Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Slow Aging Diet Jadi Tren Baru di Korea, Ini Cara Melakukannya agar Awet Muda Secara Alami

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 16 Oct 2025 15:20 WIB

Ilustrasi Makan Sehat
Ilustrasi Diet Slow Aging ala Korea/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Panupong Piewkleng
Daftar Isi
Jakarta -

Tren diet ala Korea sering dijadikan acuan untuk menurunkan berat badan menjadi ideal. Bahkan, tak sedikit diet dari Korea diklaim dapat mencegah penuaan dini atau bikin awet muda, Bunda.

Diet untuk mencegah penuaan dini atau slow aging diet belakangan menjadi tren baru di Korea. Dilansir laman The Korea Times, slow aging diet merupakan kebiasaan makan yang melibatkan berbagai faktor, mulai dari mengonsumsi porsi makanan yang tepat, hingga menghindari konsumsi gula sederhana, karbohidrat olahan, dan daging merah.

Diet yang paling populer adalah Mediterranean-DASH Intervention for Neurodegenerative Delay (MIND), yang disarankan oleh pelopor tren slow aging di Korea, Jung Hee-won. Perlu diketahui, Jung Hee-won merupakan seorang profesor medis dan dokter di departemen kedokteran geriatri di Asan Medical Center, Seoul.

Mengenal diet MIND untuk slow aging

Diet MIND merupakan konsep yang menggabungkan diet Mediterania dengan pendekatan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH). Diet Mediterania berfokus pada mengurangi konsumsi makanan olahan dan menyeimbangkan asupan biji-bijian utuh dan protein. Sementara itu, diet DASH berfokus pola makan untuk menghentikan atau mencegah hipertensi.

Dalam ulasan di laman U.S. News and World Report dijelaskan bahwa diet DASH menekankan pada konsumsi makanan seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan susu rendah lemak. Diet ini juga membatasi asupan natrium yang sering dikaitkan dengan tekanan darah tinggi.

Tips dalam slow aging diet

Dalam buku berjudul Slow Aging Diet, Jung Hee-won menjelaskan tentang diet MIND ala Korea dengan enam prinsip, yakni:

  • Mendapatkan nutrisi penting dari biji-bijian utuh dan kacang-kacangan (beans dan nuts)
  • Mengonsumsi banyak sayuran dan buah-buahan Menggunakan minyak zaitun untuk memasak
  • Mengonsumsi lebih banyak ikan dan unggas sambil membatasi daging merah, daging olahan, dan keju
  • Mengurangi asupan gula sederhana dan biji-bijian olahan seperti makanan yang digoreng, camilan, dan minuman berkarbonasi
  • Membatasi konsumsi alkohol hingga sekitar satu gelas per hari.

Secara detail, berikut anjuran pola makan dalam diet slow aging yang bisa Bunda ikuti untuk mencegah penuaan dini dan kenaikan berat badan:

1. Hindari konsumsi makanan mengandung gula sederhana dan olahan

Kunci utama diet slow aging adalah menghindari gula sederhana dan biji-bijian olahan. Sebaliknya, Bunda disarankan untuk secara aktif mengonsumsi biji-bijian utuh, kacang-kacangan, sayuran, beri, unggas, ikan, dan minyak zaitun, yang diyakini dapat meningkatkan indeks glikemik (IG) secara perlahan selama waktu makan.

2. Mencampur beberapa jenis karbohidrat yang sehat ke dalam makanan

Dalam diet ini, Jung Hee-won juga menekankan konsumsi jenis beras karena menjadi makanan utama di Korea. Ia menyarankan untuk mencampur lentil, oat, beras merah, dan beras putih dengan rasio 4:2:2:2. Jenis makanan tersebut dapat meningkatkan kadar gula darah secara perlahan dan meningkatkan asupan protein yang tepat, Bunda.

3. Membatasi konsumsi lemak trans

Nah, untuk memproduksi hormon yang sehat, Bunda direkomendasikan untuk membatasi konsumsi lemak trans di makanan, seperti camilan dari gorengan. Dalam diet ini, pembatasan asupan gorengan disarankan kurang dari sekali seminggu dan camilan hingga 30 gram atau kurang dari empat kali seminggu.

Makanan mengandung lemak trans dapat menyebabkan peradangan dan meningkatkan resistensi insulin. Kondisi tersebut juga bisa menyebabkan kadar gula naik lebih cepat.

4. Cukup tidur dan menghindari stres

Menjaga pola makan memang penting dalam diet slow aging. Tapi, Bunda juga jangan lupa untuk menemukan keseimbangan dalam hidup dengan rutin berolahraga hingga menghindari stres.

"Menua itu tidak sederhana. Kebiasaan gaya hidup seperti olahraga dan nutrisi hanyalah hasil dari prinsip-prinsip bagaimana kita menjalani hidup. Jika kita menelaah secara fundamental, ada faktor-faktor seperti stres dan tidur, dan keseimbangan hidup ini pada akhirnya diciptakan oleh perspektif terhadap kehidupan," ujar Jung Hee-won.

"Ketika salah satu dari tiga hal tersebut (tidur, stres, atau diet) bermasalah, maka dua hal lainnya sering kali runtuh secara berurutan dan menciptakan lingkaran setan. Misalnya, ketika saya kurang tidur, keseimbangan hormon terganggu, membuat saya lebih sensitif terhadap stres, dan saya mencari makanan manis untuk mengatasi kelelahan, yang dengan mudah merusak kebiasaan makan. Pada akhirnya, saya percaya bahwa rusaknya keseimbangan hidup yang harmonis mengarah pada lingkaran setan kesehatan," sambungnya.

Demikian tips slow aging diet untuk mencegah penuaan dini hingga menjaga berat badan ideal ala Korea. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda