HaiBunda

PARENTING

Pernah Nggak, Bun, si Kecil Bilang Cita-citanya Terserah Bunda?

Nurvita Indarini   |   HaiBunda

Rabu, 12 Jul 2017 11:37 WIB
Ilustrasi ibu dan anak (Foto: istimewa)
Jakarta - Pernah nggak sih Bun menanyakan cita-cita pada si kecil, lalu jawabannya 'nggak tahu' atau 'terserah bunda'. Yaaah, kok kesannya si kecil nggak punya impian dan ekspektasi ya.

Soal anak yang ekspektasinya rendah ini beberapa kali dikeluhkan saudara saya. Jadi anak saudara saya ini masih kelas 5 sekolah dasar (SD). Nah, si kecil ini sering banget terkesan ogah-ogahan kalau berangkat sekolah. Bahkan saat akan diikutkan kegiatan di luar sekolah biar nggak cuma main game di rumah, anak ini menolak.

"Kalau ditanya mau jadi apa nanti kalau udah besar, dia males banget jawabnya. Kata dia 'biar nanti hidup mau membawaku ke mana'. Di saat yang lain dia bilang nggak tahu atau terserah bundanya. Suka gemes saya sama dia ini. Semangatnya kalau main game doang sama jalan-jalan," curhat saudara saya.


Dengar curhatan saudara ini, saya juga jadi ikut gemes nih. Lalu saya pun ngobrol dengan psikolog anak dan remaja, Ratih Zulhaqqi. Kata Ratih, dirinya juga kerap menjumpai anak yang ekspektasinya rendah karena tanggung jawab dan kemandirian anak tersebut juga rendah.

"Ekspektasi rendah itu terkait responsibility dan kemandirian yang rendah. Agar responsible, maka anak harus mandiri dulu. Kalau anak nggak mandiri lalu dituntut untuk bertanggung jawab biasanya nggak berhasil," tutur Ratih.

Ada hal-hal kecil yang sebenarnya bikin anak nggak mandiri, Bun. Misalnya nih, saat mereka usia balita yang merupakan usai bermain, anak membiarkan mainannya berantakan. Lalu Bundanya deh yang membereskan. Padahal nih Bun, di usia balita yang sudah paham instruksi sederhana, mereka bisa diajarkan kemandirian mulai dari membereskan mainannya itu.

"Kita sebagai ibu nggak perlu jadi wonder woman, yang mana semua hal harus kita yang melakukan. Anak boleh memberantakkan mainannya, tapi bukan berarti harus kita yang membereskan. Ajak anak untuk membereskan, karena dari situ anak akan belajar," sambung Ratih.

Hmm, bener juga ya. Saudara saya itu memang selalu mengerjakan semua pekerjaan rumahnya sendiri. Anaknya jadi sama sekali nggak kenal pekerjaan rumah. Usai makan, piring ditinggal begitu saja di meja makan. Membereskan tempat tidur pun nggak pernah. Mungkin hal ini yang membuat si kecil kurang bertanggung jawab dan akhirnya ekspektasinya pun rendah.

"Saat anak nggak mandiri, nantinya orang tuanya juga yang susah. Jadi kita jangan tiba-tiba bilang kalau anak kita nggak mandiri padahal nggak dikasih kesempatan untuk mandiri. Kalau kita nggak kasih kesempatan ke anak, itu artinya kita nggak percaya ke anak," papar psikolog yang berpraktik di RaQQi - Human Development & Learning Centre ini.

Hmm, bagaimana dengan buah hati Bunda, apa cita-citanya? (Nurvita Indarini/rdn)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mengenal Penyakit Kanker, Penyebab Mpok Alpa Meninggal Dunia

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Mpok Alpa Meninggal Dunia, Banjir Ucapan Duka Cita dari Rekan Artis

Mom's Life Annisa Karnesyia

Deretan Kebiasaan Kecil yang Bikin Berat Badan Turun 90 Kg

Mom's Life Amira Salsabila

Harapan Almarhumah Mpok Alpa untuk Masa Depan Anak Kembarnya Semasa Hidup

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Deretan Kebiasaan Kecil yang Bikin Berat Badan Turun 90 Kg

Momen Dominique Sanda Dampingi Sang Putra Dilantik Jadi Dokter, Intip 5 Potretnya

Gangguan Otot Dasar Panggul Sering Terjadi Usai Melahirkan, Simak Cara Mencegahnya

7 Tempat Wisata Beri Promo Seru HUT ke-80 RI, ada Dufan hingga TMII!

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK