Jakarta -
Di suatu ketika, banyak orang tua yang memberi
nama bayinya Athar. Lalu di suatu ketika yang lain, banyak yang memberi nama anaknya Keira. Ya, pada suatu masa nama tertentu memang populer, tapi ada kalanya suatu nama nggak lagi diminati untuk jadi nama bayi.
Alexa, Stan, dan Ollie adalah beberapa nama yang dulu sempat populer, setidaknya untuk bayi-bayi di Ingris. Banyak orang tua 'jaman now' nggak mau menggunakan nama Alexa untuk bayinya karena mirip dengan nama asisten digital Amazon. Orang tua yang melek dunia digital nggak mau putrinya memiliki nama yang sama dengan perangkat teknologi.
Ollie, juga termasuk
nama bayi yang dulunya sempat populer. Tapi mulai ditinggalkan setelah mencuat peristiwa manusia memakan makanan anjing merek Ollie Amerika.
Nama Felicia juga kehilangan popularitasnya belakangan ini karena dikaitkan dengan sejumlah meme di internet. Nama lain yang kehilangan popularitasnya adalah Scarlett. Sebagai gantinya banyak orang tua saat ini yang lebih suka dengan nama Violet.
Lauren juga semakin anjlok dari popularitasnya karena dikaitkan dengan sejumlah bintang reality TV yang merosot.
Penelitian di situs pengasuhan anak ChannelMum.com menemukan alasan paling umum untuk tidak menggunakan nama yang dulu pernah populer adalah jjika mengingatkan pada seseorang yang tidak disukai. Nah, 83 persen orang tua menolak nama-nama bayi tertentu karena alasan tersebut.
Sementara itu, ada pula orang tua yang mengesampingkan nama bayi tertentu karena tidak cocok dengan nama keluarga mereka.
Seven-in-ten juga menemukan umumnya orang tua tak menggunakan nama bayi tertentu setelah menyadari nama anak dirasa kasar atau konyol. Ada lagi alasan lain nih, Bun, menurut jajak pendapat. Beberapa orang tua tak menggunakan nama tertentu karena alasan yang tidak biasa, termasuk nama Harvey. Nama tersebut dijauhi oleh 34 persen orang tua karena mengingatkan pada skandal seks raja industri film, Harvey Weinstein.
Nama Ryan dulu juga termasuk yang populer sebagai nama bayi laki-laki. Tapi semenjak kasus maskapai Ryan yang dikaitkan dengan berbagai kontroversi, nama ini pun mulai ditinggalkan untuk dipilih sebagai nama bayi.
Secara keseluruhan, 55 persen orang tua akan sangat khawatir jika anak mereka memiliki nama yang terkait dengan hashtag, meme, atau tren internet lainnya.
Kalau Bunda dan Ayah, lebih suka memberi nama anak karena tren, karena unik, atau karena makna mendalam setelah melakukan berbagai penelitian kecil sebelumnya?
(Nurvita Indarini)