Jakarta -
Mendongeng mungkin bagi beberapa orang tua dirasa kurang penting mengingat dewasa ini gadget sudah jadi bagian dalam pengasuhan anak. Tapi sebenarnya dongeng tetap punya banyak manfaat bagi anak. Apalagi kini
dongeng hadir dengan aneka kreasinya.
Bermula dari kesukaan akan dongeng, dua perempuan muda bernama Echa dan Kanya ini pun menggagas Sarang Cerita. Diharapkan dari sini anak bisa mendapatkan aneka cerita yang bisa menghibur sekaligus bisa memberikan pengetahuan.
"Dari dulu, nenek dan ayahku suka
mendongeng dan waktu kuliah di jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi UI, disitu aku bertemu komunitas dongeng. Tapi emang dasarnya aku suka voice over juga, sempet jadi penyiar radio juga ya pokoknya aku suka sih bikin suara-suara gitu kayak waktu dongengin adek-adek aku juga gitu," tutur Echa saat ditemui di kawasan Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Di Sarang Cerita ini nggak hanya menampilkan beberapa cerita legenda dari Indonesia lho. Dengan Echa akan kecintaannya menulis dan Kanya yang mencintai menggambar atau ilustrasi, mereka sering membuat cerita-cerita sederhana yang orisinal.
"Sebenarnya dulu tuh Echa temen kecil aku. Kita sama-sama suka berimajinasi, suka berpetualang. Nah seiring waktu kita dipertemukan lagi dan setelah ngobrol banyak Echa suka dongeng dan kebetulan tahun lalu aku nyoba-nyoba dongeng dan sempet ikut ajang pencarian bakat dan nampilin story telling jadi dari situ kita mulai dongeng-dongeng di YouTube," tambah Kanya.
Menurut mereka, anak kecil sekarang udah pinter banget buka YouTube. Tapi ketika Echa dan Kanya mencoba mencari konten dongeng anak-anak, terutama Indonesia, ternyata masih sedikit banget. Sedikitnya konten untuk anak bisa jadi membuat anak akhirnya malah akrab dengan lagu-lagu orang dewasa, lawakan atau malah konten dewasa. Melihat kemirisan itu akhirnya Echa dan Kanya pun bertekad memberi sesuatu yang berbeda untuk anak-anak.
Baca juga: Asyiknya Mendengarkan Dongeng
Echa dan Kanya dari Sarang Cerita, 'Rumah' Dongeng bagi Anak-anak /Foto: Amelia Sewaka |
"Dari situ kita jadi mulai bikin episode rutin sih di Sarang Cerita dengan berbeda judul dan tema. Karena aku suka musik dan bisa gitar sedikit jadi kita pikir ya udah ayo deh bikin dongeng musikal. Jadi nggak cuma cerita tapi juga sambil nyanyi dan ternyata anak-anak itu seneng banget," tutur Kanya.
Di Sarang Cerita banyak lho kisah-kisah yang diangkat dari keseharian sehingga diharapkan akan mudah dimengerti oleh anak-anak. Misalnya saja nih, cerita apakah tomat termasuk buah atau sayur? Dis itu diceritakan soal kegalauan tomat yang ditanya apakah ia termasuk buah atau sayur. Hi hi lucu ya, Bun
Kanya dan Echa juga berharap teman-teman lain atau para orang tua untuk bisa
mendongeng, baik untuk anak sendiri atau untuk sekadar menjadi hiburan untuk anak-anak.
"Siapa aja dan di mana aja sebenarnya bisa kok mendongeng, dengan tema yang sehari-hari. Karena menurut kita dongeng ini juga merupakan sarana komunikasi dua arah yang dilakukan orang dewasa ke anak, bukan perform jadi nggak perlu yang ribet," ungkap Kanya yang saat ini menjadi freelance desain grafis.
"Makanya ketika lagi on cam pun aku suka tanya ke kamera, kayak 'temen-temen gimana?' karena mungkin aja di sana mereka ngejawab apa yang kita tanya sekalipun kita nggak denger jawaban mereka kan," tambah Echa yang belum lama menikah ini.
Baca juga: Agar Dongeng Ayah dan Ibu Tak Terdengar 'Garing' untuk si Kecil
Echa pribadi termotivasi untuk terus mendongeng karena ia ingin menjadi orang tua yang lebih baik dari generasi sebelumnya. Ia ingin membangun karakter anak-anaknya nanti dan belajar parenting lewat dongeng ini. Ia juga ingin menyebarkan kebaikan baik untuk anak-anaknya maupun anak-anak lain nantinya.
Sedangkan Kanya, mendongeng bagi dia adalah passionnya. Ia merasa ketika seseorang passionate terhadap sesuatu ia pasti akan bahagia tanpa syarat dan melakukannya dengan senang hati. Bagi dia rasa bahagia itu mengalahkan semuanya termasuk rasa lelah dan sedih.
(aml)