moms-life
Jangan Bilang 'Tidak', Ini 5 Cara Profesional Menolak Tugas di Luar Tanggung Jawab
HaiBunda
Jumat, 14 Nov 2025 17:10 WIB
Daftar Isi
Sering merasa kesulitan menolak tugas dari bos di luar jobdesk Bunda? Jangan bilang 'tidak', ada beberapa cara yang lebih profesional saat ingin menolak tugas di luar tanggung jawab Bunda.
Karyawan sering dihadapkan pada situasi ketika mereka diminta mengerjakan hal di luar peran atau kapasitasnya. Tidak sedikit yang akhirnya memilih untuk mengangguk saja demi menjaga suasana tetap kondusif padahal keputusan tersebut justru bisa berdampak pada kualitas kerja, kesehatan mental, hingga perkembangan karier.
Di sinilah seni menolak secara profesional menjadi keterampilan penting yang tidak boleh diremehkan. Mengucapkan “tidak” bukan berarti tak kooperatif. Sebaliknya, kemampuan membatasi diri secara elegan menunjukkan bahwa Bunda memahami prioritas, mengetahui batas kemampuan, dan menghargai standar mutu dalam setiap pekerjaan.
Sikap inilah yang justru membuat rekan kerja maupun atasan merasa lebih yakin terhadap profesionalisme Bunda. Menurut sejumlah praktisi manajemen, pegawai yang cerdas memilih tugas akan lebih mampu menjaga produktivitas jangka panjang dibanding mereka yang selalu menerapkan pola “Yes for everything”.
Meski begitu, menolak tugas tetap membutuhkan strategi. Tidak cukup hanya dengan menghindar atau berkata terus terang tanpa pertimbangan, tapi perlu disampaikan dengan bahasa yang halus namun tegas.
Cara profesional menolak tugas di luar tanggung jawab
Mengutip Forbes, berikut ragam cara yang dapat diterapkan untuk menolak permintaan kerja di luar tanggung jawab tanpa merusak hubungan profesional.
1. Saat pekerjaan sudah menumpuk
Kondisi ini sering terjadi, ketika atasan menambah tugas baru padahal Bunda sudah kewalahan dengan deadline yang ada. Pada situasi seperti ini, Bunda bisa memberikan penolakan profesional dengan cara mengarahkan percakapan pada prioritas.
Contoh respon profesional, “Terima kasih sudah mempercayakan tugas ini kepada saya. Saat ini saya sedang fokus menyelesaikan pekerjaan X, dan saya ingin memastikan kualitasnya tetap terjaga. Jika tugas baru ini menjadi prioritas, bolehkah kita membahas pekerjaan mana yang bisa saya alihkan?”
Pendekatan tersebut menunjukkan bahwa Bunda tetap bersedia berkontribusi, namun dengan batasan yang realistis. Selain itu, Bunda membantu atasan menilai ulang distribusi pekerjaan agar beban tetap seimbang.
2. Ketika rekan kerja terus-menerus minta bantuan
Ada kalanya kolega tertentu sering datang meminta bantuan bahkan untuk pekerjaan yang seharusnya menjadi tanggung jawab mereka sendiri. Jika dibiarkan, hal ini bisa mengganggu fokus Bunda dan menumpuk pekerjaan pribadi.
Bunda bisa berkata, “Aku bisa bantu sekali, tapi sekarang aku sedang mengejar deadline. Mungkin kita bisa jadwalkan waktu khusus setelah pekerjaanku selesai atau kamu bisa mencoba menggunakan (sebutkan sumber atau tools) dahulu.”
Respon ini menunjukkan Bunda tetap suportif, namun tidak membiarkan batas profesional terabaikan. Bunda tetap memberi solusi, tanpa harus mengambil alih tanggung jawab orang lain.
3. Ketika diundang rapat yang tidak relevan
Tak sedikit karyawan terjebak dalam rapat yang sebenarnya tidak membutuhkan kehadiran mereka. Selain membuang waktu, hal ini dapat menghambat produktivitas harian.
Bunda bisa meresponnya dengan kalimat, “Terima kasih atas undangannya. Untuk memastikan penggunaan waktu yang efektif, apakah ada bagian tertentu yang membutuhkan masukanku? Jika tidak, aku akan absen dan membaca notulen rapat setelahnya.”
Dengan cara ini maka bisa tetap terlihat komunikatif dan terbuka, namun tegas menunjukkan bahwa waktu Bunda harus digunakan secara efisien.
4. Ketika ditawari posisi yang tidak sejalan dengan tujuan karier
Terkadang perusahaan menawarkan proyek atau perpindahan posisi yang sebenarnya tidak mendukung rencana jangka panjang Bunda. Menolak bukan berarti menutup pintu peluang, melainkan menyampaikan arah karier yang jelas.
Bunda bisa menjawabnya, “Saya sangat menghargai kesempatan dan kepercayaan yang diberikan. Namun setelah dipertimbangkan, posisi ini kurang sejalan dengan tujuan jangka panjang saya. Saya tetap ingin terlibat dalam proyek yang mendukung arah karier saya di bidang (tujuan Bunda), dan saya terbuka untuk berdiskusi soal peluang lain.”
Respon ini menunjukkan keseriusan Bunda dalam membangun karier yang terarah serta tetap menjaga hubungan baik dengan pihak perusahaan.
5. Ketika diminta bekerja setelah jam kantor selesai
Bekerja lembur sesekali merupakan hal wajar. Namun jika permintaan tersebut terus terjadi hingga mengganggu keseimbangan hidup, perlu ada batasan yang jelas.
Bunda bisa menolaknya, “Aku paham situasinya mendesak dan aku sudah beberapa kali membantu saat kondisi sangat padat. Namun akhir-akhir ini permintaan lembur semakin sering. Bolehkah kita mencari cara agar beban kerja lebih terkelola pada jam kerja reguler?”
Dengan begitu bisa memperlihatkan bahwa Bunda mampu berkomitmen saat diperlukan, namun tetap memegang prinsip keseimbangan hidup yang sehat.
Menolak tugas bukanlah tindakan yang merugikan karier, justru sebaliknya. Dalam banyak kasus, mereka yang mampu berkata “tidak” secara profesional dipandang memiliki integritas dan kejelasan prioritas.
Karyawan yang tahu kapan harus membatasi diri akan lebih mampu menjaga kualitas kerja sekaligus relasi profesional di lingkungan kantor. Jadi, jangan takut untuk menolak tugas yang memang di luar kuasa Bunda ya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Mom's Life
5 Kebiasaan di Kantor yang Bikin Kerja Tak Produktif, Kerjaan Jadi Lama Selesai
Mom's Life
10 Cara Bisa Bahagia di Tempat Kerja, Biar Pulang ke Rumah Enggak Ngomel Bun
Mom's Life
Suami Tidak Dukung Karier Istri, Apa yang Harus Bunda Lakukan? Ikuti 5 Cara Berikut
Mom's Life
5 Tips Agar Tak Didiskriminasi saat Jadi Perempuan Satu-satunya di Tempat Kerja
Mom's Life
Prediksi Zodiak Hari Ini, Wah Ada Tawaran Proyek Menarik Nih Buat Aries
Mom's Life
Catat Bun, Ini 5 Pertanyaan yang Bisa Diajukan ke HRD saat Wawancara Kerja
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda
Fenomena Gen Z Cari Tips Karier di Medsos, Tak Lagi Minat Saran Formal
10 Keahlian Pekerja yang Wajib Dicantumkan di CV Menurut LinkedIn
11 Kalimat Toksik yang Pantang Diucapkan Bos Baik