Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

10 Tips Sukses Magang agar Bisa Diangkat Jadi Karyawan Tetap

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Senin, 20 Oct 2025 21:40 WIB

Smiling millennial Asian female office worker working with financial reports for tax audit reports or financial statement in a meeting room
Ilustrasi Tips Sukses Magang agar Bisa Diangkat Jadi Karyawan Tetap/ Foto: Getty Images/Korrawin
Daftar Isi

Punya anggota keluarga yang sedang magang di sebuah perusahaan? Mungkin bisa menerapkan tips sukses magang agar bisa diangkat menjadi karyawan tetap.

Magang sering kali menjadi gerbang pertama bagi mahasiswa atau fresh graduate memasuki dunia kerja profesional. Selain menjadi kesempatan untuk belajar langsung di lingkungan kerja nyata, magang juga bisa menjadi batu loncatan menuju pekerjaan tetap.

Banyak perusahaan yang menggunakan program magang sebagai cara untuk menilai calon karyawan potensial sebelum menawarkan kontrak penuh waktu. Oleh karena itu, performa dan sikap selama masa magang dapat menjadi faktor penentu apakah seseorang akan dilirik untuk posisi tetap atau tidak.

Banyak peserta magang yang gagal meninggalkan kesan mendalam, bukan karena kurang kemampuan, melainkan tidak tahu bagaimana menampilkan potensi mereka dengan tepat. Padahal dengan strategi dan etika kerja yang baik, peluang untuk diangkat menjadi karyawan tetap bisa meningkat signifikan.

Beberapa ahli HR menekankan pentingnya komunikasi, inisiatif, serta keseriusan dalam menjalani magang agar perusahaan melihat nilai lebih dari seorang karyawan magang. Lalu apa saja yang bisa dilakukan agar magang tidak hanya menjadi pengalaman sementara, namun juga pintu menuju karier impian?

Tips sukses magang agar bisa diangkat jadi karyawan tetap

Berikut tips sukses magang agar bisa diangkat jadi karyawan tetap.

1. Jaga komunikasi setelah magang berakhir

Mengutip Forbes, menjaga komunikasi dengan atasan atau rekan kerja setelah magang selesai merupakan langkah penting yang sering diabaikan. Karyawan magang yang secara proaktif menjaga hubungan dengan perusahaan cenderung lebih diingat dan memiliki peluang lebih besar untuk direkrut kembali.

Cara sederhana seperti mengirim e-mail ucapan terima kasih atau mengomentari kabar terbaru perusahaan bisa menjadi langkah awal menjaga hubungan baik. Selain menunjukkan rasa profesionalisme, komunikasi ini juga memperlihatkan ketertarikan dan komitmen terhadap perusahaan.

Jangan ragu untuk menanyakan perkembangan perusahaan atau sekadar memberi ucapan selamat atas pencapaian tim. Hubungan yang terjaga baik dapat membuka peluang kerja di masa depan bahkan setelah lulus kuliah.

2. Bangun jaringan seluas mungkin

Networking merupakan salah satu aset paling berharga dalam dunia kerja. Karyawan magang yang aktif menjalin hubungan dengan berbagai departemen memiliki peluang lebih besar untuk berkembang.

Jangan hanya berinteraksi dengan rekan satu tim. Kenali juga pegawai dari divisi lain untuk memperluas wawasan dan kesempatan. Jagalah hubungan ini, bisa melalui media sosial profesional seperti LinkedIn atau pertemuan informal.

3. Tunjukkan etos kerja dan engagement

Etos kerja dan engagement selalu menjadi dua kualitas terpenting ketika HRD mempertimbangkan untuk mempekerjakan seseorang dalam jangka panjang.

Rajin datang tepat waktu, menyelesaikan tugas dengan baik, dan menunjukkan rasa ingin tahu tinggi terhadap pekerjaan akan membuat atasan melihat Bunda sebagai aset berharga. Selain itu, tunjukkan bahwa Bunda tidak sekadar 'mencari pengalaman' untuk resume, tapi benar-benar ingin belajar dan berkembang di perusahaan tersebut.

4. Jangan takut untuk bertanya langsung

Banyak peserta magang yang ragu bertanya apakah posisi magangnya bisa berlanjut ke pekerjaan tetap? Padahal tidak ada salahnya bertanya.

Jika memang tertarik, sampaikan keinginan secara sopan dan profesional kepada HR atau supervisor. Dengan bertanya langsung maka bisa menunjukkan inisiatif dan keseriusan terhadap pekerjaan.

5. Perhatikan detail dan ketelitian saat bekerja

Satu kesalahan kecil bisa berdampak besar terhadap penilaian profesional Bunda. Brew menegaskan pentingnya attention to detail bagi setiap karyawan magang.

Misalnya saja, pastikan laporan bebas dari kesalahan ejaan, data yang disajikan akurat, dan presentasi terlihat rapi. Sikap teliti memperlihatkan bahwa intern menghargai pekerjaan dan profesionalitas.

6. Pahami bahwa tidak semua perusahaan membuat perekrutan pegawai

Terkadang, keputusan untuk tidak mengangkat intern bukan karena performa buruk, melainkan keterbatasan posisi atau anggaran perusahaan. Karyawan magang terbaik pun tidak selalu bisa langsung diterima karena keterbatasan slot karyawan.

Jika hal ini terjadi, jangan berkecil hati. Pertahankan hubungan baik, karena peluang bisa terbuka di masa depan. Perusahaan sering kali kembali menghubungi mantan karyawan magang ketika posisi baru tersedia, terutama jika karyawan magang meninggalkan kesan yang baik.

7. Evaluasi diri

Setiap karyawan magang disarankan rutin mengevaluasi kinerjanya sendiri. Dari refleksi ini, intern bisa mengarahkan karier ke jalur yang sesuai dengan kekuatan dan minat sesuai kemampuan. Selain itu, mintalah umpan balik dari atasan.

Tunjukkan bahwa Bunda terbuka terhadap kritik dan ingin belajar. Sikap ini mencerminkan kedewasaan profesional yang sangat dihargai perusahaan.

8. Hindari politik kantor dan gosip

Mengutip Times of India, satu kesalahan sosial yang sering dilakukan intern atau karyawan magang adalah ikut terlibat dalam gosip atau perdebatan di kantor. Ini bisa merusak reputasi dengan cepat.

Bersikaplah netral, profesional, dan fokus pada pekerjaan sendiri. Jika mendengar rekan kerja bergosip, cukup tersenyum dan hindari komentar. Perusahaan akan lebih menghargai karyawan magang yang mampu menjaga integritas dan tidak mudah terseret drama internal.

9. Temukan mentor yang tepat

Memiliki mentor di tempat magang bisa sangat membantu perkembangan karier. Carilah sosok yang berpengalaman dan terbuka untuk berbagi ilmu.

Dengan bimbingan mentor, karyawan magang juga dapat memahami seluk-beluk dunia kerja lebih dalam dan mendapatkan pandangan jangka panjang tentang karier.

10. Jangan takut melakukan pekerjaan kecil

Banyak karyawan magang merasa kecewa ketika diberi tugas sederhana seperti membuat kopi atau menyalin dokumen. Hal itu padahal menjadi bagian dari proses belajar.

Setiap pekerjaan kecil mengajarkan tanggung jawab dan disiplin. Namun jika tugas tersebut terlalu monoton, karyawan magang tetap bisa menyampaikan keinginan belajar lebih banyak dengan sopan.

Tunjukkan bahwa Bunda ingin berkembang tanpa mengeluh atau bersikap arogan. Dengan cara ini maka akan terlihat tetap profesional dan menunjukkan keinginan kuat untuk maju.

Magang bukan sekadar masa percobaan, melainkan ujian karakter dan kemampuan profesional. Kesungguhan, inisiatif, serta sikap positif bisa menjadi kunci utama untuk membuat perusahaan melihat potensi Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda