Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

moms-life

Dianggap Sehat, Diet Jus Justru Bisa Ganggu Usus

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Selasa, 23 Dec 2025 06:00 WIB

Ilustrasi jus
Ilustrasi Dianggap Sehat, Diet Jus Justru Bisa Ganggu Usus/Foto: Getty Images/iStockphoto/lyulka
Jakarta -

Orang sering beralih ke diet jus sebagai cara untuk detoksifikasi setelah makan tidak sehat, atau untuk menurunkan berat badan. Namun ternyata, langkah ini dapat mengganggu kinerja usus.

Mengonsumsi hanya carian yang terbuat dari buah dan sayuran segar yang diperas, dipercaya dapat membuat perubahan negatif pada bakteri usus yang berkaitan dengan peradangan serta penurunan fungsi kognitif.

Mengapa diet jus dapat berdampak negatif pada usus?

Dilansir dari laman Prevention, ada beberapa alasan potensial untuk hal ini. Penulis buku The Little Book of Game-Changers, Jessica Cording, RD, mengatakan ketika makan buah dan sayuran, Bunda mendapatkan serat yang sangat bagus.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Namun, ketika membuat jus dari makanan tersebut, Bunda kehilangan sebagian besar seratnya, yang tersisa sebagian besar adalah gula.

Menurut Jessica, pola makan tinggi gula dan rendah serat bukan hal yang bermanfaat bagi kesehatan, termasuk usus.

Scott Keatley, RD, menjelaskan bahwa proses pembuatan jus juga menghilangkan serat tidak larut, yang menambah volume feses dan membantu menjaga pencernaan tetap teratur. Serat tidak larut sangat penting untuk memberi makan bakteri baik di usus dan menjaga integritas usus.

Profesor di Departemen Ilmu Gizi Klinis dan Pencegahan di Universitas Rutgers, Stephani Johnson, DCN, RDN, mengatakan penting untuk mempertimbangkan jenis dan jumlah bakteri yang berkembang dalam kondisi sehat.

“Bakteri usus yang bermanfaat bergantung pada prebiotik dan serat, senyawa yang tidak dapat dicerna oleh saluran pencernaan manusia, sebagai sumber makanan utama mereka. Diet hanya jus menghilangkan komponen penting ini, sehingga bakteri tersebut kekurangan nutrisi penting,” jelasnya.

Menurutnya, semua gula dari jus itu juga dapat memicu populasi mikroba yang tidak baik untuk kesehatan.

Apakah diet jus sehat?

Kebanyakan Bunda mungkin bertanya terkait apakah diet jus sehat? Jawabannya adalah tidak, mengonsumsi jus tidak dianggap sehat.

“Saya sudah memohon kepada orang-orang untuk tidak melakukan diet jus selama 12 tahun,” ungkap Jessica.

Dia menyebut janji penurunan berat badan yang cepat dan membantu tubuh melakukan detoksifikasi sebagai hal yang menarik. Namun, mengatakan hasil dari diet jus tidak seperti yang terlihat.

“Orang-orang menurunkan berat badan saat melakukan diet jus karena mereka makan lebih sedikit dan sering buang air kecil, dan mereka bahkan mungkin lebih sering buang air besar. Tetapi berat badan yang mereka turunkan sebagian besar adalah berat air,” ungkapnya.

Tidak hanya dapat mengganggu mikrobioma usus, yang membantu pencernaan dan berkontribusi pada sistem kekebalan tubuh, Jessica mengatakan diet jus juga sangat buruk untuk gula darah Bunda.

Hal ini karena dapat menyebabkan lonjakan dan penurunan gula darah. Jika secara teratur mengalaminya, Bunda berisiko mengembangkan kondisi yang dikenal sebagai resistensi insulin, yang merupakan pendahulu dari perkembangan diabetes tipe-2.

Namun, peradangan tubuh juga menjadi perhatian besar. Hal ini telah dikaitkan dengan kondisi kronis seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, dan gangguan neurodegeneratif.

Meskipun diet jus selama tiga hari mungkin tidak menyebabkan kerusakan jangka panjang pada individu yang sehat, puasa jus yang berulang atau berkepanjangan dapat memiliki efek negatif kumulatif.

Nah, itulah penjelasan selengkapnya tentang diet jus yang dapat ganggu usus. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/asa)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda