Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kebanyakan Makan Telur Bikin Anak Bisulan, Benar Nggak Sih Bun?

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Senin, 12 Jun 2017 13:43 WIB

Jangan makan telur melulu. Nanti bisulan lho. Saran ini mungkin sering didengar atau justru kita yang mengucapkan. Hmm benar nggak sih telur bikin bisulan?
Benarkah telur bikin bisulan (Foto: detikfood)
Jakarta - Si kecil doyan makan telur. Untuk membatasi biar dia nggak kebanyakan makan telur, Bunda kadang suka bilang 'Jangan kebanyakan makan telur, nanti bisulan lho'. Apa iya Bun kalau kebanyakan makan telur, termasuk pada anak-anak, bisa bikin bisulan?

Disebutkan di salah satu studi yang dimuat di Journal of Agriculture and Food Chemistry nih Bun, memang ada gejala alergi putih telur yang umum yaitu sakit kepala, mual, dan ruam kemerahan di kulit, bukan bisul Bun. Jadi, kalau kebanyakan makan telur dibilang bisa bikin anak bisulan, itu cuma mitos ya Bun.

Bunda perlu tahu, bisul sebenarnya peradangan di kulit yang terlokalisasi, biasanya di folikel rambut. Nah, nanah yang muncul itu sebenarnya hasil 'pertempuran' sel darah putih sama bakteri penyebab bisul itu. Dikutip dari buku 'Buka Fatka! 101 Mitos Kesehatan', sejauh ini nggak ada hubungan langsung antara bisul sama kebiasaan makan telur.

"Dibanding telur, justru pori-pori yang tersumbat akibat keringat yang mengering atau masuknya benda asing ke dalam kulit lebih mungkin menyebabkan bisul," kata tim penulis.

Meski begitu, segala sesuatu yang berlebihan kan memang nggak baik ya Bun, termasuk untuk urusan anak makan telur. Dilansir Kidshealth, anak usia 2 tahun ke atas dianjurkan mengonsumsi 300 mg kolesterol per harinya. Untuk anak umur 8 bulan sampai 1 tahun dalam seminggu bolehlah dia makan telur tiga sampai empat kali Bun.

Bunda perlu tahu, satu butir telur yang ukurannya besar itu mengandung 186 mg kolesterol. Jadi kalau rekomendasinya sehari anak di atas 2 tahun makan 300 mg kolesterol per hari, berarti anak bisa dikasih telur maksimal 1,5 butir nih Bun. Jangan lupa, Bunda juga perlu memperhatikan bahan tambahan apa yang dipakai untuk mengolah si telur.

Gampangnya, kalau Bunda mau bikin telur ceplok buat sarapan si kecil pakai satu sendok teh mentega, sebetulnya Bunda sudah nambahin 31 mg kolesterol ke telur ceplok yang dibuat untuk si kecil. Asal nggak berlebihan, si kecil juga boleh kok Bun dikasih kuning telurnya, biar nggak bosan dikasih putih telur terus.

Nah, kadar kolesterol yang tinggi pastinya nggak baik ya Bun untuk kesehatan, termasuk anak. Sebab, kadar kolesterol yang tinggi juga bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular. Makanya, nggak berlebihan ngasih telur untuk menu makan anak penting dilakukan Bun. Dalam keseharian, seperti kita tahu gizi seimbang penting banget dikonsumsi anak-anak.

Untuk itu, toh Bunda mau menyajikan telur untuk sarapan si kecil, coba jangan telur rebus aja misalnya Bun. Tapi, telur rebus yang udah dicincang kasar bisa tuh Bunda variasikan sama salad dan pasta. Yummy!

Hari ini, udah berapa butir telur yang dimakan si kecil Bun? Pastikan jangan sampai kelebihan ya Bun. Bukan karena anak bakal bisulan, tapi karena nantinya dia bisa dapat asupan kolesterol berlebihan. (rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda