HaiBunda

MOM'S LIFE

5 Pertanda Tubuh Mengirim Sinyal Bahaya Menurut Dokter Harvard

Natasha Ardiah   |   HaiBunda

Selasa, 16 Dec 2025 16:40 WIB
Ilustrasi pertanda tubuh mengirim sinyal bahaya/ Foto: Getty Images/Worawee Meepian

Tubuh sering kali memberi peringatan halus sebelum masalah kesehatan yang lebih serius terjadi, namun tanda-tanda ini kerap diabaikan dalam kesibukan sehari-hari. Padahal, memahami sinyal bahaya tubuh sejak dini dapat membantu Bunda mengambil langkah pencegahan yang tepat untuk diri sendiri maupun keluarga.

Perubahan kecil pada tubuh tidak boleh dianggap sepele karena bisa menjadi petunjuk penting tentang kondisi kesehatan. Sinyal bahaya tubuh ini bisa muncul dalam bentuk keluhan ringan yang terlihat biasa, tetapi menyimpan makna medis yang perlu diperhatikan.

Sebagai Bunda yang berperan menjaga kesehatan keluarga, mengenali tanda-tanda awal tersebut menjadi langkah penting dalam pola hidup sehat. Melalui artikel ini, Bunda akan diajak memahami berbagai sinyal bahaya tubuh yang sebaiknya tidak diabaikan agar penanganan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat.


5 Pertanda tubuh mengirim sinyal bahaya menurut dokter Harvard

Melansir dari situs Times of India, terdapat sebuah video yang dibagikan di Instagram. Video tersebut menampilkan penjelasan Dr. Saurabh Sethi, ahli gastroentrologi berbasis di California yang terlatih di Harvard dan Stanford, mengenai lima tanda-tanda tertentu yang menjadi sinyal awal bahwa tubuh sedang mengalami kekurangan nutrisi dan sebaiknya jangan diabaikan.

 1. Bunyi klik pada sendi

Bunyi klik atau letupan pada persendian kerap dianggap hal wajar, apalagi saat Bunda bertambah usia atau setelah beraktivitas. Namun, kondisi ini bisa menjadi sinyal bahaya tubuh yang menandakan adanya masalah kesehatan yang lebih serius.

Bunyi pada sendi tidak selalu berkaitan dengan faktor usia semata. Kondisi tersebut dapat menjadi tanda peringatan bahwa tubuh mengalami kekurangan vitamin D3 atau kalsium, dua nutrisi penting untuk menjaga kepadatan tulang dan kesehatan tulang rawan.

Ketika kadar kalsium dan vitamin D3 menurun, sistem kerangka tubuh perlahan melemah sehingga sendi menjadi lebih rentan berbunyi dan berisiko mengalami kerusakan. Oleh karena itu, memahami bunyi klik pada sendi sebagai sinyal bahaya tubuh dapat membantu Bunda lebih waspada dan segera mengambil langkah pencegahan yang tepat.

2. Kuku rapuh

Pernahkah Bunda memperhatikan kuku yang terasa lebih rapuh, tipis, dan mudah patah dibandingkan sebelumnya? Kondisi ini sering dianggap hal yang wajar, padahal bisa menjadi sinyal bahaya tubuh yang patut diwaspadai sejak dini.

Kuku yang melemah bukan hanya masalah kosmetik, melainkan cerminan dari kondisi kesehatan tubuh secara keseluruhan. Kuku rapuh dapat menandakan kurangnya asupan protein dan zat besi yang dibutuhkan untuk menjaga kekuatan dan struktur kuku.

Protein berperan penting dalam pembentukan kuku, sementara zat besi membantu mengalirkan oksigen ke sel-sel kuku agar tetap sehat. Jika Bunda mulai menyadari perubahan ini, sudah saatnya memperhatikan pola makan karena kuku rapuh bisa menjadi sinyal bahaya tubuh yang tidak boleh diabaikan.

3. Uban yang muncul lebih cepat

Uban prematur kerap dianggap sebagai perubahan alami yang tak perlu dikhawatirkan, padahal kondisi ini bisa menjadi sinyal bahaya tubuh yang patut diperhatikan Bunda. Rambut yang memutih lebih cepat dari usia seharusnya dapat mencerminkan adanya gangguan nutrisi di dalam tubuh.

Uban dini bisa mengindikasikan kekurangan vitamin B12 yang berperan penting dalam produksi sel darah merah dan pengangkutan oksigen ke folikel rambut. Kekurangan nutrisi ini tidak hanya berdampak pada warna rambut, tetapi juga pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Sebuah studi yang dimuat dalam Arch Dermatology bahkan menunjukkan bahwa uban dini dapat bersifat reversibel apabila penyebabnya, seperti defisiensi vitamin B12, ditangani dengan tepat. Selain itu, kekurangan tembaga yang berfungsi dalam produksi melanin juga dapat memicu uban prematur, sehingga perubahan warna rambut sebaiknya tidak langsung diabaikan.

4. Mudah memar

Memar yang muncul berulang kali, bahkan hanya akibat sentuhan ringan atau tanpa benturan sama sekali, patut membuat Bunda lebih waspada. Kondisi ini dapat menjadi sinyal bahaya tubuh yang menunjukkan adanya ketidakseimbangan nutrisi di dalam tubuh.

Jika hal tersebut sering terjadi, tubuh bisa saja kekurangan vitamin C yang berperan penting dalam pembentukan kolagen. Selain itu, rendahnya kadar vitamin K1 yang membantu proses pembekuan darah juga dapat menyebabkan tubuh menjadi lebih mudah memar.

Untuk membantu mengatasinya, Bunda perlu memastikan asupan nutrisi tercukupi setiap hari. Konsumsi buah sitrus seperti jeruk dan jus jeruk, paprika, stroberi, brokoli, kubis Brussel, hingga kentang dapat menjadi pilihan sumber vitamin C yang baik guna menjaga kesehatan tubuh.

5. Kedutan kelopak mata atau anggota badan

Kedutan pada kelopak mata atau anggota badan sering dianggap hal sepele dan dikaitkan dengan kelelahan, padahal kondisi ini bisa menjadi peringatan penting dari tubuh. Tanda yang kerap diabaikan ini dapat termasuk dalam sinyal bahaya tubuh yang memberi tahu bahwa ada ketidakseimbangan nutrisi di dalam tubuh Bunda.

Kedutan yang muncul berulang dapat menandakan kekurangan magnesium, mineral penting yang berperan dalam transmisi impuls saraf dan kontraksi otot. Ketika kadar magnesium menurun, fungsi sistem saraf menjadi terganggu sehingga tubuh merespons melalui kedutan otot yang terlihat ringan, tetapi bermakna medis.

Sejalan dengan temuan penelitian yang diterbitkan di National Library of Medicine, kadar magnesium yang rendah dapat memicu kedutan otot wajah hingga kram pada kaki karena tubuh kehilangan kemampuan mengatur kerja otot secara optimal. Oleh karena itu, mengenali kondisi ini sebagai sinyal bahaya tubuh menjadi langkah awal yang bijak, sekaligus pengingat bagi Bunda untuk mencukupi asupan magnesium dari makanan seperti cokelat hitam, biji labu, almond, dan sayuran hijau.

Pada akhirnya, mengenali dan memahami berbagai sinyal bahaya tubuh yang muncul sehari-hari dapat membantu Bunda mengambil langkah pencegahan sebelum kondisi kesehatan memburuk.

Dengan lebih peka terhadap perubahan pada tubuh dan menerapkan pola hidup serta asupan nutrisi yang seimbang, Bunda dapat menjaga kesehatan diri dan keluarga secara lebih optimal sesuai anjuran para dokter. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

Termasuk Mengurangi Stres, Ini 7 Manfaat Journaling Bagi Kesehatan

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

10 Tanda Seseorang Terlihat Baik tapi Sebenarnya Tidak di Balik Senyumannya

Mom's Life Annisa Karnesyia

7 Cara Memperbaiki Perilaku Anak yang Tidak Sopan dan Kasar Menurut Pakar

Parenting Nadhifa Fitrina

15 SD Negeri Terbaik dengan Peserta Didik Berprestasi Terbanyak

Parenting Indah Ramadhani

Cara Diet yang Dipakai Ahli Gizi Agar Tetap Bugar di Usia 89

Mom's Life Arina Yulistara

Momen Ultah Pertama Nael Idris Anak Nikita Willy, Tiup Lilin Sederhana di Rumah

Parenting Nadhifa Fitrina

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

10 Tanda Seseorang Terlihat Baik tapi Sebenarnya Tidak di Balik Senyumannya

7 Cara Memperbaiki Perilaku Anak yang Tidak Sopan dan Kasar Menurut Pakar

Cara Diet yang Dipakai Ahli Gizi Agar Tetap Bugar di Usia 89

15 SD Negeri Terbaik dengan Peserta Didik Berprestasi Terbanyak

Momen Ultah Pertama Nael Idris Anak Nikita Willy, Tiup Lilin Sederhana di Rumah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK