Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Jangan Jadikan Lihat Pemotongan Hewan Jadi Tolok Ukur Keberanian Anak

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Jumat, 01 Sep 2017 14:17 WIB

Seringkali pemotongan hewan kurban dijadikan tolok ukur keberanian anak. Duh, padahal nggak harus seperti ini juga.
Jangan Jadikan Lihat Pemotongan Hewan Jadi Tolok Ukur Keberanian Anak/ Foto: Cici Marlina Rahayu/detikcom
Jakarta - Ada anak yang mau atau 'kuat' melihat proses pemotongan hewan kurban. Tapi, ada juga anak yang takut. Kadang kala, kuat nggak-nya anak melihat proses pemotongan hewan kurban dikaitkan sama berani nggak-nya seorang anak.

Ibu satu anak, Bina, bercerita kalau sang anak sering diajak melihat pemotongan hewan kurban oleh saudara-saudaranya. Tapi, si anak nggak mau dan saat itulah, si anak dianggap nggak berani.

"Apalagi anak saya kan cowok. Tapi saya bilang kalau memang dia nggak mau ya jangan. Daripada nanti malah takut darah. Soalnya ada keponakan saya yang dipaksa melihat proses pemotongan hewan kurban dia jadi trauma," kata Bina.

Memang Bun, kita nggak bisa mengukur keberanian anak dari kuat atau mau nggak-nya anak melihat proses pemotongan hewan kurban. Kata psikolog anak dari Tiga Generasi, Anastasia Satriyo M.Psi., Psikolog, kalau dari perspektif psikologi, berani pada anak dilatih lewat menyelesaikan masalah.

Misalnya, anak lagi nggak pengen belajar tapi harus mau belajar. Terus, dikasih uang jajan sedikit, gimana nih cara dia mengatur pengeluarannya. Atau, anak mau bicara ke pelayan restoran saat dia akan memesan makanan tambahan. Jadi, anak berani kata Anas lebih kepada bagaimana anak menyelesaikan tantangan-tantangan hidup sendiri.

Baca juga: Keren! Video Bocah Nyanyi Lagu Whitney Houston Ini Jadi Viral

"Jangan ukur berani nggak-nya anak dari kuatnya dia melihat pemotongan hewan kurban. Berani bukan kayak dibikin-bikin, disuruh naik ke tempat tinggi, wah anak berani ya. Bukan gitu. Berani bukan yang ditekan gitu," kata Anas waktu ngobrol sama HaiBunda.

Apalagi, ada juga anak yang gampang banget nggak tegaan pas melihat pemotongan hewan kurban. Bahkan, melihat sapi dipaksa dibaringkan saat akan disembelih aja ada anak yang perasaannya terenyuh dan nggak kuat. Kata Anas, nggak tega pas melihat proses pemotongan hewan kurban berhubungan sama kemampuan empati anak.

Tipe anak yang kayak gini kata Anas hatinya udah peka, Bun. Biasanya, mereka nggak akan tega menyakiti temannya, karena sama binatang aja mereka sudah sayang banget dan nggak tegaan. Walau memang, nggak tegaan pas melihat pemotongan hewan kurban selain tergantung kemampuan empati anak juga tergantung sensitivitas perasaan anak.

"Tapi bukan berarti anak yang kuat lihat proses pemotongan hewan kurban, nggak punya empati atau nggak sensitif. Nggak kayak gitu. Mungkin dia udah lebih tahan dan lebih biasa. Misalnya dari kecil udah biasa ternak binatang atau ayahnya memang jualan daging sapi," kata Anas.

Baca juga: KAI Kerahkan 15 Kereta Tambahan Hadapi Libur Idul Adha (rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda