Jakarta -
Saat memberi MPASI alias Makanan Pendamping ASI untuk si kecil, kadang salah satu pertanyaan yang bisa bikin bunda adalah baiknya kasih anak MPASI homemade atau pabrikan ya?
Terkait hal ini, dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo Surabaya mengatakan pada dasarnya, Bun, WHO telah menyatakan bahwa
MPASI yang baik adalah yang tepat waktu, adekuat, aman dan diberikan dengan cara yang benar. Tepat waktu, artinya MPASI dikash saat anak usia 6 bulan atau sesuai advis dokter. Lalu, adekuat artinya cukup secara makronutrien (energi, lemak, protein) dan mikronutrien (zat besi, vitamin dan mineral lainnya), aman artinya tidak mengandung bahan yang berbahaya, dan diberikan dengan cara yang benar.
"MPASI yang adekuat harus mencukupi kebutuhan makro dan mikronutrien," kata dr Meta.
Nah, dalam blognya, metahanindita.com, dr Meta mengungkapkan beberapa hal terkait pertanyaan soal MPASI homemade atau pabrikan yang bisa saja nih berseliweran di benak Bunda.
1. MPASI pabrikan mengandung pengawet? Bahaya kan?Kata dr Meta, semua produk makanan bayi yang dijual harus memenuhi Codex Alimentarius dari WHO. Aturan tersebut melarang penggunaan pengawet dan zat adiktif lain yang berbahaya untuk anak. "Jika kalau tidak memenuhi Codex Alimentarius, sudah dapat dipastikan kalau BPOM tidak akan memberikan ijin produk tersebut dijual ke pasaran," kata dr Meta.
2. MPASI pabrikan nggak ngandung pengawet, kok bisa tahan lama?"MPASI pabrikan bisa awet karena teknologi freeze dry, yaitu mengeringkan seluruh bahan-bahan sebelum diolah. Kandungan airnya pun sangat minimal sehingga bakteri tidak akan bisa tumbuh dan hidup," tutur dr Meta.
3. MPASI instan mengandung gula dan garam? Kan katanya di bawah setahun tidak boleh?Kalau untuk masalah ini, kata dr Meta kembali lagi ke Codex Alimentarius yaitu aturan dari WHO yang melarang penggunaan zat adiktif berbahaya Bun. dr Meta bilang, gula dan garam boleh lho digunakan untuk bayi di atas 6 bulan dalam jumlah terbatas. Jadi, walaupun MPASI instan mengandung gula dan garam, jumlahnya memang sudah dalam range yang aman untuk bayi.
Ilustrasi anak makan MPASI/ Foto: Nurvita Indarini |
4. Jadi, MPASI homemade baik nggak?Tentu MPASI homemade baik ya Bun. Bagaimanapun, masakan yang dibuat sendiri tentunya dapat disesuaikan dengan selera masing-masing dan budget yang ada. Tapi, menurut dr Meta, mengingat masalah zat besi dan mikronutrien, untuk menghindari kekurangan mikronutrien, ada baiknya Bunda atau yang memasak
MPASI mengerti benar.
Misalnya, kebutuhan energi 770 kkal itu bisa terpenuhi dengan berapa banyak tepung beras? Berapa potong alpukat? Lalu 11 mg zat besi yang dibutuhkan anak setiap harinya itu terdapat pada apa saja sih? Bayam? Berapa ikat? Hati ayam? Berapa sendok makan? Daging sapi? Berapa sendok? Kalau itu sudah diketahui, lalu kemudian dipraktikkan saat memasak, tentunya kebutuhan nutrisi anak dapat terpenuhi ya Bun.
Ilustrasi MPASI/ Foto: 20detik |
5. Jadi, pilih mana yang lebih baik? Homemade atau pabrikan?Soal ini, dr Meta menegaskan tentu jawaban setiap keluarga akan berbeda karena situasi dan kondisi semua keluarga yang nggak sama. Untuk itu, dr Meta bilang silakan saja menyesuaikan dengan kemampuan keluarga masing-masing. Baik MPASI homemade maupun pabrikan memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri.
"Kalau Bunda sudah tahu benar bagaimana mencukupi kebutuhan nutrisi, nggak hanya makro tapi juga mikronutrien anak dalam MPASI, silakan pilih homemade. Yang menggunakan MPASI pabrikan pun harus dicermati bagaimana seharusnya cara membuat serta menyajikan dengan benar," kata dr Meta.
(rdn)