, seperti chamomile atau teh jahe bisa menenangkan lambung setelah makan. Air putih tetap menjadi pilihan utama. Sementara air kelapa atau jus lidah buaya (tanpa asam sitrat) juga bisa membantu.
Makanan dan minuman yang harus dihindari
Tak hanya memilih makanan sehat, penderita GERD juga harus disiplin menghindari makanan pemicu. Beberapa jenis makanan justru melemahkan sfingter esofagus, memperlambat pencernaan, atau meningkatkan produksi asam.
Berikut makanan dan minuman yang perlu dihindari jika menderita asam lambung.
1. Makanan berminyak atau gorengan
Gorengan, fast food, dan makanan tinggi lemak, seperti pizza, kentang goreng, atau burger harus dihindari karena bisa memperlambat proses pencernaan dan memberi tekanan pada lambung.
2. Daging berlemak dan olahan
Sosis, bacon, hot dog, dan daging olahan lainnya cenderung tinggi lemak dan garam sehingga memicu gejala asam lambung. Daging seperti iga atau salami juga sebaiknya dihindari.
3. Produk susu tinggi lemak
Keju, mentega, krim, dan dressing salad berbahan dasar mayones dapat memperparah gejala. Bunda bisa memilih yogurt plain rendah lemak atau susu nabati seperti oat milk maupun almond milk tanpa tambahan asam.
4. Makanan pedas dan berbumbu kuat
Bubuk cabai, lada hitam dan putih, serta kari bisa menyebabkan iritasi lambung. Gantilah dengan rempah ringan seperti jahe, kunyit, atau daun rosemary.
5. Makanan dan minuman asam
Produk tomat seperti saus atau sambal, serta buah citrus, termasuk lemon, jeruk, dan nanas sebaiknya dihindari. Begitu juga dengan cuka atau makanan yang diawetkan dengan asam.
6. Minuman berkafein tinggi atau berkarbonasi
Kopi, teh berkafein, soda, dan minuman energi termasuk dalam daftar pantangan. Selain bersifat asam, minuman ini juga bisa mengendurkan sfingter esofagus.
7. Cokelat, makanan tinggi gula, dan mint
Cokelat dan permen mint sering dianggap ringan, padahal bisa memicu refluks. Gula berlebih dalam permen, kue, atau es krim juga sebaiknya dihindari.
Jadwal makan dan tips diet untuk penderita asam lambung
Bukan hanya apa yang dimakan, melainkan bagaimana dan kapan Bunda makan juga memengaruhi kondisi lambung. Beberapa perubahan sederhana dapat memberikan dampak besar pada pengelolaan asam lambung.
Berikut jadwal makan sekaligus tips diet untuk penderita asam lambung.
1. Makan dalam porsi kecil dan sering
Dibanding makan tiga kali besar sehari, cobalah makan lima hingga enam kali sehari dalam porsi kecil. Ini mencegah perut terlalu penuh dan mengurangi tekanan pada sfingter esofagus.
2. Jangan langsung tidur setelah makan
Berikan jeda setidaknya 2 jam setelah makan sebelum berbaring. Posisi tegak membantu makanan turun dengan lancar ke usus dan mengurangi kemungkinan asam naik kembali ke kerongkongan.
3. Kunyah perlahan dan fokus
Makan terburu-buru dapat menyebabkan udara masuk ke lambung kemudian memperparah gejala. Kunyah makanan dengan baik dan letakkan alat makan setiap beberapa suapan agar tidak tergesa-gesa.
4. Hindari makan larut malam
Usahakan makan malam selesai paling lambat pukul 19:00. Makanan yang masuk terlalu malam membuat lambung masih bekerja keras saat tubuh mulai beristirahat.
5. Minum air secukupnya
Minum terlalu banyak air saat makan bisa memperbesar volume lambung. Sebaiknya minum air 30 menit sebelum makan dan satu jam setelahnya untuk membantu proses pencernaan.
6. Catat pemicunya
Setiap orang memiliki toleransi yang berbeda, disarankan untuk mencatat makanan yang dikonsumsi dan gejala muncul. Ini memudahkan mengidentifikasi pemicu khusus dan menyesuaikan diet secara personal.
Menjalani diet untuk penderita asam lambung bukan berarti penuh pantangan dan penderitaan. Dengan pemilihan bahan makanan yang tepat, jadwal makan teratur, serta menghindari pemicu utama, gejala asam lambung bisa dikelola dengan efektif.
Konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter Bunda untuk mendapat panduan diet yang sesuai dengan kondisi kesehatan Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
Simak video di bawah ini, Bun:
Bikin Kenyang Lebih Lama, 7 Buah ini Cocok untuk Diet
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Ingin Turunkan Berat Badan? Coba 12 Cara Diet Alami Ini, Bun
Tips Diet Ala Instruktur Pound Fit, Bisa Susut Hingga 24 Kg
Tips Sehat Menurunkan Berat Badan Tanpa Konsumsi Pelangsing
7 Langkah Turunkan Berat Badan 10 Kg dalam 2 Bulan, Pakai Aturan 80-20
TERPOPULER
Waspada Bun, Isi Chat dengan ChatGPT Bisa Muncul di Google
5 Potret Ultah Syifa Mutiara, Anak Sambung Irish Bella yang Calon Dokter
Ingin Si Kecil Baik Hati dan Perhatian Sejak Dini? Yuk, Ajarkan Cara Ini!
200 Nama Portugis Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Istimewa
Sering Makan Kentang Goreng dan Keripik, Anak Ini Alami Kebutaan Permanen
REKOMENDASI PRODUK
3 Pilihan Cooler Bag untuk ASI, Mana yang Paling Praktis & Tahan Lama?
Ratih Wulan PinanduREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Makeup Remover, Bersihkan Riasan untuk Kulit Berminyak hingga Kering
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
10 Merek Cream Wajah untuk Atasi Bruntusan dan Ruam pada Bayi Beserta Estimasi Harganya
KinanREKOMENDASI PRODUK
10 Rekomendasi Alat Penyedot Ingus Bayi yang Aman dan Tips Menggunakannya untuk Atasi Hidung Tersumbat
Asri EdiyatiREKOMENDASI PRODUK
10 Obat Sariawan untuk Ibu Menyusui yang Aman dan Mudah Ditemukan dari Medis-Alami
Dwi Indah NurcahyaniTERBARU DARI HAIBUNDA
Ingin Belajar Saham dari Nol? Yuk Ikut Kelas Bisnis Ellen May di LPS Financial Festival
Ibu Hamil dengan Literasi Rendah Cenderung Takut Hadapi Persalinan, Ini Hasil Studi Terbaru
Waspada Bun, Isi Chat dengan ChatGPT Bisa Muncul di Google
200 Nama Portugis Aesthetic untuk Anak Perempuan dan Artinya, Anggun & Istimewa
Ingin Si Kecil Baik Hati dan Perhatian Sejak Dini? Yuk, Ajarkan Cara Ini!
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Sosok Mbah Arifin Setia Menanti Kekasih di Jalan dari Tahun 1970 hingga Meninggal
-
Beautynesia
Kafe-Restoran yang Putar Suara Burung hingga Alam Tetap Wajib Bayar Royalti, Ini Penjelasan LMKN
-
Female Daily
Ini Deretan Selebriti yang Akan Ramaikan LPS Financial Festival 2025 di Surabaya!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
Ramalan Zodiak Cinta 5 Agustus: Apakah Cintamu Lagi Adem atau Bikin Drama?
-
Mommies Daily
Rekomendasi Konselor Laktasi di Indonesia dan Klinik Laktasi yang Bisa Dikunjungi