Jakarta -
Saat makan, udah biasa ya Bun kalau anak dibiasakan mengunyah makanannya lebih dulu. Tapi tahu nggak Bun kalau kegiatan rutin mengunyah makanan punya manfaat untuk gigi anak. Ya, mengunyah bisa membantu mencegah
gigi anak berlubang lho.
Menurut drg Ratu Mirah Afifah GCClindent MDSc, Division Head for Health & Wellbeing and Professional Institutions PT Unilever Indonesia, saat makanan masuk maka ada reaksi kimiawi yang membuat lingkungan rongga mulut kita asam, terlebih lagi kalau makanan yang dikonsumsi anak manis dan lengket. Nah, kata drg Mirah, setelah makan biasanya derajat keasaman mulut turun sampai di bawah pH 5, cuma dalam hitungan menit, Bun.
Baca juga:
Metode Baby Led Weaning dan Pertumbuhan Gigi Anak
"Kondisi lingkungan yang asam ini akan bertahan selama 1 jam. Bila terjadi terus menerus akan mengakibatkan hilangnya mineral penyusun email
gigi dan mengakibatkan gigi berlubang," kata drg Mirah dalam acara Media Briefing Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) 2017 di Plataran Menteng, Jakarta, Selasa (5/9/2017)
Ada hal yang terdengar sepele tapi ternyata efeknya nggak main-main nih Bun. Jadi, kata drg Mirah, tekstur makanan yang lembut juga bisa memicu gigi berlubang. Hal ini karena anak kurang berlatih mengunyah. Saat makan makanan yang mudah dicerna, otot rahang nggak bekerja dengan baik. Akibatnya, saliva atau ludah susah keluar.
Baca juga:
Nggak Disadari, Kebiasaan Ini Bisa Bikin Gigi Anak Rusak"Gerakan mengunyah sangat menguntungkan bagi kesehatan gigi karena merangsang aliran kelenjar ludah yang merupakan pembersih alami rongga mulut. Dengan ludah, yang tadinya mulut memilki derajat keasaman yang tinggi, bisa dinetralisasi kembali," ujar drg Mirah.
Buat para orang tua, drg Mirah menyarankan agar anak hdilatih mengunyah makanan sejak kecil, secara perlahan supaya dia benar-benar bisa mengunyah makanan dengan baik. Nggak lupa, makanan berserat seperti buah dan sayur juga bisa merangsang kelenjar air ludah.
"Kalau
gigi berlubang, bisa membuat mood anak turun, gampang nangis, kalau yang sudah sekolah juga bisa membuat prestasi belajarnya menurun. Yang nyesal kan kita juga," tutup drg Mirah.
(aci/rdn)