Pilihan Diet Salah Penyebab Berat Badan Sulit Turun

Memilih diet yang tepat tak hanya bermanfaat untuk mendukung kesehatan, tapi juga membantu penurunan berat badan. Sebaliknya, diet yang salah bisa menyebabkan berat badan sulit turun, Bunda.

Perlu diketahui, diet yang tepat mencakup pola makan sehat. Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), pola makan sehat merupakan fondasi bagi kesehatan dan kesejahteraan. Sementara itu, pola makan yang tidak sehat merupakan salah satu risiko utama dari beban penyakit global, terutama penyakit tidak menular seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, dan kanker.

Bila sedang menjalani diet namun tak mendapatkan hasil yang diinginkan, maka Bunda perlu mengkaji ulang program diet yang dipilih. Ada kemungkinan Bunda menjalani diet yang salah sehingga berat badan sulit turun.

Diet salah penyebab berat badan sulit turun

Melansir dari beberapa sumber, berikut 7 pilihan diet salah yang menjadi penyebab berat badan tak kunjung turun:

1. Melewatkan waktu sarapan

Melewatkan waktu sarapan bisa menjadi salah satu penyebab Bunda kesulitan menurunkan berat badan saat menjalani diet. Melewatkan sarapan dapat merugikan karena bisa membuat tubuh merasa lebih lapar, sehingga Bunda menjadi makan berlebihan saat makan siang.

"Kita mungkin mendapati diri kita menginginkan porsi yang lebih besar atau kalori yang lebih banyak daripada yang seharusnya kita dapatkan jika kita sudah mempersiapkan diri untuk sukses di pagi hari," kata ahli diet terdaftar di Massachusetts General Hospital, Meghan Salamon.

"Idealnya, ini berarti makan dalam waktu dua jam setelah bangun tidur," sambungnya, dilansir laman Web MD.

Dalam program diet yang sehat, sarapan yang dianjurkan adalah mengonsumsi makanan tinggi serat dan kaya protein. Beberapa pilihan menu sarapan sehat seperti buah, telur dengan roti gandum utuh, atau yogurt dengan pisang.

2. Makan larut malam

Makan larut malam dapat mengganggu program penurunan berat badan, Bunda. Makan larut malam atau sebelum tidur dapat meningkatkan suhu tubuh, gula darah, dan insulin, yang menyulitkan tubuh untuk membakar lemak.

"Saya menyarankan pasien untuk berhenti makan setidaknya dua jam sebelum tidur karena dapat meningkatkan kualitas tidur mereka. Jika kita makan terlalu dekat dengan waktu tidur, hal itu dapat mengganggu cara otak kita memproduksi melatonin," ujar Salamon.

Tak hanya makan larut malam, Bunda juga sebaiknya tidak mengembil setelah makan malam. Ngemil setelah makan dapat menimbun banyak kalori yang dapat menggagalkan program diet.

3. Menerapkan diet satu kali makan

Diet satu kali makan perlu dihindari ya, Bunda. Program diet ini bukan hanya menyebabkan berat badan sulit turun, tapi juga berbahaya bagi kesehatan.

"Seseorang membutuhkan energi untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Mustahil dan sangat sulit untuk memastikan kebutuhan energi serta proses metabolisme hanya dengan satu kali makan selama 24 jam. Dan jika seseorang melakukannya, maka itu dapat menyebabkan masalah," ungkap pakar Muge Arslan, mengutip laman Uskudar University.

"Tiga kali makan dasar, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam, harus dilakukan. Camilan juga dapat dibuat dengan menyesuaikan gaya hidup seseorang," sambungnya.

4. Terlalu terobsesi dengan pola makan sehat dan berat badan 'ideal'

Pola makan sehat dalam diet memang penting. Tapi, Bunda sebaiknya tidak perlu terlalu ketat mengatur makan, sehingga tak memikirkan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh.

Pada kasus yang jarang terjadi, obsesi dengan pola makan sehat bisa menyebabkan jenis gangguan makan ortoreksia. Gangguan makan ini juga dapat membuat seseorang menjadi anoreksia, yakni gangguan makan di mana seseorang membatasi kalori dengan ketat dan sering kali membuat berat badannya turun menjadi sangat rendah.

5. Hanya fokus pada olahraga selama diet

Untuk menurunkan berat badan, Bunda perlu defisit kalori. Itu artinya, Bunda perlu menghabiskan lebih banyak energi daripada yang didapatkan dari makanan.

Salah satu cara menurunkan berat badan dengan defisit kalori adalah rutin olahraga. Namun, olahraga yang berat atau olahraga saja tak cukup untuk mencapai berat badan yang diinginkan.

Dikutip dari British Health Foundation, diet dengan olahraga yang disarankan adalah melakukan aktivitas fisik yang disukai dan tekun dilakukan. Misalnya, Bunda yang jarang berolahraga bisa memilih berkebun atau berjalan kaki untuk membakar kalori. Bila sudah terbiasa dengan intensitas berat, Bunda dapat memilih olahraga lari atau aerobik.

6. Stres saat menjalani diet

Stres merupakan pemicu utama kegagalan dalam program diet. Stres dapat membuat Bunda secara tidak sadar mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak dan kurang sehat. Makanan tersebut sering kali tinggi lemak, gula, dan kalori.

Ketika Bunda stres, tubuh akan memproduksi hormon yang disebut kortisol. Hormon ini memberi tahu tubuh untuk menyimpan lebih banyak lemak visceral, yang dikenal sebagai lemak perut. Itulah mengapa saat stres, tubuh cenderung menyimpan lebih banyak lemak.

Nah, untuk mengurangi stres, cobalah berolahraga atau bermeditasi. Bunda juga dapat mengalihkan pikiran dengan melakukan hobi atau aktivitas lain yang disukai.

7. Kurang tidur saat menjalani diet

Sama seperti stres, kurang tidur juga perlu dihindari dalam program diet. Penelitian terbaru yang dipaparkan di laman Harvard Health Publishing menunjukkan bahwa orang dewasa yang jam istirahatnya baik mengonsumsi kalori lebih sedikit dibandingkan mereka yang kurang tidur kronis.

Secara teori, kurang tidur berkontribusi terhadap penambahan berat badan dengan mengganggu hormon pengatur nafsu makan, yakni leptin dan ghrelin. Kondisi tersebut juga dapat meningkatkan keinginan untuk mengonsumsi makanan berkalori tinggi, menurunkan laju metabolisme, hingga mengganggu fokus dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Demikian pilihan diet salah yang dapat menjadi penyebab berat badan sulit turun. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!