HaiBunda

MOM'S LIFE

Diet Lambung: Makanan Apa Saja yang Boleh Dimakan dan Tidak

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Senin, 17 Nov 2025 05:30 WIB
Ilustrasi Diet Lambung: Makanan Apa Saja yang Boleh Dimakan dan Tidak/Foto: Getty Images/fcafotodigital
Jakarta -

Bunda yang menderita penyakit lambung atau gastritis mungkin perlu memperhatikan pola makan sehari-hari. Ini termasuk menghindari makanan manis, pedas, gorengan, dan daging olahan.

Penyebab paling umum penyakit lambung adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori (H. pylori). Penyebab lainnya termasuk pilihan gaya hidup, seperti penggunaan tembakau atau alkohol, dan berbagai kondisi kesehatan, seperti penyakit Crohn.

Namun, tanpa pengobatan, gastritis dapat menjadi kronis, atau jangka panjang. Tergantung pada penyebabnya, komplikasi dapat terjadi, termasuk tukak lambung, perdarahan, kekurangan nutrisi, dan peningkatan risiko kanker.


Dilansir dari laman Healthline, para peneliti belum mengonfirmasi hubungan antara nutrisi dan sebagian besar jenis gastritis.

Namun, dalam sebuah studi tahun 2020, lebih dari 58 persen penderita gastritis kronis mengatakan faktor pola makan memengaruhi gejala mereka.

Faktor-faktor tersebut mencakup kebiasaan makan dan makanan tertentu. Hal ini menunjukkan bahwa berfokus pada kebiasaan makan dapat membantu mengelola gejala.

Makanan yang boleh dikonsumsi untuk diet lambung

Dilansir dari laman Verywell health, Bunda yang ingin menjalani diet lambung dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang rendah gula, asam, dan lemak jenuh, termasuk daging tanpa lemak, buah, dan sayuran.

Berikut beberapa makanan yang boleh dikonsumsi untuk membatasi gejala gastritis atau penyakit lambung:

1.  Buah dan sayuran

Pilih buah dan sayuran rendah asam seperti apel, beri, labu, dan wortel. Pisang juga dapat membantu dengan merangsang produksi lendir yang melindungi dari asam lambung, tetapi hindari makan terlalu banyak karena dapat menyebabkan kembung, gas, dan kram pada sebagian orang.

2. Biji-bijian utuh

Sertakan biji-bijian utuh, seperti roti, beras merah, dan pasta, dalam diet gastritis. Biji-bijian ini ideal karena rasanya hambar dan mengandung serat yang penting untuk kesehatan pencernaan.

Jika memiliki gejala yang membuat makan menjadi sulit, seperti gas atau kram, nasi putih biasa atau kentang putih mungkin lebih mudah dicerna.

3. Produk susu

Konsumsi produk susu rendah lemak seperti yoghurt tawar tanpa lemak. Yoghurt sangat baik karena mengandung probiotik yang menyehatkan usus dan dapat membantu mengendalikan infeksi bakteri di usus.

4. Makanan tinggi protein

Telur, putih telur, dan pengganti telur merupakan sumber protein yang sangat baik, tetapi hindari mengolahnya dengan mentega, krim, dan bumbu. Kacang-kacangan dan buncis umumnya baik, tetapi jaga porsinya tetap kecil untuk menghindari gas dan kembung.

5. Makanan penutup

Pilih buah beri segar dengan topping kocok rendah lemak dan non-susu atau sedikit keju ricotta bebas lemak. Saus apel dan irisan melon juga bisa menjadi camilan manis yang mudah dicerna.

6. Minuman

Pilihan minuman terbaik meliputi air putih, teh herbal, dan jus apel. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa teh peppermint, jahe, dan kunyit sangat bermanfaat untuk meredakan gejala gastritis.

7. Rempah-rempah

Kemangi, oregano, sage, dan tarragon cenderung tidak menyebabkan iritasi lambung dibandingkan pilihan lainnya.

Beberapa rempah, seperti jahe dan kunyit, bahkan dapat membantu meredakan sakit perut, Bunda.

Makanan yang harus dihindari

Dilansir dari laman Medical News Today, pada 2020, para peneliti menerbitkan hasil dari sebuah penelitian di mana 526 orang penderita gastritis menyelesaikan kuesioner tentang bagaimana faktor makanan memengaruhi gejala mereka.

Para peserta melaporkan bahwa faktor-faktor berikut memperburuk gejala:

  • Makan terlalu cepat
  • Waktu makan tidak teratur
  • Ukuran makanan tidak teratur
  • Makan di restoran
  • Memakan sisa makanan

Jenis makanan tertentu yang tampaknya memperburuk gejala, meliputi:

  • Permen
  • Makanan pedas
  • Makanan asin
  • Daging
  • Makanan ringan
  • Makanan yang digoreng
  • Makanan asam

Makanan yang tampaknya meningkatkan risiko peradangan:

  • Merah dan diproses, seperti daging
  • Karbohidrat olahan, seperti roti putih dan pasta
  • Makanan manis dan permen
  • Soda dan minuman manis

Nah, itulah beberapa makanan yang harus dikonsumsi dan tidak ketika menjalani diet lambung. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

Diet Sehat dengan Matcha, Begini Cara Kerjanya Turunkan Berat Badan!

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Luna Maya Beli Tanah di Yogyakarta Seluas 53 Are, Ada Rumah Tradisional dari Kayu

Mom's Life Nadhifa Fitrina

7 Warisan Genetik yang Diturunkan dari Ayah ke Anak, Termasuk Kesehatan Mental

Parenting Kinan

Single Parent, 5 Potret Aura Kasih Bareng Sang Putri Arabella yang Berwajah Bule

Parenting Nadhifa Fitrina

Kenali Perbedaan Pil KB Andalan Biru dan Hijau

Kehamilan Annisa Aulia Rahim

Ternyata Obesitas Bisa Memicu Kanker Payudara, Simak Penjelasannya

Menyusui Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

73 Lagu Rohani Kristen Terbaik dan Terpopuler, Penyembahan & Pujian Syukur

5 Potret Luna Maya Beli Tanah di Yogyakarta Seluas 53 Are, Ada Rumah Tradisional dari Kayu

7 Warisan Genetik yang Diturunkan dari Ayah ke Anak, Termasuk Kesehatan Mental

Ternyata Obesitas Bisa Memicu Kanker Payudara, Simak Penjelasannya

Kenali Perbedaan Pil KB Andalan Biru dan Hijau

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK