MOM'S LIFE
Cerita Tasya Kamila Dampingi Ibunda Operasi Bariatrik, Sempat Obesitas hingga Alami Diabetes
Amira Salsabila | HaiBunda
Minggu, 05 Oct 2025 19:20 WIBTasya Kamila termasuk salah satu aktris yang cukup aktif membagikan kegiatan sehari-hari bersama keluarga di media sosial. Namun, kali ini Tasya berbagi soal kondisi kesehatan ibunda, Isverina Andriany.
Ia mengabarkan bahwa sang Bunda telah menjalani operasi bariatrik potong lambung setelah gagal diet sejak 25 tahun yang lalu.
Hal itu diungkap langsung oleh Tasya dengan mengunggah beberapa foto sang Bunda di akun Instagram pribadinya, lengkap dengan caption pada setiap foto.
“Mamaku mulai diet di tahun 2000 dari 60 kilogram. Awalnya bisa turun drastis belasan kilogram, tapi abis itu naiknya juga drastis. Udah ke berbagai dokter gizi dan jalanin beragam metode diet,” ungkap Tasya, dikutip dari laman Instagram @tasyakamila, Selasa (30/9/2025).
“Dari puasa, akupuntur, defisit kalori, suplemen herbal, keto, suntik, apapun itu. Semuanya sudah dia coba,” sambungnya.
Berat ibunda Tasya pernah lebih dari 100 kilogram
Mantan penyanyi cilik ini mengatakan berat badan ibundanya juga pernah meningkat hingga lebih dari 100 kilogram pada 2020-2025.
“Fast forward to tahun 2020-2025, berat badannya melambung dan stuck di angka 105-110 kilogram,” tutur Tasya.
Berat berlebih itu membuat sang Bunda mengalami banyak dampak buruk terkait kesehatan hingga kepribadiannya.
“Mamaku udah obesitas tingkat tiga dan dampaknya mamaku menderita diabetes melitus dan komplikasinya, fatty liver, kolesterol, darah tinggi, sleep apnea (mendengkur parah), mobilitas terganggu (lutut bermasalah, susah gerak, makin enggak suka olahraga), dan selalu enggak percaya diri dengan penampilan (takut difoto low self esteem),” jelasnya.
Meskipun demikian, ibunda tak pantang menyerah dan akhirnya mau untuk menjalani operasi bariatrik potong lambung.
“Akhirnya mamaku pergi bertemu dengan Dr. dr. Peter Ian Limas, Sp.B-KBD dan memutuskan untuk operasi bariatrik potong lambung,” ujar Tasya.
Dengan mengambil langkah ini, otomatis volume lambung milik sang Bunda memengaruhi kemampuan makan.
“Dengan potong lambung, otomatis volume kemampuan makannya berkurang. Selain itu, di lambung juga ada pusat selera makan yang mana itu juga akan dibuang. Sehingga, goalnya mama bisa turunin BB 30-35 kilogram dengan minim rasa lapar dan lebih cepat kenyang,” jelas Tasya.
Usut punya usut, operasi tersebut berlangsung selama kurang dari dua jam. Tasya pun memperlihatkan lambung sang Bunda yang sudah dipotong.
“Operasinya juga kurang dari 2 jam. Sebesar inii lambung mama yang dibuang. Sekarang mama tersisa 15 persennya aja, segede sedotan boba,” tutur Tasya.
Mengenal operasi bariatrik
Dilansir dari laman mayo clinic, operasi bariatrik dilakukan ketika diet dan olahraga tidak berhasil atau mengalami kesehatan serius akibat berat badan berlebih. Prosedur lainnya bekerja dengan mengurangi kemampuan tubuh untuk menyerap lemak dan kalori.
Setelah operasi penurunan berat badan, umumnya tidak diperbolehkan makan selama 1 hingga 2 hari agar lambung dan sistem pencernaan pulih.
Kemudian, pasien akan menjalani diet khusus selama beberapa minggu. Diet ini dimulai dengan hanya mengonsumsi cairan, makanan yang dihaluskan dan sangat lunak, dan akhirnya, makanan biasa.
Pasien mungkin memiliki banyak pantangan atau batasan terkait seberapa banyak dan apa yang boleh dimakan dan minum.
Jumlah bera badan yang diturunkan bergantung pada jenis operasi dan perubahan gaya hidup masing-masing. Mungkin Bunda dapat menurunkan setengah, atau bahkan lebih, kelebihan berat badan dalam dua tahun.
Selain penurunan berat badan, operasi bariatrik juga dapat memperbaiki atau mengatasi kondisi yang sering dikaitkan dengan kelebihan berat badan, termasuk penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kadar kolesterol tinggi, sleep apnea, diabetes tipe 2, hingga nyeri sendi.
Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!
(asa/som)