HaiBunda

MOM'S LIFE

10 Penyebab Kolesterol Tinggi dan Cara Mengatasinya

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Jumat, 15 Aug 2025 21:30 WIB
Ilustrasi kolesterol/ Foto: Getty Images/matdesign24
Jakarta -

Tahukah Bunda? Tubuh membutuhkan kolesterol untuk membangun sel-sel sehat. Namun, kadar kolesterol yang tinggi dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.

Kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan lemak dan zat lain di pembuluh darah yang disebut arteri. Penumpukan ini disebut plak.

Seiring bertambahnya plak, arteri dapat menyempit atau tersumbat. Hal ini menyulitkan aliran darah yang cukup. Terkadang, sepotong plak dapat terlepas dan membentuk gumpalan darah. Gumpalan ini dapat menyebabkan serangan jantung atau stroke.


10 Penyebab kolesterol tinggi

Kolesterol tinggi seringkali disebabkan oleh pilihan gaya hidup yang tidak sehat. Berikut beberapa penyebabnya:

1. Makanan mengandung lemak jenuh

Dilansir dari laman Kementerian Kesehatan, makanan yang banyak mengandung lemak jenuh seperti daging dan produk susu dapat menyebabkan kolesterol tinggi. Sebesar 10 persen kalori berasal dari makanan yang banyak mengandung lemak jenuh.

2. Stres

Stres dapat meningkatkan kadar hormon seperti kortikosteroid. Peningkatan kadar hormon kortikosteroid menyebabkan deposisi kolesterol LDL pada jaringan tubuh meningkat.

3. Riwayat keluarga

Jika anggota keluarga memiliki riwayat kolesterol tinggi, kemungkinan keturunannya juga dapat mengalami kondisi ini. Genetik risiko peningkatan kadar kolesterol LDL sering disebut hiperkolesterolemia familial.

4. Umur

Kolesterol tinggi sering dialami pada usia 40-59 tahun. Sesuai peningkatan usia yang lebih tua, fungsi metabolisme organ hati mengalami penurunan dalam membuang kolesterol LDL. Peningkatan kadar kolesterol sudah dapat terjadi sejak usia kanak-kanak.

5. Kurang aktivitas fisik

Dilansir dari laman Cleveland Clinic, aktivitas fisik seperti olahraga aerobik meningkatkan kadar kolesterol.

Jika bekerja di balik meja atau terlalu banyak duduk di waktu luang, tubuh tidak akan memproduksi cukup kolesterol baik.

6. Merokok

Merokok dan penggunaan produk tembakau lainnya juga dapat menurunkan kolesterol baik dan meningkatkan kolesterol jahat.

7. Obat-obatan

Beberapa obat mungkin memiliki efek yang tidak terduga pada kolesterol. Ini termasuk pil KB tertentu, retinoid, kortikosteroid, antivirus, dan antikonvulsan.

Beberapa obat untuk tekanan darah tinggi, seperti diuretik dan beta-blocker versi lama, juga dapat meningkatkan kolesterol. Bicarakan dengan dokter tentang obat apa pun yang dikonsumsi.

8. Minuman yang banyak mengandung alkohol

Jika minum terlalu banyak alkohol, hal itu dapat memengaruhi kolesterol. Sebuah studi menemukan bahwa laki-laki yang minum banyak, kira-kira 4,5 gelas atau lebih sekaligus, memiliki kadar kolesterol yang lebih buruk dibandingkan mereka yang tidak.

9. Jenis kelamin

Pada rentang usia 20 – 39 tahun, risiko laki-laki mengalami peningkatan kadar kolesterol lebih besar daripada perempuan. Namun, perempuan yang menopause mengalami peningkatan kadar kolesterol LDL lebih besar.

10. Berat badan berlebih

Kondisi berat badan berlebih yaitu overweight atau obesitas, diabetes, sleep apnea, hipotiroid, lupus eritematosis, infeksi HIV, penyakit ginjal kronik, dan sindrom ovarium polikistik, dapat meningkatkan risiko kadar kolesterol tinggi.

Cara mengatasi kolesterol tinggi

Berikut beberapa cara sederhana mengatasi kolesterol tinggi:

1. Diet jantung sehat

Diet ini bertujuan untuk makan secukupnya tanpa memberatkan jantung, menurunkan berat badan, dan mencegah atau menghilangkan penimbunan air atau garam

Syarat diet jantung sehat yaitu energi cukup untuk mempertahankan berat badan normal seperti berikut ini:

  • Protein yang cukup
  • Lemak sesuai kebutuhan energi total
  • Vitamin dan mineral yang cukup
  • Hindari penggunaan suplemen kalium, kalsium, dan magnesium jika tidak dibutuhkan
  • Garam sebanyak 2-3 gram per hari
  • Makan makanan yang mudah dicerna dan tidak menimbulkan gas
  • Serat cukup untuk menghindari konstipasi
  • Cairan yang cukup sebanyak 2 liter per hari sesuai kebutuhan
  • Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit dan berikan dalam porsi kecil

2. Aktivitas fisik

Lakukan olahraga selama 30-60 menit per tiap latihan, perhatikan juga tingkat kemampuan awal untuk menyesuaikan jenis olahraga yang akan dilakukan, 3-5 kali per minggu dengan melakukan aerobik dan anaerobik dengan intensitas 60-80 persen DJM (denyut jantung maksimal) setelah melakukan latihan.

3. Pengelolaan berat badan

Besarnya penurunan berat badan berhubungan dengan manfaat kardiovaskular. Persentase penurunan berat badan yang lebih tinggi berkaitan dengan perbaikan yang juga lebih besar dalam faktor risiko kardiovaskular.

Sebuah penelitian telah menemukan bahwa penurunan berat badan sebesar 5-10 persen menghasilkan perbaikan dalam profil lipid dan dapat mencegah perkembangan diabetes melitus tipe 2.

Penurunan berat badan sebesar 10-15 persen dapat mengurangi risiko kejadian kardiovaskular. Sedangkan lebih dari 15 persen dapat menurunkan risiko diabetes melitus tipe 2.

4. Makan buah-buahan

Kemenkes menganjurkan masyarakat mengonsumsi buah-buahan segar untuk menurunkan kolesterol secara alami.

Meskipun prosesnya berlangsung cukup lama, konsumsi buah akan lebih aman dan tentunya tanpa memberikan efek samping. Buah-buahan yang dapat Bunda makan di antaranya alpukat, tomat, jeruk nipis, semangka, dan apel.

5. Tes darah

Kadar kolesterol yang tinggi seringkali tidak memiliki gejala. Namun, tes darah dapat membantu Bunda mengetahui kadarnya.

Dokter atau perawat mungkin dapat mengecek kadar kolesterol dengan tes lipoprotein. Ini mengukur beberapa jenis kolesterol seperti trigliserida. Tes ini sebaiknya dilakukan rutin oleh orang dewasa setiap 5 tahun sekali.

Nah, itulah beberapa penyebab kolesterol tinggi dan cara mengatasinya yang dapat Bunda lakukan. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

Hati-Hati! Sering Minum Kopi Susu & Matcha Bisa Bikin Diabetes di Usia Muda

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

7 Contoh Teks Doa Upacara 17 Agustus 2025 untuk Pengibaran, Penurunan & Menghormati Pahlawan

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Film Korea My Daughter is a Zombie Pecahkan Rekor, Ini 5 Fakta Menarik yang Curi Perhatian Penonton

9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK