Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Pisang untuk MPASI Pertama Anak, Bagaimana Kecukupan Zat Besinya?

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Senin, 24 Jul 2017 13:00 WIB

Anak mulai makan MPASI, coba kasih pisang deh untuk MPASI pertamanya. Hmm, tapi apakah mencukupi kecukupan zat besi untuk si kecil?
Ilustrasi MPASI (Foto: thinkstock)
Jakarta - Saat anak mulai makan Makanan Pendamping ASI alias MPASI, umumnya pisang jadi pilihan para Bunda di Indonesia sebagai MPASI pertama si kecil ya Bun. Tapi, kalau ditilik dari kandungan gizinya, apa sudah memenuhi kecukupan energi untuk si kecil?

Kata dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya, di Indonesia, berdasarkan penelitian, MPASI yang paling sering dikasih itu pisang dipenyet atau dipuree. Terus, gimana sama kecukupan energinya? dr Meta bilang, pisang sedang mengandung energi sekitar 90 kkal. Misalnya anak Bunda laki-laki dengan berat 7 kg dan umur 6 bulan, kebutuhan energinya sekitar 770 kkal.

dr Meta bilang, kita anggap 70 persen dari kebutuhan energi 770 kkal ini sudah tercukupi dari ASI ya Bun. Jadi. masih ada sisa 231 kkal lagi nih yang harus tercukupi dari MPASI. Nah, kalau pisang berukuran sedang dikasih tiga kali sehari, artinya energi yang tercukupi dari pisang adalah 270 kkal.

"Cukup ya? Malah melebihi kebutuhannya. Eh tapi bagaimana dengan zat besinya? Nah, anak berusia 6 bulan membutuhkan zat besi kurang lebih 11 mg/hari-nya. Anggap saja yang dapat terpenuhi dari ASI adalah 0.2 mg, sehingga 10.8 mg sisanya harus tercukupi dari MPASI," kata dr Meta dalam blognya metahanindita.com.

Nah, pisang berukuran sedang mengandung 0.31 mg zat besi. Kalau dalam sehari, kita kasih MPASI si kecil pisang 3 buah, total zat besi yang kita kasih ke anak sekitar 1 mg. Duh, sepersepuluh kebutuhannya aja nggak, Bun.

Seperti kita tahu, Bun. Sejak usia 6 bulan, energi yang ada di ASI hanya mencukupi 70 persen kebutuhan anak. Untuk itu, 30 persennya harus dipenuhi lewat MPASI. Sejak usia 9 bulan, energi yang tercukupi dari ASI hanya 50 persennya, sedangkan di atas umur setahun, kebutuhan energi yang tercukupi dari ASI hanya 30 persennya.

Nggak hanya kebutuhan energi Bun. Kebutuhan zat besipun mulai nggak tercukupi hanya dari ASI saja sejak anak usia 6 bulan. dr Meta bilang, ASI hanya mencukupi kebutuhan zat besi tak sampai 10 persennya. Kalau sebelum usia 6 bulan, masih banyak cadangan zat besi dari kandungan. Tapi, begitu umur anak 6 bulan, cadangan zat besi sudah habis semua. Padahal zat besi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak.

Memang, apa aja yang bisa terjadi kalau anak mengamali defisiensi zat besi, Dok? "Selain anemia, mudah lelah, anak pun dapat menderita gangguan belajar, gangguan konsentrasi, sampai gagal tumbuh. Pemberian makan yang benar sangat penting untuk perkembangan otak anak, terutama di 3 tahun pertama karena 80 persen perkembangan otak anak terbentuk di saat tersebut," kata dr Meta.

Nah, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) merekomendasikan MPASI terfortifikasi untuk anak-anak. Apa sih MPASI terfortifikasi? Artinya, Bun, MPASI yang sudah ditambahkan zat-zat seperti zat besi, vitamin A, Zinc dan lainnya yang memang dibutuhkan oleh anak. Contohnya adalah MPASI pabrikan yang saat ini dijual bebas.

Bagaimana kalau MPASI homemade? Pastinya memang lebih murah dan fresh ya Bun. Tapi, mengutip beberapa penelitian, dr Meta bilang ketika si kecil yang mendapat MPASI homemade yang tidak dibuat sesuai dengan kebutuhan nutrisinya, dia lebih berisiko kena anemia defisiensi besi dan status pertumbuhan yang nggak normal.

"Kalau memang ingin membuat sendiri MPASI-nya alias homemade, pastikan menu yang diberikan mencukupi kebutuhan nutrisi anak, mikro maupun makronutriennya ya. Jadi Bunda atau orang yang biasa menyiapkan MPASI harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai pemenuhan kebutuhan nutrisi anaknya ya," kata dr Meta. (rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda