HaiBunda

MOM'S LIFE

7 Kalimat yang Menandakan Kekecewaan Sering Datang dalam Hidupmu

Amira Salsabila   |   HaiBunda

Rabu, 31 Dec 2025 14:10 WIB
Ilustrasi kalimat yang menandakan kekecewaan sering datang dalam hidup / Foto: Getty Images/iStockphoto/RyanKing999
Jakarta -

Tahukah Bunda? Ada sejumlah kalimat yang mungkin terdengar tidak berbahaya, tetapi sebenarnya merupakan tanda rahasia bahwa seseorang secara tidak sadar sedang merasakan kekecewaan.

Ketika kecewa menjadi kebiasaan, hal itu akan meresap ke dalam bahasa. Bunda mulai mengatakan hal-hal yang menunjukkan bahwa sudah menyerah bahkan sebelum memulai.

Kata-kata itu mencerminkan pola pikir kita, dan membentuk realitas. Jika mendapati diri sendiri mengucapkan tujuh kalimat ini secara teratur, kekecewaan mungkin telah menjadi ekspektasi dasar.


7 Kalimat yang menandakan kekecewaan

Hidup akan lebih mudah jika segala sesuatunya berjalan sesuai keinginan kita. Ketiak tidak, wajar jika merasa kecewa.

Kekecewaan berakar dari kesedihan, dan terjadi ketika sesuatu tidak sesuai dengan harapan dan ekspektasi terhadap realitas. Ada beberapa kalimat yang mungkin menggambarkan seseorang sedang merasa kecewa:

1. “Aku sudah tahu ini akan terjadi”

Dilansir dari laman Vegoutmag, ungkapan ini adalah ciri khas kekecewaan. Bukan cenayang, Bunda sebenarnya hanya melatih diri untuk mengharapkan yang terburuk.

Ketika kalimat itu disampaikan, Bunda sedang mengatakan pada diri sendiri bahwa hasil negatif tidak dapat dihindari. Bunda menghilangkan kemungkinan kejutan menyenangkan dari hidup.

2. “Untuk apa repot-repot mencoba?”

Kalimat ini termasuk ungkapan pasrah yang terselubung dalam sebuah pertanyaan. Ini menunjukkan bahwa Bunda telah memutuskan hasilnya. Sebenarnya tidak mengajukan pertanyaan, tetapi pernyataan.

3. “Tidak ada yang pernah berhasil untukku”

Ini adalah generalisasi yang luas, yang mengabaikan setiap hal baik yang pernah terjadi pada Bunda.

Bias negatif itu nyata, dan cukup kuat jika tidak dikendalikan. Otak secara alami lebih mengingat pengalaman negatif daripada pengalaman positif. Ketika mengatakan tidak ada yang pernah berhasil, Bunda justru memperkuat bias tersebut dan menciptakan narasi yang sama sekali tidak benar.

4. “Saya tidak terkejut”

Mengatakan tidak terkejut berarti Bunda telah berhenti membiarkan hidup benar-benar mengejutkan Bunda. Bunda telah menentukan alur cerita sebelum kisah itu terungkap.

5. “Memang nasibku begitu”

Keberuntungan bukan sesuatu yang bersifat pribadi. Ungkapan ini menyiratkan bahwa alam semesta telah menetapkan kategori kesialan khusus untuk Bunda.

Padahal tidak, Bunda sedang menjalani hidup, dengan berbagai hasil yang biasa terjadi, tetapi melihatnya melalui kacamata yang diwarnai kekecewaan.

6. “Mungkin itu tidak akan berhasil juga”

Pesimis seringkali disampaikan orang-orang yang sedang merasa kecewa, tetapi mereka denial soal perasaannya.

Ketika berhenti mengharapkan kegagalan dan mulai menemukan yang disukai, ekspektasi akan kekecewaan justru menciptakan kekecewaan itu sendiri.

7. “Apa gunanya?”

Ini mungkin ungkapan yang paling berbahaya dari semuanya. Pertanyaan ini adalah kekecewaan eksistensial. Bunda mempertanyakan makna dari usaha itu sendiri.

Ketika bertanya, “Apa gunanya?”, Bunda tidak mencari jawaban. Bunda mengatakan tidak ada gunanya, artinya Bunda memilih kehampaan.

Bahasa membentuk realitas. Ketika kalimat-kalimat di atas menjadi bagian dari kosakata sehari-hari, Bunda sedang memprogram diri sendiri untuk mengalami kekecewaan.

Kabar baiknya, Bunda dapat mengatur ulang pola pikir. Mulailah menyadari diri sendiri. Kekecewaan tidak harus menjadi hal yang biasa.

Perhatikan bahasa yang digunakan belakangan ini. Seberapa sering kalimat-kalimat itu muncul?

Bunda pantas mendapatkan yang lebih baik daripada hidup dalam sikap defensif, menunggu kekecewaan berikutnya. Mulailah dengan mengubah kata-kata negatif menjadi sesuatu yang positif.

Nah, itulah beberapa kalimat yang sering disampaikan oleh orang yang merasa kecewa. Semoga bermanfaat, ya, Bunda.

Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar dan klik di SINI. Gratis!

(asa/som)

Simak video di bawah ini, Bun:

Psikolog Ungkap 5 Kalimat Toxic yang Sering Diucapkan Orang Egois

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Daftar Barang di Kamar Hotel yang Boleh Dibawa Pulang

Mom's Life Natasha Ardiah

Tutup Tahun Atalia Praratya Hadiri Sidang Gugatan Cerai, di Mana Ridwan Kamil?

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Irish Bella Lewatkan Momen Akhir Tahun Umrah Bareng Anak Sambung, Intip Momen Syahdunya

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Viral Bayi Ditinggal Sendirian di Kamar Kos di Makassar, Ayah Kerja Malam & Ibu Pulang Kampung

Parenting Amira Salsabila

Outfit Natal Simpel ala Figur Publik, Cocok untuk Liburan

Mom's Life Angella Delvie Mayninentha & Muhammad Prima Fadhilah

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Bolehkah Bayi Tidur Tengkurap? Simak Penjelasannya Bun

Doa Akhir dan Awal Tahun Baru 2026 Lengkap

Daftar Barang di Kamar Hotel yang Boleh Dibawa Pulang

Tutup Tahun Atalia Praratya Hadiri Sidang Gugatan Cerai, di Mana Ridwan Kamil?

Zero Waste Cianjur Buktikan Minyak Jelantah Bisa Berdampak Besar bagi Lingkungan!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK