HaiBunda

MOM'S LIFE

Gen Z Adopsi Career Minimalism, Tak Tertarik Jadi Manajer Pilih Work-Life Balance

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Rabu, 01 Oct 2025 22:00 WIB
Ilustrasi gen z/ Foto: Getty Images/iStockphoto/BongkarnThanyakij

Bunda tertarik mengadopsi career minimalism? Apa itu career minimalism yang merupakan tren di dunia kerja banyak dilakukan oleh Generasi Z.

Tren berkarier di kalangan generasi Z kini mengalami pergeseran besar yang tak bisa diabaikan. Jika dulu kesuksesan identik dengan jabatan tinggi, gaji besar, dan posisi manajerial, kini paradigma itu mulai runtuh.

Generasi yang lahir setelah 1995 lebih memilih jalur berbeda. Mereka tidak lagi mengejar tangga karier tradisional, tapi fokus pada stabilitas, fleksibilitas, serta keseimbangan hidup.


Fenomena ini dikenal dengan istilah career minimalism. Generasi Z menempatkan pekerjaan bukan sebagai pusat identitas hidup, melainkan salah satu bagian dari kehidupan yang harus berjalan seimbang dengan aspek lain seperti keluarga, hobi, dan kesehatan mental.

Dibanding terpaku pada jabatan, Gen Z lebih memprioritaskan makna, kenyamanan, serta ruang untuk mengekspresikan diri di luar pekerjaan utama. Pola pikir ini muncul sebagai respons terhadap perubahan zaman.

Mengutip India Express, kehadiran teknologi, cepatnya laju digitalisasi, serta pengalaman melihat generasi sebelumnya yang kelelahan bekerja tanpa menikmati hidup membuat Gen Z lebih selektif.

Apa itu career minimalism?

Career minimalism adalah pendekatan berkarier yang menolak obsesi terhadap jabatan atau gelar formal. Daripada menaiki tangga karier secara perlahan, Gen Z cenderung melakukan 'lompatan' karier dengan berpindah peran bahkan perusahaan, jika merasa nilai-nilai pribadi mereka lebih cocok di tempat lain.

Survei Glassdoor mengungkap bahwa sekitar 68 persen Gen Z tidak tertarik menjadi manajer jika promosi hanya memberi gelar tanpa peningkatan penghasilan atau manfaat nyata lainnya. Filosofi ini mirip dengan minimalisme dalam gaya hidup, yakni memiliki konsep menyederhanakan, memilah yang esensial, dan membuang saat tidak memberi nilai tambah.

Jika dahulu status sosial menentukan arah hidup, kini stabilitas finansial dan kualitas hidup menjadi patokan utama.

Gen Z pilih work-life balance bukan jabatan

Bagi Generasi Z, kerja keras hingga larut malam merupakan tekanan besar dari atasan. Struktur kepemimpinan yang kaku juga tidak lagi menarik. Mereka lebih menghargai waktu luang, kebebasan berkreasi, dan kesehatan mental.

Alasan inilah yang membuat banyak dari mereka menolak posisi manajerial. Data Glassdoor membuktikan, mayoritas Gen Z tidak mau menerima promosi jika hanya berupa tambahan titel tanpa kompensasi yang layak

Gen Z punya banyak side job

Menariknya, banyak Gen Z yang justru memilih menambah pendapatan lewat pekerjaan sampingan atau side job. Menurut riset Harris Poll, sekitar 57 persen Gen Z memiliki usaha tambahan di luar pekerjaan utama.

Bentuknya beragam, mulai dari bisnis kecil, konten kreatif, hingga proyek freelance. Tujuannya bukan sekadar finansial, melainkan sebagai ruang untuk menyalurkan passion yang tidak bisa mereka dapatkan di pekerjaan kantor

Meski terlihat ideal, tidak semua orang bisa menerapkan career minimalism. Beberapa pihak menilai tren ini hanya bisa dijalani mereka yang memiliki privilege. Sebagai contoh, punya tabungan, dukungan keluarga, atau akses terhadap pekerjaan fleksibel. 

Terlepas dari pro dan kontra, satu hal jelas adalah Gen Z sedang menata ulang definisi sukses. Mereka tidak lagi ingin hidup sepenuhnya untuk pekerjaan, tapi menjadikan pekerjaan sebagai salah satu bagian dari kehidupan yang seimbang.

Tren ini juga mencerminkan pergeseran nilai sosial yang lebih luas dari mengejar status menuju pencarian makna. Fenomena career minimalism bukan hanya tren sesaat, melainkan tanda bahwa lanskap dunia kerja tengah berubah. Ke depannya, perusahaan yang ingin menarik talenta muda perlu menyesuaikan diri dengan harapan baru ini.

Jadi, bukan lagi sekadar jabatan, melainkan juga ruang untuk hidup yang lebih utuh.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!



(som/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

Meski Banyak Pelamar Kerja, Ini 5 Penyebab HRD Susah Cari Pegawai

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Natalie Sarah dan Suami Habiskan Waktu Bersama di Italia, Intip Potret Romantisnya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Ria Ricis Beri Kado Mobil Mewah untuk Moana, Intip 5 Potretnya

Parenting Nadhifa Fitrina

25 Cerita Sejarah Indonesia Singkat yang Menarik untuk Diceritakan ke Anak

Parenting Nadhifa Fitrina

Batuk Tak Kunjung Sembuh pada Orang Dewasa, Kenali Penyebabnya

Mom's Life Amira Salsabila

Gen Z Adopsi Career Minimalism, Tak Tertarik Jadi Manajer Pilih Work-Life Balance

Mom's Life Arina Yulistara

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Natalie Sarah dan Suami Habiskan Waktu Bersama di Italia, Intip Potret Romantisnya

25 Cerita Sejarah Indonesia Singkat yang Menarik untuk Diceritakan ke Anak

Batuk Tak Kunjung Sembuh pada Orang Dewasa, Kenali Penyebabnya

Ria Ricis Beri Kado Mobil Mewah untuk Moana, Intip 5 Potretnya

Gen Z Adopsi Career Minimalism, Tak Tertarik Jadi Manajer Pilih Work-Life Balance

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK